{21}

24 6 0
                                    

"Eh...Halie... tidak perlu repot-repot, aku bisa sendiri!" Donny gugup, saat Nyonya Min mengoleskan salep pada jarinya yang terluka karena terkena pemanggang roti

"Tidak apa-apa Donny, tidak perlu merasa tidak enak pada ku, aku juga Haelmoni mu sekarang!"Donny tersentuh mendengar itu

"Sok malu malu padahal biasanya malu malu in!" Ejek Mingi tapi tidak digubris oleh Donny

"Maaf Halie hanya bisa menyiapkan roti untuk sarapan, jadinya kau terluka!"

"Tidak apa-apa Halie, aku tidak ada masalah dengan apapun apalagi soal makanan, ini karena aku saja yang kurang berhati-hati!"

"Halah ... Semua asalkan bisa mengganjal perut pasti Donny Hyung akan makan kok Halie, dia itu sebenarnya rakus!"

"Sudah.. sudah..ayo dimakan rotinya, Mingi, tidak boleh seperti itu, mulai sekarang kau harus belajar sopan pada Donny, karena kalian bukan anak kecil lagi, Donny itu Hyung mu!" Sekarang Mingi faham kenapa dulu Papanya bilang bahwa hal yang paling ia takuti adalah Ayahnya sendiri, Papa Yoongi nya lebih takut dengan Haraboji nya dari pada hantu

"Maaf Haraboji...!"

Tuan Min kembali mengelus kepala Mingi dan merilekskan wajahnya
"Lebih hormat kepada yang lebih tua, ingat? Donny bukan anak sekolahan lagi"

"Baik Harie!"

"Ayah dan Papa mu menikah di usia Donny, mereka menikah sambil terus kuliah dan jika kau datang tepat waktu pastinya usia mu akan lebih tua dari Donny!"
"Benarkah Harie?, berapa lama?"tanya Mingi
"Lima tahun, kami menunggumu selama itu, lama sekali kan? Itu salah satu sebab kau menjadi segalanya bagi kami, satu satunya harapan kami dan peninggalan putra kami, kau kesayangan kami!" Jawab Nyonya Min dan dibalas anggukan oleh Mingi yang juga tersipu

"Kepribadiannya mirip sekali dengan Yoongi!"monolog Tuan Min dibalas Nyonya Min
"Tentu saja dia putranya, anak si pangsit rebus kesayangan kita!"

"Ingat nasehat dari Haraboji ya Mingi?"

"Baik Harie!"

"Sudahlah yeobo, kau membuat ketegangan di sini, ayo di habiskan rotinya, anak anak!"
"Mungkin besok Halie bisa sempatkan memasakan masakan rumahan lezat seperti kemarin, hari ini Halie kelelahan sebab seharian penuh mengajar juga mengecek skripsi skripsi para mahasiswa bimbingan Halie, ditambah Halie dan Harie harus pergi mengajar lagi pagi ini!"

"Tidak apa-apa Halie, Halie harus tetap jaga kesehatan, jangan terlalu memaksakan diri di usia Halie saat ini!"

"Terimakasih Mingi!"

"Wah.... kebetulan sekali, aku datang di waktu yang tepat, maaf aku masuk begitu saja, aku sudah tidak sabar membawa cucu ku!" Tiba tiba Nyonya park datang dengan membawa rantang berisi makanan, setelah meletakkan rantangnya Nyonya park membungkuk salam pada Nyonya dan Tuan Min lalu memeluk Mingi yang tengah duduk di kursi makan, sangat erat dari belakang, membuat Mingi kesusahan menelan kunyahannya

"Baru kemarin malam kita bertemu Halie Park, Halie masih bersikap sama seperti saat kita bertemu pertama kali waktu itu!"

Mingi ada waktu sendiri kapan dia akan tinggal di rumah keluarga Park dan kapan waktunya dia tinggal di rumah keluarga Min, dia harus bertindak adil, memang merepotkan tapi bukan masalah buat Mingi karena kedua rumah itu hanya berjarak sepuluh langkah, sejak kematian Jimin dan Yoongi, mereka menjual rumah lama dan membangun rumah berdekatan agar jika suatu saat jika mereka tutup usia, harta warisan mereka akan lebih mudah untuk mereka jual dan hasilnya akan di donasikan ke banyak tempat jika ahli waris mereka tidak ditemukan, sungguh niat yang mulia, tapi syukur lah Mingi mereka kembali

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang