Bonito

{30}

Enjoy☜⁠ ⁠(⁠↼⁠_⁠↼⁠)....

.
.

.
.

Nami bangun dari duduknya, tersenyum lebar sekali dan berjingkrak jingkrak kegirangan tatkala orang yang di tunggu nya datang memenuhi janji padanya, seperti yang sudah-sudah

Orang itu tampak canggung, gengsinya tinggi dan harga diri mahalnya tampak kembali di buat goyah karena melihat Nami bertingkah seperti monyet dan tidak mengindahkan perhatian orang-orang yang tengah lalu lalang memandangnya aneh

"Terimakasih udah mau datang, pucat ku sayang!" Nami memeluk sosok itu

"Pelan kan suaramu dan bertingkah normal lah, kau ini orang terpelajar, jenius dan inspiratif bukan? tapi bersikap elegan dan anggun kau tidak bisa!"

Nami memeluk sosok itu erat

"Memang kapan aku tidak datang menjemputmu setiap kau mendarat disini?"

"Hehe!"
"Apakah kau ingin aku mengubah diriku menjadi pribadi yang kau inginkan? Jika iya, baiklah aku akan usahakan!"

"Tidak, jangan hiraukan gerutuan ku, tetaplah menjadi dirimu sendiri, aku juga mulai terbiasa dengan itu, akan aneh jika aku kembali menyesuaikan diri menghadapi Nami yang berubah menjadi membosankan seperti ku!"

Nami mendengar itu semakin mengeratkan pelukannya membuat Mingi tercekik

"Kau tidak perlu sok sok bertingkah seolah olah kita berpisah selama bertahun-tahun dan tidak pernah bertemu sekali pun, setiap bulan kita bertemu!"

"Tetap saja!"

Mingi merotasi matanya jengah tapi membalas pelukan Nami tulus

"Kapan hari wisuda mu?"

"Dasar pikun, kan sudah berkali-kali ku bilang di telpon, acaranya Besok, nenek tua...!"

"Wah tak terasa kau sudah tamat sekolah saja Mingi, dan lihatlah dirimu, dua tahun lalu aku lebih tinggi sedikit di bandingkan dengan mu tapi sekarang kau melewati tinggi badan ku, kau sekarang sudah lumayan jangkung!"

"Ini tempat umum ngomong-omong, biar aku ingatkan ini adalah bandara, kalian berpelukan sewajarnya saja, dasar jiwa muda membara!"

"Iya! Kau benar Hyung, kami ini muda dan kau tua!"

"Enak saja mulut bersabda, kau juga akan berumur dua puluh nanti, berarti kau akan tua seperti ku!!"

"Eh Donny Hyung! Kau juga kesini ternyata, Salam!" Nami membungkuk hormat pada Donny

"Apa kabar Nami? Bagaimana kuliah mu?"

"Baik, tinggal beberapa bulan lagi aku akan selesai Hyung, aku akan mentraktir kau dan Mingi, terbang ke Inggris menghadiri acara wisuda ku sekalian liburan!"
"Bagaimana? Aku mohon kalian jangan menolak!"

"Apa/apa??!" Jawab Mingi dan Donny kompak

"Aku mohon..!"

"Um... sebaiknya kau bicarakan dulu hal ini dengan Eomma kami, keputusan kami adalah keputusan Eomma Nana!"
Jawab Donny

"Yey...aku yakin aunty akan memberikan izin!"

"Sudah ayo kita pulang!"

.
.
.
.

.

Di dalam mobil, Nami terus memeluk manja lengan Mingi membuat Mingi kikuk dan risih pastinya.
Donny sebagai obat nyamuk sekaligus supir pasangan ini berusaha memendam tawa nya melihat air muka sang adik dari kaca spion