{34}

28 1 0
                                    

"Nah, begitu ceritanya, Kiena salah faham, aku hanya bercanda waktu itu, aduh... bagaimana ini!"

"Kau tidak perlu berlebihan seperti itu Nami-ah, Kiena marah nya tidak lama kok, maklumlah dia kan masih kecil!" Ucap Donny

"Nah iya benar, kau itu paranoid sekali Nami-ah!" Sahut Ahri

"Dua bulan tidak lama? Itu lama sekali Donny Hyung, astaga... sampai seperti itu marahnya Kiena padaku, cintaku terhalang restu adik ipar ku huee...!" Nami dalam mode alay

Membuat semua orang memutar mata jengah

"Kalau Mingi mencari, aku berangkat kuliah ya! sampai jumpa kalian semua!"

"Hati hati di jalan Donny Hyung/ sampai jumpa/ ya sampai jumpa!!"

Setelah dari acara perpisahan sekolah, Mingi bersama para sahabat nya melaksanakan janji mereka tadi untuk makan bersama di kedai ramen langganan mereka, Nami dan Kiena juga ikut.
Mingi yang tengah menggendong Kiena hendak mengajak nya masuk ke dalam Migie, tapi Kiena memberontak tak mau,
Jadilah Mingi naik mobil Sung Woo desak desakan bersama Ahri dan Dowook, kenapa dua pemuda itu tidak numpang di mobilnya Nami saja? Karena Nami berkomitmen tidak ada yang boleh menginjak kan kaki di Jeep istimewanya, ia tidak mengizinkan orang lain menaiki Migie




"Dasar pelit... Sukurin di marahin Kiena/ dasar medit bin pelit cucunya Bakhil, buyut nya kikir keturunan Fir'aun!" Ejek Dowook dan Ahri

"Persetan wlee...!"







Sepanjang yang mereka lakukan, yakni makan ramen dan bercakap cakap seru, namun tetap tak lepas dari sikap dingin posesif Kiena kepada Mingi dari Nami, Kiena seolah olah sangat benci dengan Nami, Nami pastinya kikuk melihat perlakuan Kiena padanya, Nami di larang duduk dekat dengan Mingi dan jadilah kini Nami duduk di sebrang, berhadapan dengan Mingi terpisah oleh meja, Kiena juga melarang Nami bicara dengan Mingi
"Kikie-ah Noona minta maaf ya?"

Kiena tetap tak mau melihat wajah Nami apalagi menjawabnya, dia masih asik menikmati ramen nya menggunakan garpu karena belum bisa menggunakan sumpit

Nami mengembuskan nafas sukar dan bertukar pandangan dengan sang kekasih
"Kiena tidak boleh seperti itu, Pretty Noona kan sudah minta maaf, Pretty Noona itu berbohong soal akan menjauhkan Kiena dengan Hyung, maafkan Noona ya Kikie adiknya Hyung yang paling cantik!"

Akhirnya Kiena mau mengangkat wajahnya melihat Nami, masih dengan wajah garang tentunya dan Nami pun menarik kedua telinganya sendiri
"Maaf!" Ucap Nami menunjukkan wajah menyesal

"Hyun... pulang...!"

"Iya sebentar lagi ya? maafkan dulu dong.. Pretty Noona nya!"

"Sekalang....hyuuuun....sekalang, sekalang sekalang....!" Rengekan Kiena memekik menyita perhatian seluruh pengunjung yang ada

"Iya iya, ayo kita pulang, jangan menangis!"
Mingi menggendong Kiena sambil membungkuk dalam kepada seluruh penghuni kedai, meminta maaf atas kebisingan yang dibuat sang adik

"Aku duluan ya!" Ahri, Dowook dan Sung Woo mengangguk

Mingi melihat mata Nami berkaca kaca lantas Mingi mendekat dan mencium dahi Nami
"Ih.... jangan dekat dekat sama pleti Noona jangan.... tidak boleh!" Pekik Kiena saat sadar, Kiena juga mengeratkan pelukannya pada leher Mingi sampai Mingi tercekik

"Iya iya...!"
Mingi mengambil langkah cepat keluar kedai

.
.
.

Sampai di dalam bus Kiena tetap tidak mau melepaskan leher Mingi, sudah hampir satu jam Kiena nyaman dengan posisi seperti syal yang terlilit kuat di leher Mingi
"Hey, adik, kau sangat menyayangi ku ya?"
Kiena mengangguk
"Terimakasih...!"
"Ayo sudah memeluk Hyung nya, duduk yang benar di pangkuan Hyung sini!"
Kiena menggeleng
"Oh ok!"



!""Ayo sudah memeluk Hyung nya, duduk yang benar di pangkuan Hyung sini!"Kiena menggeleng"Oh ok!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung saya berjedag jedug brutal

Suchwita with Park Jimin Muka Jimin masih tertutup balok putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suchwita with Park Jimin
Muka Jimin masih tertutup balok putih


Hampir AND....

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang