{29}

28 3 0
                                    

Enjoy⟵⁠(⁠o⁠_⁠O⁠)

.
.
.
.

Mingi membuka matanya perlahan, ia terganggu akibat merasakan usapan lembut pada surai putih pucat nya

Mingi tidak pingsan, Mingi pura pura agar dia di perbolehkan tidak mengikuti kelas dengan begitu dia juga tidak bertemu dengan si gadis rapper, jadi Mingi tetap menjadi remaja swag yang keren

Setelah mengetahui siapa itu, Mingi pasrah kembali menutup matanya  karena tidak mampu lagi untuk melompat dari ranjang dan lari sekuat tenaga dari sini dan saat ini

Sosok cantik itu terus tersenyum dan tangannya tak berhenti bergerak di kepala Mingi

"Dengan kau seperti ini, kau jadi ketinggalan pelajaran lagi, dan aku harus membantumu mengejarnya lagi, benar kan?" Ucapnya lembut
"Sampai sebegitu jijik nya, ya? kau padaku? maaf, aku memberi mu kesan buruk pada awal pertemuan kita, kau tenang saja aku bukan psikopat yang terobsesi pada mu, aku tulus ingin bersahabat dengan mu, waktu ku terus menipis aku mohon....!"
"Apa kau tetap menolak?"

Nami mengetahui keluhan Mingi terhadap nya, pasti ketiga sahabatnya itu yang membeberkan

Mingi tetap diam, matanya mencuri curi pandang tak berani menatap mata Nami,
Dan sekalinya mata mereka saling ber si bobrok, Mingi terkejut kala melihat mata gadis itu berkaca kaca

Gadis itu mengelap air matanya dan kembali tersenyum lebar
"Kau mau tetap disini, kau sudah merasa baikan?"

"A..aku tidak apa-apa, ini karena ulah Dowook tadi!"

"Tidak perlu berbohong seperti itu Mingi-ah, aku sudah tahu semuanya kok!"
Sudah Mingi duga
"Para sahabat mu yang memberi tahu, karena mereka ku ancam pastinya hehe!"
"Han Sung Woo, Go Ahri dan Kim Dowook adalah anak anak yang baik, kau beruntung sekali Mingi!"
"Kau pura pura pingsan untuk menghindari ku dengan menghabiskan waktu di ruang kesehatan, tapi maaf aku tidak bisa membiarkan itu terjadi karena aku ingin memanfaatkan hari ini dengan sebaik mungkin, karena ini adalah hari terakhir aku di sekolah ini!"
"Hari yang kau tunggu tunggu telah tiba!"

Mingi terdiam, lagi...

"Sekali lagi aku minta maaf atas kelancangan ku kemarin, aku tidak akan mengulanginya lagi!" Nami menangkup sebelah telapak Mingi di antara kedua telapak tangannya
"Baiklah kalau kau ingin aku tetap menjauhi mu!" Gadis itu menarik nafas dalam-dalam
"Aku permisi, aku tidak akan kembali mengusik mu lagi, ini adalah hari terakhir kalinya aku mengganggu mu kau bisa sebangku lagi dengan Song GI, sampai jumpa Mingi..!"
"Eh... salah...maaf, maksudku..... kita tidak akan berjumpa lagi Mingi, sesuai keinginan mu!"
Mereka bertatapan cukup lama

"Daaa....!"Nami membalik tubuhnya lalu mengusap air matanya dan memulai langkahnya

Namun, Nami tidak jadi melangkah karena merasakan Mingi menarik almamaternya, mencegahnya untuk pergi

Nami tersenyum lebar sampai giginya terlihat

"Kapan kau akan berangkat?"

Nami berbalik dan kembali tersenyum manis
"Minggu depan, tapi sepertinya aku tidak bisa mengabulkan permintaan Papi dan Daddy ku untuk membawamu menemui mereka!"
"Tapi tidak apa-apa kok, itu bukan masalah yang besar!"

Mingi mengangguk
"Baiklah aku mau!"

Mata Nami membelalak
"Benarkah? Kau mau ikut ku ajak ke rumah ku?"

Mingi merotasi kan matanya jengah

"Kyaaaa.... Yipppyyy!"
Gadis itu memekik tertahan dan kakinya berjingkrak jingkrak seperti kangguru

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang