{18}

27 4 0
                                    

Suasana tengah malam yang berhiaskan keramaian kota, senyum nya mengembang, menghirup aroma udara khas tempat ini, melupakan sejenak beban pikiran yang menggerogoti jiwanya
Setelah sekian lama kakinya menginjak tanah kelahirannya, mengunjungi rumah pertama dia mengenal dunia dan membuka mata

Tok tok...

Tangannya mengetuk pintu Mansion megah milik dan sekaligus ditinggali sendiri oleh seorang pria berusia senja

V sudah tidak bisa menunggu besok pagi, tidak peduli bahwa ia akan menggangu si Tuan rumah karena bertamu di tengah malam, lepas dari bandara dia langsung menuju ke tempat ini agar dia bisa cepat ke rumah lukis nya dan melihat banyak koleksi lukisan visualisasi Jungkook di sana

Cklek ..

Pintu terbuka, Tuan rumah sendiri yang melakukannya setelahnya selama sepersekian detik mengumpulkan nyawanya, karena ini tengah malam dan mengucek-ucek matanya disebabkan tidurnya terganggu, rasa kesal pria tua itu lantas berubah menjadi rasa bahagia, ia langsung memeluk V erat dan memukuli pundak V dengan tangan renta nya
"Tuan Kim, apa kabar anda!"

"Sudah beberapa kali aku bilang, panggil aku Ayah..bodoh ...!" Tuan Kim kesal melepas pelukannya dan meninju dada V dan V terkekeh
"Baiklah Ayah!"

"Tinggal kau satu satunya putraku!"

"Bagaimana rasanya menjadi hidup seutuhnya, hidup mu sudah tidak ada jeda lagi, tidak ada yang baik atas kejadian masa lalu tapi sisi baiknya kau sekarang hidup sebagai mana mustinya!"
"Dulu kau menjalani hidup singkat, mengambil alih tubuh Taehyung hanya seminggu dalam satu tahun tapi sekarang sudah tidak lagi!"
" Ayo masuk V...!"

.
.
.
.
.
.
.
" Kau datang sendiri?"

" Iya Ayah!"

"Bagaimana kabar cucu baru Ayah dan buyut Ayah!"

"Baik baik saja.. Ayah"

"Waktu itu istri mu bilang kau sedang keluar saat aku berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk, aku tidak sempat menunggumu karena buru buru ada kepentingan mendadak, walaupun masih berwarna merah, cucu ayah itu sudah terlihat cantik dan mirip sekali dengan mu!"
"Oh iya aku ingat...Nana-ssi Sudah bilang padaku bahwa waktu itu Ayah datang berkunjung!"
"Ayah akan sesegera mungkin terbang ke Jepang lagi untuk mengunjungi putri mu dan putri Vante!"

"Apa waktu itu Ayah juga berkunjung ke makam Kookie?"

"Ayah tidak sempat, maaf!"

V diam, wajahnya murung karena mengingat suatu hal

"Kenapa Ayah tidak datang ke acara pemakaman Kookie, apa Ayah masih marah dengan Kookie?"

Tuan Kim menatap mata V lekat
"Ayah tidak marah kepada siapapun, justru kau lah yang masih marah kepada Vante dan Taejung, setelah melayat dan mendapatkan amukanmu, mereka langsung datang kesini, mengadu dan menangis kepadaku seperti anak kecil, mereka sangat menyesal, maafkan mereka V..!"
"Kookie tetap menjadi kesayangan Ayah, tidak mungkin Ayah tidak bersedih atas kematian nya!"

"Vante, Taejung dan khususnya Kookie telah mendapatkan kehancuran karena ego besar dan keras kepala mereka sendiri, kasihan mereka!"
V mengangguk
" Ayo istirahat lah, kamarmu selalu aku jaga agar selalu bersih, kau tak perlu khawatir!"
"Tidak Ayah, aku kesini hanya sebentar, aku melepas rindu pada Ayah sekaligus meminta kunci rumah lukis ku..aku....!"

"Aku apa? Ada apa.. apa ada masalah?"tanya khawatir Tuan Kim karena melihat raut wajah meresahkan V

"Umm.. mulai sekarang aku akan tinggal disana, aku akan menetap di Korea!"

Tuan Kim terkejut
"Lantas istri mu dan cucu Ayah bagaimana?"

"Istri ku adalah orang yang sangat baik Ayah, dia sangat mencintai ku tapi dia sadar bahwa aku tidak bisa mencintai orang lain selain Jungkook, dia menggugat ku, kita berpisah dengan baik baik dan soal Kiena dia akan tetap bersama Nana, Nana sebelumnya telah merawat dua anak yatim-piatu dengan penuh kasih sayang, aku tak tega memisahkan Kiena dengannya, bayi cantik yang walaupun bukan darah daging nya tapi tetap dia yang meneruskan Jungkook untuk mengandung Kiena selama enam bulan!"
" Dia juga yang merawat Kookie hingga sembuh dari sakit jiwanya dan mengeluarkan begitu banyak biaya untuk pengobatan tumor yang diderita Kookie!"

" Wanita yang Malang...!"ucap tuan Kim

V menghela nafasnya
"Aku tahu dia sangat terluka, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku telah menyakiti wanita baik hati itu dengan parah, aku membalas kebaikannya dengan rasa sakit!"V menitihkan air matanya dan mengusap wajahnya kasar

Tuan Kim menepuk nepuk pundak V lantas bangun dari sofa dan pergi dari ruangan ini

Tak lama tuan Kim kembali dan menyerahkan kunci yang V minta
"Semoga kau selalu di berikan kekuatan untuk menjalani kehidupan mu kali ini dan selanjutnya, Ayah berdoa semoga ini terakhir kalinya penderitaan yang kau alami, Hanya ada kebahagian kedepannya!"

"Terimakasih Ayah!"

"Ayah yakin, setelah ini kau akan lebih bergairah menjalani hidup menanggung kewajiban menjadi seorang Ayah, di tambah lagi dengan lukisan lukisan indah Jungkook yang terpajang di rumah lukis mu!"
V tersenyum karena dia merasakan keajaiban, seolah olah hatinya menjadi lega dalam sekejap karena mendengar ucapan Tuan Kim barusan

Ya...aku akan lebih semangat demi Kiena, sang permata hatiku, aku suka mata besar nya

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang