"Beneran tidak mau bareng saya aja?" Tanya Zaid yang hendak masuk ke dalam mobilnya.
Iren yang sedang memanaskan mobilnya pun menggeleng ke arah suaminya itu.
"Iya, lo duluan aja" Jawab Iren.
"Ya sudah, kamu hati-hati ya dijalan. Jangan ngebut, saya harus berangkat sekarang" Ucap Zaid dan diangguki oleh Iren.
Zaid masih berdiri di samping pintu mobilnya, masih menatap Iren yang juga masih berdiri di samping mobilnya.
Iren menaikkan kedua alisnya, "kok ga langsung jalan?" Tanya Iren.
"Ga mau salim sama suami?" Lagi-lagi pertanyaan itu keluar dari mulut Zaid. Membuat Iren terkekeh.
"Kan bukan muhrim" Jawab Iren.
"Kemaren baru saja saya mengucapkan qobul, masa kamu lupa" Ucap Zaid.
"Hehhe iya iya, mukanya biasa aja dong ga usah di tekuk gitu" Ucap Iren kemudian menjulurkan tangannya ke depan Zaid.
Zaid tersenyum dan menerima uluran tangan Iren untuk di cium oleh gadisnya itu.
"Saya berangkat ya, assalamu'alaikum zaujati"
"Gue balesnya apa?" Tanya Iren.
"Waalaikumsalam zauzi" Jawab Zaid.
"Oh, ya udah ulang" Ucap Iren membuat Zaid gemas dengan istrinya itu. Zaid mendekat dan mencium kening Iren membuat sang empu terdiam sejenak.
"Assalamu'alaikum zaujati"
"Wa-waalaikumsalam z-zauzi"
****
"Iyaa yang sekarang udah ada yang bangunin mah iyaa, jadi ga telat lagi" Ucap bunga yang berdiri di samping mobilnya melihat Iren baru keluar dari mobilnya, ia memarkirkan nya di sebelah mobil bunga. Dan di sebelah mobil bunga ada mobil fahmi.
"Gue mah emang rajin kali, lo aja yang gatau" Ucap Iren sombong.
"Mata lo rajin"
"Makannya lo juga cepet nikah, biar ada yang bangunin" Ucap fahmi menyenggol lengan bunga.
"Dih, gue mah ada atau ga ada yang bangunin juga ga pernah telat" Jawab bunga.
"Lo berdua kapan nyusul gue?" Tanya Iren menggoda.
"Nikah? Hih sorry ya, gue masih mau menikmati masa-masa pacaran"
"Dosa lo pacaran!" Sarkas fahmi.
"Nah, fahmi aja paham"
"Emang lo mau langsung nikah?" Tanya bunga pada fahmi.
"Kalo lo nya mau" Jawab fahmi santai membuat Iren dan bunga ngelag sebentar.
"Maksud lo?"
"Cielahhh, bau-bau ada yang bakal nyusul gue nih" Goda Iren.
"Apaan sih ami, ga jelas banget lo" Ucap bunga menutupi rasa salting nya.
"Udah ayok" Ajak fahmi.
"Kemana?" Tanya bunga
"KUA nyusul Iren sama bang Zaid" Jawab fahmi kemudian berjalan meninggalkan Iren dan bunga.
"SIALAN LO FAHMI!"
"GA USAH TERIAK, TERIAKNYA BUAT NANTI AJA MALEM PERTAMA KITA"
"OGAH GUE NIKAH SAMA LO!"
"IYA PULANG SEKOLAH GUE NIKAHIN LO!"
"SENGKLEK LO SIALAN"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS USTADZ
Romance-Kedua mata ini, yang akan selalu aku tatap disetiap aku membuka mata dan menutup mata. Kedua pipi ini, yang akan selalu ku kecup di setiap kau berada di dekatku. dan bibir ini, yang akan selalu menjadi tempat favoritku yang ada diwajah cantikmu. ya...