Hari pertama sekolah!

68 11 0
                                    

Seokjin terdiam ditempat duduknya, menatap kearah adiknya satu-persatu yang saat ini tengah sibuk dengan sarapan mereka masing-masing. Mengakhiri tatapannya kearah Aleum yang duduk disamping Yoongi, adik perempuannya itu sudah mengenakan seragam berwarna kuning, lengkap dengan rambut kepang duanya. Ia menghela nafas gusar, "TaeTae, Jimin-ie, Jungkook-ie, jaga Aleum dengan baik, hmm?" Katanya dengan wajah memelas. Sebenarnya khawatir sekali, mengingat tragedi sebelumnya saat rambut Aleum ditarik kencang oleh penggemar Taehyung.

Taehyung mengangguk, "Hyung-ie tenang saja! TaeTae akan menjaga Aleum dari Reul!" Senyumnya merekah, menaik turunkan alisnya kearah sang kakak.

"Jin Hyung tidak usah takut-takut, Jungkook-ie sepelti Ilon man!" Jungkook mengangkat sendoknya tinggi-tinggi. Ingin ikut meyakinkan sang kakak.

Seokjin mengangguk pelan, "Jimin bisa, kan menjaga Aleum?" Tanyanya pada Jimin. Ingin memastikan pada adiknya itu, Taehyung itu terlalu mudah bersosialisasi, diajak berbincang sedikit saja sudah bisa membuatnya melupakan segala hal, sedangkan Jungkook terlalu mudah dialihkan fokusnya, makanan dan mainan akan membuatnya tidak peduli dengan sekitar. Jadi Seokjin memilih untuk memastikan jika Jimin bisa mengawasi Aleum, anak itu sebenarnya cukup bisa dipercaya. Tapi Seokjin tetap saja gusar.

Jimin mengangguk, "Jin Hyung tenang saja." Anak itu tersenyum, sepertinya mengerti kekhawatiran sang kakak jadi memilih menenangkan nya.

"Kalian yakin bisa menjaga Al-"

"Hyung!!!" Seokjin mengatupkan bibirnya rapat saat Yoongi akhirnya bersuara. "Tenang saja, disana ada banyak Guru dan Staff, Jimin, TaeTae, dan Jungkook juga akan menjaganya. Aleum akan baik-baik saja." Ucapnya dengan nada jengah. Ayolah, ia juga akan ikut khawatir jika Seokjin seperti itu, begitu juga dengan Aleum. Adiknya itu mungkin akan berakhir tidak ingin kesekolah. Padahal mereka sudah membicarakan tentang hal ini sebelum nya, tentang Jungkook dan Aleum yang harus dimasukkan ketaman kanak-kanak atau bisa dibilang tempat penitipan anak agar Seokjin bisa mengurusi restoran yang memang harus diurusi.

Seokjin kembali menghela nafas, sebenarnya yang dikatakan Yoongi itu benar sekali, tapi entah kenapa rasanya ia sangat khawatir. "Baiklah." Ucapnya pasrah.



"Permisi!!!"

"Permisi!"

Seokjin lantas mengerjap pelan, bola matanya itu membulat selama beberapa saat, menyadari tindakan bodohnya yang menghayal saat menjaga kasir. "Maaf, maafkan aku." Ucapnya. Membungkuk sopan, kemudian dengan terburu-buru mencatat pesanan dikomputer kasir. "Hey, tolong gantikan aku." Pintanya begitu pelanggan yang ia layani pergi, dengan terburu-buru menyambar jaketnya begitu salah satu pegawai mengambil alih kasir. Membawa dirinya sendiri menuju taman kanak-kanak dengan mobilnya.

Ia menggaruk kepalanya, menatap kearah gerbang taman kanak-kanak yang ditempati adik-adiknya dari mobil. Wajah pemuda itu mengerut samar, sesekali menghela nafas berat. Ia benar-benar khawatir. Sangat-sangat khawatir. Bagaimana jika seseorang menganggu Aleum? Bagaimana jika Aleum tidak menghabiskan makan siangnya? Ia benar-benar khawatir dengan adik perempuan satu-satunya itu, Tidak-tidak. Bukannya ia tidak khawatir pada Jungkook juga, hanya saja ini bukan lagi hari pertama untuk Jungkook, anak itu selalu bisa beradaptasi dengan cepat, dan pasti menghabiskan makanan nya atau mungkin menghabiskan makanan temannya. Hanya saja Aleum.... Adiknya itu bahkan tidak bisa mengutarakan keinginannya. Jadi bagaimana bisa ia menjadi tenang dan mengurusi restoran seperti rencana sebelumnya?

Ia menghembuskan nafasnya kencang, setelah itu turun dari mobilnya. "Aleum... Jin Hyung tidak bisa, maafkan aku..." Gumamnya pelan. Setelah itu melangkahkan kakinya dengan yakin memasuki gerbang taman kanak-kanak. Memilih untuk menerima seluruh konsekuensi dari tindakannya yang satu ini, seperti dimusuhi Aleum, juga dilontarkan kalimat-kalimat penuh cinta yang kasar dari Yoongi.

Aleum And 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang