Can TaeTae get some Hug??

70 13 0
                                    

"Kim Taehyung!!! TaeTae!!!!!!" Pemuda itu berseru kencang begitu pintu ruangan itu terbuka. Wajah gusarnya bertambah gusar saat mendapati salah satu adiknya terbaring dibrankar dengan tubuh dan wajah kemerahan. "Gwenchana?" Tanyanya. Buru-buru mendekati Taehyung dan memeriksa seluruh tubuh adiknya.

Yang ditanyai hanya diam, menatap sang kakak tanpa raut apapun. "Demam nya sudah turun, kami memberikan obat penurun demam beberapa saat lalu." Seokjin berdiri tegap, kemudian membungkuk sopan kearah guru yang menjaga ruang kesehatan disekolah adik-adiknya.

Ia menghela nafas pelan, "Terima kasih." Ucapnya. Setelah itu membawa Taehyung kedalam gendongannya dan membawa adiknya itu menuju mobil.

"Hyung-ie..." Seokjin berdehem pelan, mengalihkan tatapannya pada Taehyung yang akhirnya bersuara. Adiknya itu memang sangat pendiam saat sedang sakit seperti ini. "Maaf.."

Pemuda berbahu lebar itu lantas melipat bibirnya kedalam, "Tidak apa-apa." Ujarnya. Menurunkan adiknya itu disalah satu kursi mobil dan memasangkannya sabuk pengaman. Huh, panik sekali rasanya saat guru Taehyung menelepon dan menginfokan jika alergi adiknya itu muncul sesaat setelah memakan sup jamur milik temannya. "Kita kedokter, hmm? Setelah itu pulang dan beristirahat." Ia berucap lembut, telapak tangannya mengelus lembut kepala sang adik.

"Aleum-ie?"

"Biar Yoongi Hyung, atau kita meminta tolong pada Ibu Hyungmin untuk mengantar mereka pulang." Bocah yang saat ini terlihat Pucat itu hanya mengangguk pelan, setelah itu Seokjin memilih masuk kemobil untuk segera mengantar adiknya itu kedokter. Hening, mobil itu benar-benar hening saat mereka melaju menuju ruang sakit. Taehyung sama sekali tidak bersuara, Seokjin juga tahu jika Taehyung tidak ingin berbicara jadi memilih diamm

"Hyung-ie...."

Seokjin berdehem, menatap Taehyung dari kaca mobil saat adiknya itu melirih pelan. "Kapan Papa pulang?" Seokjin diam. Melipat bibirnya kedalam sambil menatap kosong kejalan. Yoongi, Namjoon, dan Hoseok mungkin sudah mengerti jika ayah mereka sudah mati dan tidak akan pernah kembali, itulah mengapa tiga adiknya itu tidak pernah mengungkit masalah ayah mereka lagi. Tapi tidak dengan Taehyung, Jimin, Jungkook, dan Aleum. Adik-adik kecilnya itu masih belum tahu tentang kematian ayah mereka, sekedar tahu jika ayah mereka pergi bekerja dan tidak pernah kembali. Hati Seokjin terenyuh, sadar betul adiknya itu begitu merindukan sosok ayah. "TaeTae ingin Papa..." Pemuda berbahu lebar itu menghembuskan nafas nya kasar, mengusak netranya yang mulai berkaca.

Seokjin memilih menepi dipinggir jalan, berbalik kearah adiknya yang saat ini tengah menatap nya dengan pandangan sayu. "Tunggu sebentar lagi, hmm? Masih terlalu banyak pekerjaan." Ucapnya sambil mengelus lembut surai legam adiknya. Bohong. Bohong sekali dirinya ini. Terlalu takut adiknya hancur jadi memilih memperpanjang kebohongan nya

"Kenapa lama sekali? Papa sudah tidak sayang kita lagi?"

Seokjin lantas menggeleng kencang, "Ani. Tidak mungkin Papa melakukan itu. Papa sangat menyayangi kita." Jelasnya.

"Jin Hyung..... TaeTae ingin Papa."



"Tae! Ayolah, kau harus minum obat agar cepat sembuh." Seokjin menghela nafas kencang, rasa kesal terselip dihelaan nafasnya itu. Pemuda itu duduk dikasur milik Jimin yang berdampingan dengan kasur milik Taehyung, ditangannya ada botol obat, juga botol air kesukaan Taehyung. Kalian harus tahu sudah berapa lama ia membujuk Taehyung untuk meminum obat. Tidak tahu jika adiknya yang saat ini sedang begitu pucat dengan pandangan sayu masih bisa menjadi pemberontak. Seokjin rasanya kesal sekali, dalam hati merasa benar-benar khawatir pada adiknya itu. Ruam-ruam kemerahan belum hilang sama sekali dari permukaan kulit Taehyung, demam nya juga belum turun.

Aleum And 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang