Selamat ulang tahun Yoongi Hyung!!

63 10 1
                                    

"Ayo cepat!! Nanti Yoongi Hyung pulang!!" Hoseok bergerak gelisah ditempatnya berdiri, ditangani ada sebuah spidol besar berwarna hijau, menatap kearah saudaranya yang sedang sibuk dengan dunia mereka masing-masing.  Ia mengakhiri tatapannya pada Seokjin, bibirnya melengkung samar kebawah.

"Tidak apa-apa, Yoongi masih berada di kampusnya. Masih lama." Ujar Seokjin sambil tersenyum kecil, mengusak pelan rambut Hoseok. Tanpa diberitahu lagi ia tahu jika Hoseok terlalu gugup kalau-kalau saja kejutan ulang tahun yang sudah mereka siapkan sejak siang tadi gagal karena saudaranya membuat kerajinan tangan terlalu lama. Selimut putih tebal yang akhirnya ditutupi dengan gambar-gambar mereka itu rupanya terlalu besar untuk dikerjakan bertujuh, dan sepertinya lima orang lain dari mereka ketagihan membubuhkan berbagai gambar dan warna diatas sana.

Hoseok hanya menghela nafas, menjatuhkan tubuhnya dilantai rumah sambil menatap kearah saudaranya yang lain. Ayolah, ia benar-benar bersemangat saat ini. Dekorasi khas ulang tahun yang memenuhi setiap sudut ruang keluarga, cheesecake yang mereka beli sepulang sekolah dengan uang jajan, balon-balon yang bertaburan seantero ruang keluarga, juga selimut putih polos yang akan menjadi hadiah untuk Yoongi. Ia tidak ingin semuanya sia-sia dan gagal.

"EOH??! ITU YOONGI HYUNG!!!!!!!" Pekikan itu lantas membuat netra semua orang membulat, kompak menatap kearah Taehyung yang berdiri didepan jendela rumah, menunjuk kearah atensi pemuda dengan ransel hitam yang terlihat kecil dari rumah mereka. Semua orang buru-buru berdiri, memasukkan selimut putih yang sudah mereka buat kedalam sebuah kotak hadiah berwarna warni.

"Jin Hyung!!! Jungkook-ie tidak mau berhenti!!!" Jimin memekik, berusaha menarik selimut putih yang sepertinya masih menarik perhatian Jungkook. Adik laki-laki bungsunya itu masih mencengkram sisi sudut selimut dengan sebuah spidol warna ditangannya yang lain. Seokjin menghela nafas, buru-buru mendekati Jungkook dan mengangkat anak itu kedalam gendongannya, tidak peduli lagi jika adiknya itu berontak.

"Yoongi Hyung disini!!! Dia menekan pin!!!" Teriak Namjoon ikut kepanikan. Berlari kesana-kemari untuk memunguti spidol warna.

"Semuanya! Ayo kita keposisi masing-masing!" Seokjin menginterupsi, sesaat setelahnya mematikan lampu rumah. Ayolah, semuanya harus berjalan sesuai rencana. Ia tidak ingin adik-adiknya kecewa setelah semua perjuangan mereka, mereka bahkan mengorbankan uang tabungan mereka untuk membeli cheese cake kesukaan Yoongi. Semuanya lantas merengsek kesudut-sudut rumah, sesuai dengan posisi mereka masing-masing, kecuali Jungkook yang saat ini bibirnya dibekap pelan oleh Seokjin.

Hening, rumah itu akhirnya hening sesaat setelah suara pintu yang dibuka terdengar. Semua orang sibuk menahan nafas mereka saat langkah kaki Yoongi akhirnya mulai terdengar. "Aku pulang!!!" Yoongi memekik pelan, netranya menjelajahi rumah dengan raut bingung, mencari atensi Seokjin dan yang lainnya. Kenapa rumah mereka segelap ini? "Hyung??" Panggil nya.

"Selamat ulang tahun....." Sebuah cahaya kecil dari lilin yang dinyalakan Seokjin memberi setitik keterangan dirumah mereka. Seokjin berjalan mendekati Yoongi.

"Selamat ulang tahun...." Suara-suara kecil yang beragam mulai terdengar dari setiap sudut rumah, bersamaan dengan tepuk tangan yang seirama dengan lagu yang mereka nyanyikan. "Selamat ulang tahun Yoongi Hyung tersayang..... Selamat ulang tahun...." Sampai akhirnya lagu mereka selesai, setiap orang sudah berdiri dihadapan Yoongi.

Yoongi menutup bibirnya dengan raut yang ia buat tidak percaya, harus begitu jika tidak adik-adiknya mungkin akan beranggapan jika suprise nya gagal. Pemuda itu menutup matanya guna berdoa, sedetik kemudian meniup lilin yang ada diatas cake. "Selamat ulang tahun Yoongi Hyung!!!!" Pekikan kompak itu terdengar setelahnya. Pelukan dari enam lengan-lengan kecil mendekap nya begitu erat, berhasil membuat hati beku pangeran es itu menghangat. Yoongi tersenyum kecil, membalas pelukan itu.

Aleum And 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang