'Namjoon simurid berprestasi'

78 11 0
                                    

"Kim Namjoon!!!" Seokjin berseru. Tanpa basa-basi memacu langkahnya mendekati sang adik yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan guru konseling. Ia berlutut dihadapan sang adik, memeriksa tiap titik tubuh adiknya untuk memastikan jika adiknya itu baik-baik saja. Ia menghela nafas, mendapati sebuah lebam kebiruan diantara wajah Namjoon. "Kau baik-baik saja?" Tanyanya.

Namjoon bergeming, sama sekali tidak bersuara. "Kau baik-baik saja?" Ulang Seokjin. Baru bisa bernafas lega saat mendapati sebuah anggukan pelan dari adiknya. Pemuda itu berdiri, membungkuk sopan kearah guru konseling yang ada disana, memperkenalkan dirinya sebagai kakak sulung dari Kim Namjoon dan Kim Hoseok.

Guru itu tersenyum ramah, walau Seokjin masih bisa meneliti sebuah ekpresi meremehkan yang diarahkan guru itu padanya. Lagi pula siapa yang akan percaya dengan mudah pada pria muda sepertinya?  "Maafkan aku atas apa yang telah terjadi." Pintanya. "Bagaimana keadaan yang lainnya?" Seokjin bertanya ragu-ragu, menatap sekilas kearah Namjoon yang sejak tadi terus menunduk dalam disampingnya.

Guru itu menghela nafas pelan, "Anak itu sedang berada diruang kesehatan, kepalanya berdarah karena terantuk meja. Entah apa yang terjadi hingga Namjoon bisa memukul temannya seperti itu, padahal Namjoon adalah murid yang berprestasi. Sangat disayangkan." Seokjin menghela nafas pelan, "Kami sebenarnya akan memberikan hukuman yang cukup berat jika dilihat dari perbuatannya, tapi karena Namjoon adalah murid yang berprestasi kami akan mengurangi hukumannya."

"Terimakasih..." Seokjin menunduk penuh terimakasih berkali-kali.

"Bagaimana dengannya?" Hening, ruangan itu menjadi hening sesaat setelah pertanyaan cepat itu keluar dari bibir Namjoon yang saat ini sudah mengangkat kepala nya. "Hukuman apa yang dia dapatkan?" Ulangnya. Netra anak itu berubah menjadi tajam, alisnya menukik samar.

Guru itu terkekeh pelan, "Kita akan membicarakan hal itu saat orang tuanya datang." Jawabnya.

Helaan nafas kencang keluar dari bibir Namjoon, sesaat kemudian berdiri dan meninggalkan ruangan tanpa sepatah katapun. Seokjin buru-buru berdiri, membungkuk sopan kemudian mengikuti langkah Namjoon yang terlampau cepat. "Namjoon-ah! Namjoon..." Panggilannya itu seakan tidak didengar oleh Namjoon, adiknya itu terus melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil. "Namjoon... Bicara pada Hyung-ie dulu." Seokjin menahan bahu adiknya, berhasil menangkap Namjoon beberapa meter  dari mobil. Pemuda itu menatap sekitarnya, melihat-lihat parkiran mobil yang saat ini sepi, kemudian melihat kearah mobilnya yang saat ini diisi oleh Aleum, Jungkook, Taehyung, dan Jimin yang sedang diawasi oleh Hoseok. Ia melipat bibirnya, "Kita bicara dulu, hmm?" Bujuk Seokjin. "Disana!!!" Senyumnya merekah, menunjuk kearah taman terbuka yang ada didekat parkiran. Sepi, juga dengan sebuah kursi taman dibawah pohon.

Ia tanpa basa-basi membawa Namjoon kearah taman itu, duduk disana dengan Namjoon yang terus menatap kearah rumput taman yang hijau. "Hyung ada disini untuk mendengarkan mu." Ucapnya lembut.  "Ingin bercerita?" Tanyanya, ia menunduk, berusaha mencari wajah sang adik yang hari ini gemar sekali menatap tanah tempatnya berpijak.

Namjoon membisu, sama sekali tidak bersuara walau sedikit pun. Seokjin lantas menghela nafas pelan, memilih menyandarkan tubuh dikursi taman, menatap kearah langit yang cerah. "Kau tahu, kan jika menyakiti orang itu tidak baik?" Hening, lagi-lagi Namjoon sama sekali tidak bersuara. "Tapi, yang terluka lebih parah belum tentu korban." Lanjut nya. Ia menarik nafasnya dalam, menghembuskannya kencang. "Jika kau salah, Hyung-ie akan selalu memarahimu, tapi aku akan selalu berada di pihak mu apapun yang terjadi." Pemuda itu bagai bermonolog, hanya ingin memberikan Namjoon pengertian seperti bagaimana ayah mereka dulu memberikan pengertian padanya. Jika saja ayahnya disini, ia yakin ayahnya itu akan super duper khawatir saat melihat lebam kebiruan yang nampak diwajah Namjoon, akan berusaha menghukum siapapun yang menyakiti anak-anak nya. Seokjin tahu, tahu betul jika Namjoon itu adalah tipe anak yang memilih diam saat tidak ada orang yang mengajaknya berbincang, tapi akan meladeni jika saja seseorang berbicara kepadanya. Tidak akan memukul atau bertikai jika seseorang tidak mengusiknya.

Aleum And 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang