Satu hari tanpa Jin Hyung

104 11 2
                                    

"Jin Hyung! TaeTae ingin sereal.." Bocah itu merengek pelan, menggosok kedua matanya yang masih setengah tertutup, duduk di kursinya. Sedang menunggu layanan bintang lima masakan Kim Seokjin.  "Jin Hyung, kenapa kau menjadi lebih pendek?" Alis anak itu mengerut, mencoba membuka matanya untuk mencari jawaban tentang pertanyaannya sendiri.

"Ini aku."

Mata itu sontak terbuka lebar, wajahnya semakin mengerut karena kebingungan. "Eoh? Kemana Jin Hyung?" Tanyanya. Menatap semua orang yang ada dimeja makan dengan raut penuh tanya, baru menyadari jika ternyata ia adalah orang terakhir yang sampai dimeja makan. Ia menatap langit-langit apartemen guna mengingat-ingat, baru menyadari jika bukan Seokjin yang membangunkan nya.

"Bekerja." Jawaban singkat itu lantas membuat semua orang mengalihkan tatapannya pada Yoongi, raut mereka berubah total. Yoongi menghela nafas pelan, satu isakan mulai terdengar dari salah satu sisi meja makan.

Jimin turun dari kursinya, mendekati Yoongi dengan air matanya yang sudah berlinang. "Kenapa membiarkan nya bekerja, bagaimana jika seperti Papa??" Ia memegangi lengan Yoongi, air matanya semakin deras.

Yoongi menghela nafas pelan, membawa Jimin kedalam pangkuannya, berusaha menenangkan bocah itu, netranya mengedar menatap kearah saudaranya yang lain. Tidak ada yang terlihat biasa saja setelah ia mengatakan kata sakral yang mungkin saja diartikan buruk oleh semua adiknya. Kata 'Bekerja' yang mungkin terlalu menakutkan untuk semua adiknya, berawal dari pengalaman mereka tentang sang ayah yang berpamitan untuk pergi bekerja tapi kemudian tidak pernah kembali. Beberapa berfikir jika ayah mereka pergi, dan beberapa lagi sudah mengerti jika ayah mereka tidak lagi bernyawa.

"Hyung, Jin Hyung akan pulang, kan?" Tanya Hoseok pelan, menarik ujung kaus Yoongi yang duduk disampingnya.

"Tentu saja, dia akan kembali."  Jawabnya cepat, mengusak surai legam milik Hoseok.

"Tae!" Namjoon tiba-tiba saja memekik, saat itu juga Yoongi menyadari jika Taehyung sudah meninggalkan meja makan dengan langkah cepat, lebih tepatnya berlari.

BRAK....

Sesaat setelah anak itu memasuki kamar, suara pintu yang dibanting cukup keras terdengar. Namjoon menghela nafas, berdiri dari kursinya dan menarik lengan Jungkook dan Aleum. "Hyung... Kookie mau Jin Hyung." Rengek Jungkook pelan pada Namjoon. Namjoon melipat bibirnya kedalam, rasanya ingin menangis sangat kencang saat Jungkook mengatakan hal itu padanya sesaat sebelum turun dari kursi. Menatapnya dengan mata bulat yang berkaca.

Tiga anak itu akhirnya juga pergi, menghilang dibalik pintu kamar yang dimasuki Taehyung sebelumnya. Meninggalkan Yoongi, Hoseok, dan Jimin dimeja makan yang hari ini terasa begitu sepi. Biasanya Yoongi suka itu, tapi entah kenapa kali ini ia benar-benar membencinya. Ia menghela nafas, menangkup wajah gembul Jimin yang ada dipangkuan nya. "Jin Hyung akan pulang, jadi sekarang Jimin-ie harus makan." Ucapnya lembut. Ia menatap kearah Hoseok, "Kau juga."

"Bagaimana dengan yang lain?" Tanya Hoseok.

Yoongi menatap kearah pintu kamar, "Aku akan mengurus nya." Jawabnya dengan senyum kecil, menangkan Hoseok. Ia berdiri, menurunkan Jimin disalah satu kursi, kemudian berjalan menuju kamar yang dimasuki adik-adiknya yang lain.

TOK... TOK.. TOK...

Yoongi memasuki kamar itu setelah mengetuknya, duduk diatas tempat tidur Namjoon yang diisi oleh adik-adiknya, dengan Taehyung yang menenggelamkan wajahnya dibalik bantal. "Jin Hyung akan pulang." Ujarnya. Satu tangannya bergerak mengelus pelan surai Taehyung.
Semuanya bergeming, tidak ada yang bersuara, sibuk menunduk menatap seprai. "Dia akan pula-"

"PAPA JUGA BEGITU." Yoongi mengejang, refleks memundurkan wajahnya beberapa senti saat Taehyung Tiba-tiba saja bangun dan memekik kencang. Ia menghela nafas, menangkup wajah berlinang air mata milik Taehyung yang memerah. "Papa.... Papa juga bilang dia akan pulang, t-tapi tidak..." Anak itu meraung keras, menggeleng kencang, isakannya berhasil membuat Jungkook menangis. Yoongi terdiam sesaat, setelah itu memilih mendekap Taehyung erat, mengelus punggung anak itu lembut, sedangkan satu tangannya yang lain mengelus surai Jungkook yang juga sudah menangis. "TaeTae... Ti-dak ingin Jin Hyung juga pergi seperti Papa.." Taehyung melirih pelan, mencengkram kaus yang dikenakan Yoongi.

Aleum And 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang