KAU MEMBUANG KAMI?!

79 12 0
                                    

Suara bel rumah yang tiba-tiba saja berbunyi itu lantas memancing perhatian Seokjin, "Namjoon-ah!!! Tolong lihat siapa yang datang!!" Pekiknya kearah ruang keluarga.

Namjoon lantas buru-buru berdiri dan menghampiri layar bel, "Hyung!! Lima orang berseragam!!" Bocah iru memekik, kakinya berjinjit karena tidak sampai, "Eoh??! Itu polisi dan petugas sosial!!" Lanjutnya.

"EOH??!!" Seokjin buru-buru melepaskan sarung tangan karetnya, buru-buru menghampiri pintu rumah, wajahnya mengkerut karena keheranan.

"Selamat siang kami dari kepolisian.."

Seokjin lantas membungkuk sembilan puluh derajat, "Selamat siang." Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, gugup sekali rasanya saat melihat tatapan menusuk dari orang- orang yang ada dihadapannya. "Ada keperluan apa?" Tanyanya pelan.

"Apa benar anda Kim Seokjin??" Pemuda berbahu lebar itu lantas mengangguk mengiyakan. "Kami menerima laporan mengenai kelalaian anda dalam mengasuh anak." Netra Seokjin lantas membulat, buru-buru melepaskan apron yang saat ini melekat ditubuhnya.

"Nee?" Ia menggeleng pelan, "Aniya, kalian mungkin salah orang." Ucapnya kelabakan.

"Kami akan membawa mereka untuk saat ini, dan akan mengembalikan mereka setelah proses menyelidikan selesai." Orang-orang itu menerobos masuk, tidak mengindahkan tatapan tidak mengerti dan terkejut yang benar-benar kentara di wajah tampan seorang Kim Seokjin.

"Tidak!! Apa maksud mu? Membawa dan mengembalikan? Adik-adikku bukan barang." Katanya dengan nada tegas, lengannya terbuka lebar, menghalau orang-orang asing yang saat ini sudah berada diruang keluarga nya.

"Jin Hyung, ada apa?" Hoseok yang baru saja kembali dari dapur menatap sang kakak penuh tanya, buru-buru meletakkan semangkuk sereal tanpa susu yang ia ambil didapur, dan berdiri dibelakang Seokjin. "Semuanya baik-baik saja?" Tanyanya pelan, seperti berbisik.

Seokjin mengangguk, "Semua nya baik-baik saja.."

"Bawa mereka." Satu perintah dari salah satu orang asing itu membuat yang lain bergerak mendekati bocah-bocah yang saat ini duduk didepan televisi. "Kau bisa membawa mereka kembali setelah proses menyelidikan nya selesai. Kami akan membawa mereka ketempat penampungan." Ucapan itu tentu saja tidak kalah tegas dengan penolalakan Seokjin sebelumnya. Seokjin bahkan tidak bisa lagi menahan orang-orang asing yang jumlahnya lebih banyak dari dirinya.

"JIN HYUNG!!! ADA APA INI?? KENAPA MEREKA INGIN MEMBAWA KAMI?!" Teriakan Jimin menggema di seluruh rumah, anak itu memberontak kencang, satu tangannya ditarik, sedangkan satu lainnya menarik lengan Taehyung yang sudah berada dalam gendongan petugas sosial. "LEPASKAN!!! KALIAN PENCULIK ANAK, YAH?!"

"Jin Hyung, ada apa ini??" Tanya Hoseok. Anak itu terlihat lebih tenang dari pada saudaranya yang lain, walau lengannya sudah ditahan oleh petugas sosial yang tadi berbicara dengan Seokjin.

Seokjin mendekati adik-adiknya dengan langkah terburu, Menangkup wajah Aleum yang sudah menangis digendongan salah satu petugas, "Gwenchana, Paman dan Bibi ini ingin mengajak kalian bermain-main." Ujarnya berusaha menenangkan semua orang.

"JIN HYUNG!!! KAU MEMBUANG KAMI?!" Namjoon tiba-tiba saja berseru, netranya yang berkaca itu menatap sang kakak dengan pandangan tidak percaya. Namjoon tahu siapa orang-orang itu, petugas sosial. Ia nyatanya cukup jenius untuk mengerti apa yang saat ini sedang terjadi. Ayah mereka mati, Seokjin ingin melanjutkan hidup nya yang bebas tanpa gangguan bocah-bocah beringus nakal yang akan menyusahkan, jadi kakaknya itu menghubungi petugas sosial untuk membawa mereka ketempat penampungan.

Netra Seokjin bergetar sesaat, "Tidak!! Tidak mungkin." Sanggahnya mentah-mentah. Mana mungkin ia melakukan itu. Ia mendekati Namjoon, "Ada kesalahan pahaman. Untuk saat ini kalian harus ikut dengan Paman dan Bibi ini, Jin Hyung berjanji akan menjemput kalian."

Aleum And 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang