Kalian jangan baca aja dong atuh
vote sama comen nya mana
Dapat pahala tau bantu orangRumah Keluarga Nichol
"Baru bangun bang"Jahil Jefri menggoda.
"Kenapa?"
"Gpp sih wajarlah pengantin baru mah"Celetuknya membuat Jergan memutarkan matanya malas meladeninya.
"Loh Jergan mana istri kamu"Ucap Jesi yg sedang menyiapkan makan siang tentunya dengan Bunda Juni sang ibu Jefri.
"Iya mana dia ?Tanya Juni membuat Jergan mendecik.
"Dia sedang mandi"jawabannya Membuat semua tersenyum penuh arti."Kenapa?"Bingung melihat ekspresi mereka.
"Ehem"dehem Jerfan yang datang dengan Adiknya Jeran Nichol Ayah Jefri.
"Istrimu mana Jergan"Tanya Ayah jefri.
Jergan menghelan Napas sedari tadi yg ditanyakan adalah Jicka istrinya.
"Ck kenapa semua nanya Jicka sih"gerutu sebal.
"Siang semua"pikek Jicka membuat semua melihatnya.
"Maaf Jicka kesiangan jadi ga bisa bantu Mamah sama Bunda"menundukan kepalanya merasa bersalah.
"Eyy anak manis ga boleh nunduk nanti mahkotanya jatuh"raih dagu Jicka Oleh Jesi.
"Lagian Mamah sama Bunda ga keberatan"ucap Jesi menatap Juni dia pun tersenyum menatap Jicka.
"Iya Jicka kami ga keberatan jangan merasa bersalah gitu doang lagian kami maklumin"Ujur Juni.
"Udah! udah kan kapan makanya"Ketus Jergan.
"Julid lo bang"Celetuk Jefri Jergan hanya mengacungkan jari tengah.
Ketika Jergan menikmati makannya Jergan tersedak saat Jeran bertanya?
"Mau honeymoon kemana Jer"?
"Uhuk uhuk"
"Minum"
Dengan siaga Jicka memberikan segelas minum untuk Jergan mengatakan siulan dari Jefri.
"Efri"tegur Jeran.
Jefri hanya memberi Jari dua menyengir.
"Kenapa harus kaget kamu ini Jergan pertanyaan wajar bagi yang baru menikah"Cicitnya Jefran.
"Ck aku ga mau bahas itu dulu pekerjaan jauh lebih penting"
"Serah mu saja"hembusnya pasrah menghadapi manusia batu ini.
***
Mereka berdua sedang ditekan rumah Jicka yg sudah memberikan segelas teh buat Jergan dia bertanya pada Jergan yg sedang fokus dengan pekerjaannya."Jergan aku mau nanya"Tanya Jicka Kepada Jergan yg fokus dengan layar laptopnya.
"Hm"
"Honeymoon itu jalan jalan kan?"Ucapnya antusias.membuat Jergan menghembus napas berat.
"Lebih dari jalan jalan"sabarnya.
"Ohh makan makana kuliner gitu"Serunya.
"Itu pun lebih dari itu Jicka"
"Sudah saya tidak ingin membahasnya!"ucapnya penuh tekanan.
"Iya iya"
"Ehm kamu umur berapa Jergan"Tanya Jicka.
"23"Jawab Jergan yg masih saja fokus pada laptop nya dia mengetik karna kerjaannya.
"Aku ga sopan doang panggil kamu Jergan umur kita beda jauh emm 6 tahun yah iya"
"Terus aku panggil apa?
Ocehannya lalu berpikir panggilan apa yg pas untuk Jergan,Jergan tk menghiraukan nya di tetap fokus sama kerjan nya.
"Mas Ergan"Celetuknya Membuat Jergan berhenti mengetik dan beralih keJicka.
"Kenapa? Ga suka yah?"Tanya Jicka menatap Jergan binggung.
"Ya udah gan
"GA"
Sentak Jergan membuat Jicka menekankan matanya.
"Ga usah diganti"Ucapnya dengan penuh tekanan.
Jicka hanya mengaguk patuh dan Jergan mencoba untuk menahan senyumnya dengan menggigit bibir bawahnya ,lebih baik dia pergi dari pada saling disini'pikirnya"Sial gua ko baper arghh"
Beri tau dong cerita yang seru seru
?
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Merah Diantara kita
Fiksi Umum"Merasa berhutang budi"Gadis tersebut mengangguk. "Temani saya malam ini" "Maksudnya? "Jangan sok polos kau ingin berapa"Ucapnya dingin sambil menahan gejolak di tubuhnya. "Aku bukan perempuan seperti itu"ucapnya ingin pergi tapi ditahan oleh lelaki...