4

32.2K 2.5K 44
                                    

Aynetth sekarang sedang makan makanan yang dia pesan,gadis itu makan dengan begitu lahap.

Tok... tok..

"Masuk, pintunya tidak di kunci." Ucap Aynetth.

Cklek

Terlihat Owen masuk ke dalam ruang kerja Aynetth,pria itu menatap sektretaris nya yang sedang makan.

"Ada apa,pak Owen?" Tanya Aynetth menatap kearah Owen.

"Ini berkas yang harus kamu kerjakan kata Daxton." Ucap Owen meletakkan setumpuk berkas di atas meja kerja Aynetth.

"Sebanyak ini?dia kira aku ini robot. Aku ini manusia yang bisa lelah bekerja." Ucap Aynetth.

"Ini tidak bisa dibiarkan." Lanjutnya.

Aynetth beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke ruang kerja milik Daxton, sedangkan Owen terkejut dengan perubahan Aynetth yang tidak seperti biasanya. Karena biasanya Aynetth hanya diam dan menurut semua perintah Daxton.

Brak

Aynetth mendobrak pintu ruang kerja pribadi Daxton,dan untungnya hanya 1 engsel pintu yang patah. Sedangkan Daxton menatap datar melihat Aynetth yang membanting pintu kerjanya.

"Pak bos,aku tidak terima mengerjakan setumpuk berkas itu. Aku ini bukan robot tapi manusia,jangan seenak jidat mu menyuruh ku mengerjakan itu semua." Ucap Aynetth.

"Ada lagi?" Ucap Daxton datar.

"Tidak,itu sudah cukup." Ucap Aynetth.

"Kalau begitu kembalilah bekerja." Ucap Daxton.

Brak

Aynetth kembali membanting pintu dan pintu tersebut langsung roboh seketika, sedangkan Owen terkejut melihatnya.

"Apakah kamu akan memecatnya, Daxton?" Ucap Owen.

"Tidak,cukup sulit mendapatkan orang sepertinya." Ucap Daxton.

"Kamu benar." Ucap Owen.

"Owen, sebaiknya kamu kembali ke markas. Awasi anak buah kita,kalau ada yang berkhianat. Bunuh saja mereka, apalagi pekerjaan mu bisa di tangani sektretaris ku." Ucap Daxton.

"Baik." Ucap Owen.

"Dan suruh orang untuk memperbaiki pintu kerja ku." Ucap Daxton.

"Baik,tuan muda Daxton." Ucap Owen.

"Pergilah." Ucap Daxton.

  Owen meninggalkan tempat itu sedangkan Daxton menghembuskan nafasnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di ruang kerja Aynetth...

Aynetth dengan terpaksa mengerjakan berkas-berkas itu dan untungnya dia sudah selesai makan.

"Sepertinya aku harus cepat-cepat mencari calon suami agar aku bisa terbebas dari pekerjaan ini." Monolog Aynetth.

"Mari kita berjuang mendapatkan pria kaya,tapi sebelum itu aku mengerjakan semua berkas ini." Lanjutnya.

Aynetth mengerjakan berkas-berkas itu dengan teliti dan serius, hingga tidak terasa sudah 3 jam dia mengerjakannya bahkan sekarang sudah jam makan siang.

Tok...tok..

"Masuk saja, pintunya tidak di kunci." Ucap Aynetth yang masih sibuk mengerjakan berkas-berkas itu.

Cklek

Terlihat seorang gadis cantik tapi sayangnya dia berdandan menor masuk ke dalam ruang kerja Aynetth,gadis cantik itu tidak lain adalah Antonia Clara Smith tunangan Daxton.

"Apakah Daxton ada di ruang kerjanya?" Tanya Antonia.

"Iya,dia ada di ruang kerjanya." Ucap Aynetth.

"Terima kasih." Ucap Antonia.

Antonia keluar dari ruang kerja Aynetth, sebenarnya dia tidak mau datang ke perusahaan tunangannya tapi apa boleh dia harus ke sini.

"Akhirnya selesai juga pekerjaan ku, sekarang aku harus mengantar ini kepada pak bos." Monolog Aynetth.

Aynetth beranjak dari tempat duduknya dan membawa berkas-berkas itu menuju ke ruang kerja Daxton yang berada di sebelah ruang kerjanya.

Cklek

Aynetth membuka pintu ruang kerja Daxton tanpa mengetuk pintu,gadis itu menatap Daxton dan Antonia di sana.

"Maaf,aku sudah mengganggu waktu kalian berdua. Ooo iya pak bos ini berkas-berkas yang sudah aku kerjakan dan pak bos bisa menandatangani nya." Ucap Aynetth sambil meletakkan berkas-berkas di atas meja kerja Daxton.

"Kalau begitu aku permisi dulu karena aku tidak mau mengganggu waktu kalian berdua." Lanjutnya.

Aynetth menutup pintu ruang kerja Daxton, sedangkan Daxton dan Antonia masih tetap diam saja.

"Jadi apa maksud kedatangan mu ke sini?" Tanya Daxton.

"Aku datang ke sini hanya di paksa orang tua ku, bukannya hari ini kami ada jam makan siang bersama ku di restoran?" Ucap Antonia datar.

"Aku tahu." Ucap Daxton.

"Bagaimana kita memutuskan pertunangan ini?kau tidak mencintai ku dan aku tidak mencintai mu, apalagi kita berdua ini hanya di jodohkan saja." Ucap Antonia.

Antonia tidak mencintai Daxton,dia terpaksa harus menerima perjodohan ini karena kedua orang tuanya yang memaksa. Dia berdandan menor seperti sekarang agar Daxton tidak menyukainya,Antonia dan Daxton sudah berteman baik.

"Kau mudah sekali mengatakannya." Ucap Daxton.

"Aku sekarang sedang menyukai seseorang." Ucap Antonia.

"Baguslah kalau begitu." Ucap Daxton.

"Dan kau harus mencari perempuan yang kamu cintai." Ucap Antonia.

"Para perempuan di luar sana hanya menginginkan harta ku saja, Antonia." Ucap Daxton.

"Ada perempuan yang benar-benar mencintai mu dengan tulus, Daxton." Ucap Antonia.

"Cepatlah mencari calon menantu mama mu,agar kita mudah memutuskan pertunangan sialan ini." Lanjutnya.

"Akan ku usahakan." Ucap Daxton.

"Baguslah kalau begitu,jangan lupa kenalkan kepada ku kalau kamu sudah mendapatkan calon istri." Ucap Antonia.

"Aku pergi shopping ke mall." Lanjutnya.

"Bagaimana dengan makan siang kita?" Ucap Daxton.

"Biarkan saja, nanti aku bisa berbohong kepada kedua orang tua ku. Aku pamit dulu." Ucap Antonia.

Antonia keluar dari ruang kerja Daxton, sedangkan Daxton menghela nafasnya.

"Sepertinya aku harus segera mencari perempuan sebagai kekasih pura-pura ku, dengan begini aku dan Antonia bisa terlepas dari pertunangan ini." Monolog Daxton.

TBC....

Kira-kira siapa yang akan menjadi kekasih pura-pura Daxton.

MENJADI SEKTRETARIS MALE LEAD YANG BARBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang