28

16.2K 1.5K 67
                                    

Aynetth,Belona, Emily,dan Arion sudah tiba di mall milik Daxton. Kini mereka berempat di toko pakaian langganan Belona.

"Kalian tinggal pilih pakaian yang bagus?aku yang akan membayarnya." Ucap Belona.

"Siap,kak Belona." Ucap Aynetth.

'nikmatnya hidup kalau gratisan seperti ini.' batin Aynetth.

Aynetth menuju ke tempat dress yang berjejer rapi di sana,gadis itu memilih dress yang menurutnya menarik.

"Yang merah atau yang hitam? kedua-duanya sama bagus? sebaiknya aku ambil keduanya saja,kan kak Belona yang bayar." Monolog Aynetth.

Aynetth mengambil dress merah dan hitam,tapi tiba-tiba dia melihat sebuah dress berwarna biru gelap yang menarik perhatiannya.

"Woah sangat cantik,aku ambil saja deh." Gumam Aynetth langsung mengambil dress itu.

Aynetth membawa 3 dress yang dia sukai,saat menghampiri kedua kakak iparnya. Gadis itu terkejut melihat Alyssa juga berada di toko pakaian yang sama dengan dirinya.

'kenapa dia ada di sini?' batin Aynetth.

"Oh hai nona Aynetth." Ucap Alyssa berjalan menghampiri Aynetth.

'sok akrab sekali.' batin Aynetth.

Aynetth tersenyum tipis melihat Alyssa yang berjalan menghampirinya,Belona dan Emily tidak berada di sana karena mereka berdua di tempat pakaian ibu hamil. Sedangkan Arion di pakaian anak-anak seusianya.

"Kau mengenal ku?" Ucap Aynetth.

"Iya,aku mengenal mu. Kamu kan istrinya Daxton pemilik Anzalion company." Ucap Alyssa.

"Oh begitu." Ucap Aynetth ketus.

"Ooo iya besok aku akan mulai bekerja di perusahaan suami mu lho,dan aku menjadi sektretaris." Ucap Alyssa dengan nada sedikit sombong.

"Aku tahu itu." Ucap Aynetth.

"Kau tahu,aku hampir tidak bisa tidur saat diriku di terima tempat perusahaan Daxton." Ucap Alyssa.

"Iya-iya,nona Alyssa. Sebaiknya jangan menggangguku saat berbelanja dan jangan sok akrab dengan ku,kita ini orang asing." Ucap Aynetth.

Aynetth meninggalkan tempat itu,namun dia tahu kalau Alyssa mengepalkan tangannya. Sedangkan Alyssa menahan kesalnya karena Aynetth tidak terpancing emosi.

'tidak apa-apa, Alyssa. Apalagi ada hari besok dan kamu bisa mendapatkan perhatian semua orang, setelah itu aku mengambil Daxton dari Aynetth.' batin Alyssa.

Aynetth menuju ke tempat pakaian casual,dia mengambil baju santai berwarna maroon dan navy. Lalu dia mengambil celana jeans dan celana training.

"Sepertinya ini sudah cukup, apalagi pakaian ku masih banyak yang bagus-bagus." Monolog Aynetth.

Aynetth menuju ke kasir,di sana dia melihat kedua kakak iparnya dan Arion sedang menunggunya.

"Maaf,sudah membuat kalian menunggu. Aku sedang memilih pakaian yang menarik perhatian ku." Ucap Aynetth.

"Tidak apa-apa, Aynetth." Ucap Emily.

"Kalian tunggu di sini,aku yang membayar semua belanjaan kita." Ucap Belona.

"Hn." Gumam Aynetth dan Emily.

Belona membayar semua belanjaan mereka, tidak lama kemudian dia pun selesai membayar semuanya. Terlihat beberapa bodyguard membawa barang belanjaan 3 nyonya dan tuan muda.

"Sekarang mau kemana lagi?" Tanya Belona.

"Langsung pulang saja,kak Belona." Ucap Aynetth.

"Memangnya kamu tidak mau belanja lagi, Aynetth? mumpung kita masih di mall." Ucap Belona.

"Iya, Aynetth." Ucap Emily.

"Sebaiknya kita pulang saja, apalagi kak Emily sedang hamil besar. Kalau ibu hamil itu harus banyak beristirahat." Ucap Aynetth.

"Baiklah kalau begitu ayo kita pulang." Ucap Belona.

"Mommy,aku ingin membeli robot." Ucap Arion.

"Kalau begitu kita ke toko mainan dulu." Ucap Belona.

"Baiklah." Ucap Aynetth.

"Hn." Gumam Emily.

Mereka menuju ke toko mainan anak-anak,namun saat menuju ke toko mainan. Aynetth menyadari bahwa dari tadi ada yang mengikuti mereka,gadis itu menatap ke arah sekelilingnya.

'ada yang tidak beres.' batin Aynetth.

"Kamu kenapa, Aynetth?" Tanya Emily menatap kearah Aynetth yang sedari tadi menatap sekeliling tempat itu.

"Tidak ada,kak Emily." Ucap Aynetth sambil tersenyum tipis.

Tiba-tiba ponsel Aynetth berdering,gadis itu langsung mengangkat telponnya karena Daxton yang menelponnya.

"Ada apa,pak bos?" Tanya Aynetth.

"Kalian masih di mall?" Ucap Daxton di seberang sana.

"Iya,kami masih di mall. Sekarang kami berada di toko mainan anak-anak, soalnya Arion ingin membeli robot." Ucap Aynetth.

"Ooo iya pak bos,aku merasa ada seseorang yang mengikuti kami dari tadi. Apakah pak bos yang mengirim orang untuk membuntuti kami?" Lanjutnya.

"Tidak." Ucap Daxton datar.

Tut

Aynetth langsung memutuskan telepon sepihaknya dengan Daxton, gadis itu langsung masuk ke dalam toko mainan karena dia melihat ada sosok pria berpakaian hitam yang mencurigakan masuk ke dalam toko.

Aynetth berjalan menghampiri Belona, Emily,dan Arion yang sedang memilih robot mainan. Dia menatap kearah pria yang berpakaian hitam dengan tatapan datar.

"Sebaiknya pilih yang ini." Ucap Aynetth menunjuk ke robot mainan berwarna hitam.

"Kalau begitu aku pilih ini." Ucap Arion mengambil robot yang di tunjuk Aynetth.

Mereka pun menuju ke kasir untuk membayarnya, sedangkan Aynetth masih setia menatap gerak-gerik pria pakaian yang mencurigakan itu.

"Kamu sedang melihat apa, Aynetth?" Tanya Emily.

"Aku hanya melihat boneka ulat saja,kak. Soalnya bonekanya sangat imut sekali." Ucap Aynetth.

"Kenapa tidak membelinya saja, Aynetth?" Tanya Belona yang baru saja selesai membayar mainan Arion.

"Kapan-kapan saja, sebaiknya kita langsung pulang saja." Ucap Aynetth.

"Ayo." Ucap mereka.

Mereka pun meninggalkan tempat itu, Aynetth masih menyadari ada seseorang yang mengikuti mereka dari belakang.

'tangan ku sangat gatal untuk membunuhnya,tapi aku masih punya akal sehat. Aku harus tahan dulu.' batin Aynetth.

Tidak lama kemudian mereka tiba di parkiran dan masuk ke dalam mobil, dan Aynetth yang mengemudikan mobilnya selama dalam perjalanan pulang ke mansion utama D'Calixto.

TBC...

Nyambung gak?

Hai semuanya kakak kembali nih,terima kasih sudah mendoakan kakak cepat sembuh. Dan sekarang kakak sudah sembuh berkat doa dari kalian, sekali lagi kakak mengucapkan terima kasih.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Istrinya akagami no shanks dan monkey d Luffy.

MENJADI SEKTRETARIS MALE LEAD YANG BARBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang