10 tahun kemudian...
Terlihat seorang wanita cantik yang sedang menatap datar melihat 2 orang anak dan 1 pria tampan di hadapannya.
"Jadi katakan kepada ku sebenarnya apa yang terjadi selama aku pergi berbelanja ke supermarket?" Tanya wanita cantik itu.
"Ini semua salah papa,ma." Ucap anak laki-laki.
"Kenapa kau menyalahkan papa mu sendiri,son?" Tanya pria tampan itu menatap kearah anak pertamanya.
"Selene, katakan kepada mama sebenarnya siapa yang bersalah?" Tanya wanita cantik itu menatap kearah anak perempuannya.
"Kakak dan papa,ma." Ucap gadis kecil itu.
"Anak baik,ini permen pesanan mu." Ucap wanita cantik itu sambil menyodorkan sebuah kotak berisi permen.
"Terima kasih,mama." Ucap anak perempuan itu.
"Sama-sama, sayang. Tapi sayangnya kamu juga mendapatkan hukuman seperti kakak mu dan papa mu." Ucap wanita cantik itu.
"Mama." Ucap anak perempuan itu merajuk.
"Kalian bersihkan ruangan ini sampai bersih,dan mama akan membuat cemilan." Ucap wanita cantik itu.
"Mama buatkan brownies coklat panggang ya." Ucap anak laki-laki.
"Hn." Gumam wanita cantik itu.
Wanita cantik itu pergi ke dapur untuk membuat cemilan dan kue untuk keluarganya, sedangkan pria tampan itu dan kedua anaknya membersihkan ruangan itu.
"Ini semua salah papa." Ucap anak laki-laki itu.
"Kenapa kau suka sekali menyalahkan papa mu ini,son?" Tanya pria tampan itu yang tidak lain adalah Daxton.
"Karena papa selalu salah mata ku." Ucap anak laki-laki itu yang tidak lain anak pertama Daxton dan Aynetth bernama Dayten Anzalion D'Calixto.
"Kakak jangan berbicara seperti itu kepada papa." Ucap anak perempuan itu yang tidak lain anak kedua Daxton dan Aynetth bernama Avery Anzalion D'Calixto.
Sedangkan wanita cantik yang berada di dapur adalah Aynetth istri kesayangan Daxton sekaligus ratu di mansion milik Daxton.
Daxton dan keluarganya tinggal terpisah dari keluarga utama D'Calixto,tapi mereka sesekali berkunjung bahkan menginap di sana beberapa hari. Tidak jarang juga Arion menginap di mansion milik Daxton bahkan Allan anak pertama Brandon dan Emily juga menginap di sana.
Aynetth juga sekarang sedang hamil anak ketiga yang baru berjalan 4 bulan,dia tidak lagi menjadi sektretaris dan asisten pribadi Daxton karena dia ingin fokus mengurus keluarganya. Sedangkan yang menjadi sektretaris sekaligus asisten pribadi Daxton sekarang adalah Owen.
30 menit kemudian...
Daxton dan kedua anaknya selesai membersihkan ruang tamu, sekarang mereka bertiga sedang beristirahat di sana.
"Kalian sudah selesai?" Tanya Aynetth sambil membawa nampan berisi 4 gelas berisi jus jeruk.
Tidak lupa juga beberapa maid mengikutinya dari belakang sambil membawa nampan berisi cemilan.
"Sudah selesai,ma." Ucap Avery.
"Kalian pasti sangat lelah bekerja,ini minuman buat kalian." Ucap Aynetth.
"Terima kasih, sayang." Ucap Daxton.
"Sama-sama." Ucap Aynetth sambil tersenyum manis.
"Brownies buatan mama sangat enak sekali." Ucap Dayten.
"Siapa dulu yang buatnya." Ucap Aynetth.
"Kalau aku sudah besar nanti,aku ingin belajar memasak dengan mama agar aku bisa memasak makanan yang enak." Ucap Avery.
"Dan aku ingin mencari istri seperti mama yang bisa memasak makanan enak." Ucap Dayten.
"Papa tidak yakin kalau kamu bisa mendapatkan istri seperti mama kalian, karena mama kalian ini perempuan yang sangat langka." Ucap Daxton.
"Aku pasti bisa,pa." Ucap Dayten.
"Terserah apa mau mu, Dayten." Ucap Aynetth.
"Uncle... aunty..." Teriak 2 anak laki-laki memasuki ruang tamu.
"Kak Arion,kak Allan." Ucap Avery menatap kearah ke dua kakak sepupu laki-lakinya.
"Kalian berdua datang ke sini untuk bertamu atau menginap?" Tanya Daxton menatap kearah kedua keponakannya.
"Kedua-duanya, uncle. Apakah kami boleh menginap di sini, aunty?" Ucap Arion menatap kearah Aynetth.
"Tentu saja boleh." Ucap Aynetth.
"Aunty yang terbaik." Ucap Arion dan Allan.
"Kalau begitu simpan tas kalian ke kamar." Ucap Aynetth.
"Baik, aunty." Ucap mereka berdua.
"Aku ikut bersama kalian berdua." Ucap Dayten.
"Aku juga ikut." Ucap Avery.
"Pergilah,tapi jangan bertengkar ya." Ucap Aynetth.
"Baik,mama/aunty." Ucap mereka berempat.
Arion,Allan, Dayten,dan Avery meninggalkan ruang tamu. Sedangkan Daxton dan Aynetth hanya masih berada di sana.
"Akhirnya tenang juga." Ucap Daxton.
"Sudah resiko memiliki anak,mas. Pasti setiap hari selalu ada keributan." Ucap Aynetth.
"Aku tahu, sayang." Ucap Daxton.
"Mas." Ucap Aynetth.
"Iya, sayang." Ucap Daxton.
"Terima kasih sudah mencintai ku dan berjuang mendapatkan hati ku,aku sangat beruntung memiliki seorang suami seperti mu." Ucap Aynetth menatap kearah Daxton.
"Sama-sama, sayang. Aku juga sangat beruntung memiliki istri seperti mu." Ucap Daxton.
"Terima kasih sudah mengajarkan ku cara mencintaimu,kalau kau tidak mengajarkan ku. Mungkin sampai sekarang aku selalu bodoh persoalan cinta." Ucap Aynetth.
"Itu sudah kewajiban ku untuk mengajarkan mu cara mencintai ku, istri ku." Ucap Daxton.
"Aku mencintaimu,mas Daxton." Ucap Aynetth.
"Aku juga mencintaimu, Aynetth." Ucap Daxton.
Berawal dari pernikahan terpaksa namun akhirnya mereka hidup bahagia selamanya. Jodoh atau nasib itu tidak ada yang tahu, itulah yang di lalui Aynetth.
⭐⭐⭐ Happy ending ⭐⭐⭐
Dengan ini kakak menyatakan bahwa book ini sudah selesai dan tidak ada lanjutannya lagi.
Terima kasih sudah membaca book kakak.
Sampai bertemu di book terbaru kakak.
Byee semuanya
![](https://img.wattpad.com/cover/332957431-288-k832355.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI SEKTRETARIS MALE LEAD YANG BARBAR
FanficAnnalyn Georgina Graham adalah seorang gadis cantik yang terkenal tidak memiliki akhlak,polos soal percintaan, barbar,suka ikut tawuran antar geng motor,dan suka penasaran dengan hal sesuatu. meskipun begitu, dia adalah gadis yang baik,ramah,dan suk...