Ada yang berbeda dalam hubungan mereka. Irene menyadari pagi itu, mengingat senyum lembut Jihyo ketika Irene terbirit-birit kembali ke kamarnya ketika hari hampir menjelang pagi. Terutama perasaan Irene ke Jihyo, ada yang berubah.
Ternyata selama ini dia juga frustrasi oleh gairah yang tertahan, sama seperti yang dirasakan Jihyo.
Dan ketika semalaman mereka saling memuaskan gairah masing-masing, pagi ini perasaannya luar biasa bahagia. Irene bahkan merasa ingin bersenandung.
Pagi ini, karena Jihyo biasanya sudah berangkat bekerja jam-jam segini. Irene memutuskan untuk mengisi waktunya dengan menjelajah seluruh isi rumah.
Dia memutuskan untuk menjelajahi area sayap kanan rumah yang besar itu.
Tanpa di temani siapapun, Irene menyusuri lorong-lorong, ruangan demi ruangan, sampai akhirnya tiba di ujung lorong, dengan dinding yang sepenuhnya terbuat dari kaca, memantulkan cahaya matahari ke seluruh lorong dan pemandangan yang luar biasa indahnya di balik kaca.
Pemandangan kebun mawar berwarna merah tua yang merambat dan memenuhi taman kecil di sana. Irene terpesona hingga hampir sesak napas.
Dia berdiri cukup lama di depan taman itu, lalu kemudian mengerutkan keningnya ketika menyadari, bahwa sayap kanan rumah ini, meskipun tampak bersih dan terawat, tampaknya hampir tidak pernah digunakan.
Irene menoleh ke kiri, dan menemukan sebuah pintu besar berwarna keemasan, dengan penuh rasa ingin tahu dia membuka handle pintu itu.
Sepertinya susah dan macet, tetapi kemudian setelah Irene mencoba beberapa kali, pintu itu terbuka dengan mudahnya, dengan suara berderit karena engsel yang sudah lama tak diminyaki.
Ruangan itu temaram, karena jendela kamarnya tertutup rapat oleh gorden, baunya pengap seperti sudah lama tidak dimasuki.
Irene meraba-raba dinding dan menemukan saklar di kamar itu, ditekannya saklar kamar itu, dan cahaya kekuningan yang lembut langsung menyinari seluruh ruangan.
Itu sebuah kamar. Kamar yang sangat feminim dengan nuansa merah muda yang lembut, hampir putih.
Irene mengitarkan pandangannya ke kamar itu dan mememukan sesuatu yang membuatnya tertegun.....
Dan memucat.
Ada sebuah lukisan besar yang digantung di kamar itu.
Lukisan yang sangat besar dengan bingkai keemasan yang sangat indah. Tetapi bukan besarnya lukisan itu atau indahnya bingkai itu yang membuat Irene tertegun, tetapi orang dalam lukisan itu.
Di sana terlukis seorang perempuan yang sedang berdiri di tengah taman mawar, dengan gaun merah dan rambut cokelat tuanya yang panjang dan berkilau, sedang tertawa bahagia, seolah-olah perempuan itu tidak bisa menahan senyumnya kepada siapapun yang melukisnya.
Perempuan itu memeluk perutnya yang sedikit buncit, sedang hamil muda.
Perempuan itu tampak penuh bahagia—penuh cinta, dan yang membuat Irene luar biasa kagetnya, wajah perempuan itu.......
Wajah perempuan itu......
Sama persis dengan wajahnya.
Oh Ya Tuhan! Sama persis! Bagaikan pinang di belah dua.
Meskipun perempuan di lukisan itu tampak lebih anggun dan lebih feminim, Irene sangat yakin bahwa selain semua alasan itu, wajah mereka berdua tampak begitu serupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED OF DEVIL PARK
Fanfiction"Aku mau dia" "Berapa harga mu" "Saya lebih memilih mati daripada menjual diri kepada Anda" "Tidak ada sesuatu pun yang bisa menolak kalau aku ingin memilikinya," Jihyo g!p