Cinquième

386 27 2
                                    

Ketika Irene terbangun, yang dirasakannya pertama kali adalah rasa sesak di dadanya.

Dia menggeliat panik, mencoba menarik napas sekuat-kuatnya, dalam usahanya mencari oksigen sebanyak-banyaknya.

"Tenang, kau sudah ada di daratan, kau bisa bernafas secara normal." Suara Jihyo membawa Irene kembali pada kesadarannya.

Dengan waspada dia menoleh dan mendapati Jihyo sedang duduk di tepi ranjangnya. Irene beringsut sejauh mungkin dari Jihyo dan tingkahnya itu memunculkan secercah cahaya geli di mata Jihyo,

"Apakah kau takut padaku setelah kejadian tadi??"

Nada geli pun tersamar dalam suara Jihyo.

'Kurang ajar', batin Irene dalam hati.

Dia berjuang meregang nyawa, dan wanita ini malah duduk disini menertawainya.

Tetapi, apakah benar Jihyo yang terjun ke kolam waktu itu dan menyelamatkannya? Kenapa?

Bukankah jelas-jelas dalam kemarahannya Jihyo sudah memutuskan untuk membunuhnya? Kenapa wanita itu berubah pikiran?

"Ya, aku memang menyelamatkanmu." Jihyo bergumam seolah-olah bisa membaca pikiran Irene,

"Tetapi itu bukan demi dirimu, itu demi kepuasanku." Irene enatap Jihyo geram.

"Apa maksudmu?"

Dengan tenang wanita itu melepas blazernya, gerakannya pelan tetapi mengancam hingga tanpa sadar Irene bergidik dan beringsut menjauh.

"Aku tidak suka bercinta dengan mayat,"

Senyum di bibir Jihyo tampak kejam,
"Kau lebih nikmat kalau hidup dan bernafas."

Ketika Irene menyadari maksud Jihyo, sudah terlambat. Wanita itu mencengkeram kedua lengannya dengan satu tangan.

Kekuatan Irene tidak sebanding dengan kekuatan tubuh Jihyo yang berotot dan kuat di atasnya.

Dengan mudahnya wanita itu mengikat kedua pergelangan tangannya dengan ikatan mati yang sangat rapi, lalu menalikannya di kepala ranjang,

"Kau.... Kau mau apa ??"

                         
Irene mulai panik ketika Jihyo yang setengah duduk di atasnya membuka kancing kemejanya.

Senyum Jihyo tampak penuh kepuasan melihat kondisi Irene yang tidak berdaya.

Wanita itu membuka seluruh kancing kemejanya sehingga dada dan perutnya yang berotot terlihat.

Sejenak Irene terpana melihat kulit berwarna kecoklatan yang berkilauan, tetapi kemudian dia sadar bahwa dia ada dalam kondisi genting.

Dengan panik Irene mulai meronta dan menendang, sedapat mungkin bergerak untuk melepaskan diri.

Tapi percuma, ikatan Jihyo ke tangannya sangat kuat, dan dalam kondisi terikat seperti itu, Irene benar-benar tak berdaya.

"Semalam kau bercinta denganku, panas, dan memabukkan.... Tapi kau mungkin tak bisa mengingat dengan jelas dan aku tak suka itu......"

Suara Jihyo merendah, penuh gairah, "Malam ini, akan kubuat kau mengingat setiap detiknya."


















NC Area 🔞 🔥

Dalam kondisi terikat dan tak berdaya, Irene melihat ketika Jihyo melepas kemejanya dan setengah menindihnya.

TRAPPED OF DEVIL PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang