Jihyo menyandarkan tubuhnya di dinding dan memijit dahinya yang berdenyut, dadanya terasa sakit dan nyeri.
Jadi, seperti ini rasanya melihat Irene kesakitan hampir membuatnya meledak dalam kecemasan, dan itu semua karena musuh-musuhnya yang hendak mencelakainya
"Apakah semua baik-baik saja Nona?"
Daniel muncul, dia memang sedang bertugas berjaga di sana dan cemas melihat Jihyo hanya bersandar di pintu. Jihyo menoleh, menatap Daniel dan mengernyit
"Ah.. Ya, dia baik-baik saja, hanya tadi ada serangan di kepalanya, dia kesakitan"
Daniel menganggukkan kepalanya dan merenung. Jihyo juga tampak sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Kenapa tidak Anda katakan saja kepadanya?" Gumamnya akhirnya. Jihyo menyentakkan kepalanya.
"Apa?"
"Semuanya, seharusnya dia tahu semuanya. Itu akan membebaskannya dan juga membebaskan Anda." Jihyo menggelengkan kepalanya.
"Itu akan menghancurkan hatinya"
Dengan cepat Jihyo mengalihkan pembicaraan.
"Dokter bilang dia harus seminggu lagi di sini, kau atur penjagaan di sini, jangan sampai ada yang lengah. Hanya dokter dan perawat khusus Irene yang boleh masuk ke ruangan itu, instruksikan pada semuanya"
Jihyo lalu melangkah pergi, dan Daniel tercenung menatap Nona itu. Semua orang selalu takut pada Jihyo.
Wanita itu secantik malaikat, tetapi hatinya sehitam iblis, begitu kata orang-orang.
Semua orang memujanya sekaligus menjaga jarak karena ketakutan. Yang mereka tidak tahu, kadang-kadang Nona itu bisa seperti malaikat seutuhnya, baik tampilan fisiknya maupun hatinya.
-
"Selamat sore, sepertinya kau sudah lebih sehat."
Dokter Sehun menyapa lagi di sore harinya setelah memeriksa Irene,
"Dan kulihat makan malammu masih utuh, kenapa kau tak memakannya?"
Irene mengernyit meskipun mencoba tersenyum lemah kepada Dokter Sehun.
"Saya masih mual dan muntah-muntah dokter."
"Tapi kau harus tetap makan, aku akan memesankan menu lain untukmu, mungkin sup panas dan jus buah bisa menggugah seleramu?"
Mau tak mau Irene tersenyum melihat betapa bersemangatnya Dokter Sehun,
"Terima kasih dokter." Dokter Sehun menganggukkan kepalanya,
"Aku cuma tidak menyangka perempuan seperti kau yang menjadi kekasih Nona Jihyo."
Tertegun Irene mendengar perkataan Dokter Sehun itu
"Apa?"
Wajah Dokter Sehun memerah karena malu, dia tampak menyesal telah mengucapkan kata-kata itu.
"Ah maafkan aku Irene, lupakan aku telah mengucapkannya ya?" Irene menggelengkan kepalanya
"Tidak apa-apa dokter, semua yang melihat pasti akan menyangka aku adalah kekasih Jihyo."
"Apalagi melihat tingkah Nona Jihyo di ruang gawat darurat kemarin." Dokter Sehun terkekeh.
Irene mengernyitkan matanya lagi, memangnya apa yang dilakukan Jihyo di ruang gawat darurat kemarin?
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED OF DEVIL PARK
Hayran Kurgu"Aku mau dia" "Berapa harga mu" "Saya lebih memilih mati daripada menjual diri kepada Anda" "Tidak ada sesuatu pun yang bisa menolak kalau aku ingin memilikinya," Jihyo g!p