28. teror lagi

296 25 1
                                    


Setelah kejadian dimana Natha menunjukkan sisi lemahnya lagi kepada sang kakak. Kini suasana sore hari kediaman Natha cukup ramai lalu lalang para pembantu dan para bodyguard untuk menjalankan tugasnya masing-masing

Saat Nathan akan kedapur untuk mengambil air minum. Nathan pun melihat sang adik yang duduk sendirian di pinggiran kolam renang.

Nathan pun menghampiri sang adik yang sedang duduk melamun. Dan tanpa Natha sadari Nathan sudah duduk di sampingnya.

" Natha..." Panggil Nathan sambil mengelus rambut Natha.

Natha yang kaget pun menoleh ke samping, tepat di arah Nathan. Natha yang udah tau jika itu sang kakak hanya tersenyum tipis dan di balas senyum juga oleh Nathan meskipun juga sangat tipis.

" Masuk yuk udah sore. mandi. Lo bau kecut" ucap Nathan tanpa dosa

" Enak aja gue wangi ya meskipun gak mandi" elak Natha.

Nathan pun yang mendengar jawaban sang adik pun hanya terkekeh.

" Udah sana mandi ntar stelah makan malam kita ruang bawah tanah untuk membahas yang kemarin" ucap Nathan dan di angguki oleh Natha.

Sesuai ucapan Nathan. Kini Nathan dan Natha pun sudah berapa di ruang bawah tanah. Dan Natha pun langsung duduk di hadapan komputer.

Setelah kepergian sang mama, Natha di didik keras oleh papa dan kakak untuk tidak menjadi orang yang lemah.

" Gue udah nemuin hampir semua bukti tinggal nungguin instruksi dari lo aja" ucap Natha

"Jangan dulu kita main main dulu oke" ucap Nathan

" Terus sekarang gue harus apa" tanya Natha.

"Kita teror terus Keluarga Meraka dulu" jawan Nathan.

" Oh iya satu lagi.... Buat dia seakan akan terancam, dan buat dia merasa makin bersalah" ucap Nathan kembali dan di angguki oleh Natha.

Stelah pembahasan semalam di ruang bawah tanah. Dan malah ini Nathan dan Natha pun mulai melakukan aksinya.

Dan kenapa Nathan dan Natha harus turun tangan sendiri padahal Meraka mempunyai banyak bawahan.

Jawabannya adalah ini masalah pribadi dan hanya Nathan dan Natha lah sang memang harus turun tangan untuk melakukan balas dendam.

Saat sudah tau bahwa sang kepala keluarga telah pergi Nathan dan Natha pun mulai menjalankan misinya.

" Lo yakin kan 'dia' di rumah sendiri" Tanya Nathan

"Iya gue yakin. Bokapnya keluar kota" ucap Nathan.

" Dan satpam serta satu pembantunya cuti, hanya dia dan satu pembantunya saja" ucap Natha lagi.

" Good job. Lo emang pinter dan yang selalu bisa gue andelin" ucap Nathan bangga.

Dan akhirnya Nathan pun menjalankan tugas tugasnya. Dan Natha yang mengawasi sekitar Nya.

Di sisi lain di dalam kamar terdapt seorang perempuan yang sedang merebahkan dirinya sambil memainkan ponselnya.

Namun tiba tiba bell mansion berbunyi.
Terpaksa ia emikayang membukakan pintu karena hanya dia yang ada di mansion dan 1 pembantunya. Namun pembantu tak mungkin membukanya karena kamar pembantu terdapat jauh di belakang.

Sesampainya di depan pintu dia mebuka pintu itu dan dia melihat terdapat sebuah kotak berukuran lumayan besar.

Dia pun heran lagi dan lagi dia diberikan kotak misterius seperti ini. Namun rasa penasaran yang begitu mendominasi dia pun mencoba untuk membuka kotak itu.

Dan dia pun kaget saat melihat isi kotak itu. Di kotak itu sedapat sebuah boneka manekin dan terdapat pisau di perut bagai kiri.

Dan ada banyak bercak darah di boneka manekin itu. Dan terdapat surat.

# gimana sama hadiahnya. Suka enggak? Bukankah itu sangat indah? Lain kali akan saya berikan yang lebih indah.

Berani memulai, berani mengakhiri.


Begitulah lah kira kira isi dari pesan itu. Dia pun bingung akhir-akhir ini dia sering mendapatkan teror tersebut.

" Ini dari siapa..."

" Kenapa.... Gak mungkin... Kenapa luka tusukan itu seperti luka tusukan yang lalu"

" Gak mungkin ada yang tau. Semua bukti udah papa hapus" ucap dia semakin panik.

" Gak mungkin ini pasti cuman kebetulan"

Saat dia masih memikirkan akan semua kejadian itu tiba tiba terdapat nomer sing yang masuk.

+62 856 0908 ****

Gimana panik ya? Jangan panik dong. Itu belum selesai, masih banyak, jaga kesehatan buat dapat hadiah terus. Okey.

Ya seperti itu lah kira kira pesan sang peneror itu kirim. Bagai mana reaksi dia? Takut? Tentu dia sangat takut apa lagi dia di rumah hanya bersama pembantunya aja.

" Ini dari siapa. Papah Tasya takut" ucap dia gemetar.

Saat si 'dia' sedang ketakutan berada lagi dengan 2N mereka malah asik memandang sang korban yang sedang ketakutan.

" Puas kak? " Tanya Natha kepada Nathan

" Puas? Belum. Gue belum puas sebelum dia dan keluarganya benar benar hancur" ucap Nathan.

" Lalu sekarang kita harus lakukan apa lagi" tanya Natha.

" Tunggu saja yang penting kita jalani dulu alur ini. Sisanya liat aja" ucap Nathan dan hanya di angguki oleh Natha.

Akhirnya Nathan dan Natha pun pergi meninggalkan dia yang sedang ketakutan memikirkan siapa yang sudah tau rahasia yang selama ini di sembunyikan.

--------------------------------------------------------------

Gimana sama bab yang ini.
Mulai gak jelas aja alurnya.

DAN JANGAN LUPA UNTUK VOTE OKE BESTIE..

------------------------------------------------------

Jangan lupa untuk follow akun di bawah ini

@tanskkrrrr
@vatranggraini
@anggraini_vatra
@jessicapradittaa

@skkr.tanpw
@wp_sanjaya.kiano
@wp_kevin.kusuma
@wp_the.lions.gank
@wp_alvin.adhitama
@wp_devan.abraham
@wp_anastasya.qiana
@wp_aika.putri.mahendra
@wp_natha.aqila_.xiander
@wp_ardana.putra.mahendra

aku datang untuk balas dendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang