Pagi ini seperti pagi biasa bagi Aika. Tidak ada yang istimewa di pagi ini.
Ya pagi yang seperti namun cukup menangkan Aika. Karna dua oran tuanya pergi sangat pagi.Dan pagi ini hanya ada seperti biasa Aika dan Ardan. Saat Aika menuju meja makan, sudah ada Ardan yang sedang memakannya sarapannya. Aika pun menarik kursi yang berletak di depan Ardan.
" Bi, aku mau sarapan pake roti dan susu aja ya" ucapannya kepada sang pembantu.
" Baik non, biar saya buatkan dulu" jawab sang pembantu dan Aika hanya menganggukkan kepalanya saja.
Dan setelah itu terjadi ke heningan di meja makan. Aika yang tidak minat untuk bertanya. Sedangkan Ardan hanya mempertahankan egonya.
" Ini non. Silakan di nikmati. Kalo begitu bibi ke dapur dulu" ucapnya
" Ia, makasih ya bi" jawab Aika.
Setelah Aika menyelesaikannya sarapannya. Aika pun langsung beranjak pergi dari hadapan sang kakak.
Tak terasa waktu 20 menit sudah terlewat. Dan artinya Aika sudah sampai di area parkir sekolah. Di sana sudah ada Jeje yang sedang menyenderkan tubuhnya pada bodi mobil.
" Udah dari tadi Je" tanya Aika pada Jeje saat ia sudah menghampirinya.
" 5 menit yang lalu sih. Ya belum terlalu lama juga" jawab nya.
" Mobil Natha belum kelihatan. Tumben. Biasanya di yang paling awal datang. Apa jangan jangan dia gak berangkat" ucap Aika
" Ia ya. Tumben banget dia belum datang. Apa kejebak macet kali ya" ucap Jeje.
Tak berselang lama setalah ucapan Jeje. Datang lah mobil Ferrari berwarna putih berhenti tidak jauh dari Jeje dan Aika. Setelah mobil berhati barulah sepasang kaki jenjang terlihat.
Saat sang penumpang turun dan menutup pintu barulah terlihat seorang perempuan berseragam septi mereka. Namun yang membedakannya ada lah ia melapisi baju seragam itu mengunakan Hoodie berwarna hitam. Dan itu sungguh mengagetkan Aika dan Jeje karena sosok penumpang itu tak lain ada lah Natha.
" Buset itu bener si Natha kan? Natha bestie kita" ucap Jeje kaget karena Natha tumbenan sekolah menggunakan Hoodie
Dan merekapun pun berjalan menuju tempat di mana Natha berdiri. Tak sampai di situ, mereka dibuat kaget lagi setelah melihat siapa yang mengendarai motor itu. Dan ternyata dia ada lah Natha yang hanya menggunakan celana Levis hitam serta baju putih yang di lapisan kaget berwarna Hitam.
Setalah Nathan turun dari mobil ia pun langsung menghampiri Natha beserta teman-temannya dan ia pun berdiri di samping Natha.
" Hai ai kita ketemu lagi" sapa Nathan pada Aika.
" Hai juga kak, tumben nganter Natha" tanya Aika.
" Lagi di hukum" Jawab nya. Dan mereka pun hanya menganggukkan kepalanya.
" Jangan bolos. Nanti pulang kakak jemput" ucap nya lembut namun hanya bisa di dengar oleh Natha karena Nathan mengucapkannya pelan.
" Kakak pulang, jangan nakal" ucap Nathan sambil mengacak-acak rambut Natha. Natha hanya mendengkus kesal.
Setelah kepergian Nathan. Jeje pun mengajak mereka untuk menuju kelas. Sedari tadi Natha hanya diam saja Dengan muka jengkelnya. Sesampainya di kelas merekapun duduk di bangku masing.
" Eh Nat. Kenapa lo biasa di hukum gak boleh bawa mobil" tanya Jeje kepo
" Ai Nat. Siapa yang hukum lo" Aika pun ikut bertanya.
" Papa" jawab Natha singkat.
" Ko bisa papa lo hukum lo sih. Emang lo ngelakuin apa" tanya Jeje.
Dan setelah Natha berpikir cukup aga lama akhirnya. Ia pun memutuskan untuk menceritakan kepada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku datang untuk balas dendam
Mystery / Thrillermenceritakan tentang seorang gadis yang di tuduh membunuh oleh keluarganya sendiri.