Part 29 | At Academy

78.5K 10.4K 151
                                    

Hari ini merupakan hari dimana Ellio akan mulai menempuh hidup baru di akademi Equella. Meski sudah menjadi murid Jenderal, dia masih perlu belajar disana. Dia harus mempelajari banyak hal, misal seni, sejarah, politik dan lain sebagainya. Yang mungkin tak di dapat dari guru pribadi-yang biasanya hanya mengajar spesialisasi tertentu.

Neva juga mengantar putranya. Bersama si kecil itu, mereka berdua akhirnya sampai di depan akademi dengan menaiki kereta kuda. Berdiri di depan gerbangnya yang besar, kokoh, dan megah membuat keduanya takjub. Ini saja masih akademi, bagaimana kalau istana?

Setelah melapor pada penjaga, mereka dapat masuk. Karena di akademi ini, tak setiap orang dapat mengunjunginya.

Memasuki kawasan akademi, Neva dan Ellio lagi-lagi dibuat takjub dengan kemegahan bangunan akademi. Dengan desainnya yang bergaya victorian, kemewahan eksteriornya tak dapat diragukan. Apalagi ditambah rasa sejarah ketika memasuki area akademi ini. Benar-benar menampilkan keunikannya tersendiri.

Walau Neva pernah menghadiri jamuan di gedung megah di dunia modernnya dulu -yang juga memiliki rasa sejarah, tetapi saat ini dia tak bisa tak merasa takjub. Semua tampak penuh keajaiban.

"Wahh, bangunannya besar dan megah sekali ya, Bu!" seru Ellio dengan binar mata kekaguman yang tak dapat disembunyikan.

Neva membalas dengan anggukan, membenarkan perkataan putranya.

Setelah itu, mereka berjalan masuk lebih dalam. Menuju kantor penerimaan murid baru akademi untuk mendapatkan seragam serta perlengkapan lainnya -yang memang khusus disediakan akademi.

"Wahh, kau itu Galellio Parrish, sang pemenang kompetisi itu ya. Selamat! Aku tak menyangka akan bertemu denganmu." Seorang wanita yang bertugas mencatat pendaftaran murid baru berkata dengan penuh semangat.

Beberapa orang disekitar sana mendengar pembicaraan mereka langsung menoleh, tampak penasaran sekaligus mengungkapkan raut kekaguman tak terduga.

Usainya, Neva langsung mengajak Ellio menuju kamar asramanya. Menurut penjelasan petugas wanita tadi, setiap kamar akan menampung dua orang murid. Neva tak tahu bagaimana teman sekamar putranya, apakah anak dari kalangan biasa atau anak bangsawan. Karena disini tak menganjurkan perbedaan kasta. Walau dalam praktiknya, mungkin masih ada.

Cklek!

Pintu terbuka karena ternyata tak dikunci. Di dalam ternyata sudah ada bocah lelaki kecil yang duduk dan membaca buku dengan tenang. Dari pakaiannya, Neva bisa menilai kalau anak itu adalah seorang bangsawan.

Mendengar pintu terbuka, anak itu segera menoleh. Dia bangkit dan berjalan mendekat lalu memberi sapaan ringan pada Neva dan Ellio.

"Halo, bibi!"

"Halo, Galellio!"

"Perkenalkan saya Andrew Denver. Dan aku tahu, kalau kau adalah Galellio. Aku melihatmu di kompetisi. Salam kenal!"

"Oh, kau juga mengikuti kompetisi." Ellio tanpa sadar bergumam.

Andrew, si pria kutu buku yang dikira Neva pendiam tadi berseru riang. "Ya! Aku juga termasuk 10 besar tahu."

Ellio menjawab penuh penyesalan. "Ah, maaf. Aku tak memperhatikan."

"Tidak apa-apa."

Neva yang memperhatikan interaksi mereka merasa sangat senang. Dia senang Ellio mungkin akan memiliki teman. Dia berharap lelaki kecil itu tak terpaku akan masa lalunya, dan mulai berteman dengan anak lainnya.

Usai menata barang, Neva juga bercakap-cakap singkat dengan Andrew. Ternyata Andrew benar-benar anak bangsawan. Dia putra seorang Count. Count Denver, dari wilayah Selatan.

Mother Of The Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang