HATE AND LOVE ( END )

88

Saat ini Stefan dan ketiga anaknya sudah di dalam mobil, kazeila yang masih ketakutan pun masih diam saja tidak banyak bicara berbeda dengan Kenzie dan kenzo

" Sayang sudah tidak apa apa, semua baik baik saja oke , sekarang kamu sudah bersama Daddy " ucap Stefan kepada putrinya itu

" Kaze takut dad, bagaimana kalok bibi serem itu datang kembali " ujar nya dengan suara parau

" Dia tidak akan kembali lagi sayang, Daddy sudah membuang nya jauh dari sini jadi dia tidak akan kembali sampai kapan pun "

" Benarkah..? Daddy janji "

" Janji sayang, oh iya bagaimana kalau kita pergi beli es krim dan coklat atau kita pergi untuk membeli main , kalian mau ..? "

" Mau.. mau.. mau dad ayo kita pergi beli es krim dan coklat " ujar kazeila antusias, Stefan pun tersenyum lega karena putrinya ini tidak trauma dengan apa yang di alaminya tadi.

" Baiklah, tapi harus janji dulu kepada Daddy jangan bilang ke mommy kalian soal tadi bagaimana.."?
Nampak raut bingung pada wajah anaknya, Stefan pun menghela nafas panjang

" Begini sayang Daddy tidak mau mommy kalian khawatir, kalok mommy kalian khawatir nnti mom akan sakit, apa kalian mau mommy kalian sakit ..?"

" Tidak mau dad " ujar mereka barengan

" Bagus, jadi kalau kalian tidak mau mom, kalian sakit jangan pernah bilang apaa apa soal kejadian tadi ya " 

Di tempat berbeda tampak seorang gadis, menggeliat dari tidur nya
Dia pun mengerjapkan matanya beberapa kali melihat sekeliling yang tampak asing baginya

" Di mana aku ini " matanya pun tampak mengamatin kamar yang sangat mewah ini dengan kasur king size yang sangat lebar bahkan kalau tidur untuk 5 orang ini cukup. Alana melihat jam di ponselnya seketika mata nya terbelalak kaget mengetahui jam Sudan menunjukan pukul 4 sore
Yang di mana dia sudah ada di Amerika saat ini ,lantas di rumah siapa dan sekarang apa di rumah Stefan, kemana perginya lakik laki itu dan di mana ketiga anaknya. Dia pun segera bangkit dari tempat tidur ingin keluar dari kamar dan ingin mencari Stefan dan anak anak nya tapi pas ia melintas melewati kaca dia lebih terkejut lagi melihat penampilannya yang sangat kacau.

" Astaga, aku tidak mungkin keluar dengan penampilan yang seperti ini, sebaiknya aku mandi dulu " dia pun mencari di mana barang nya seketika sudah dapat, dia pun mengambil baju buat ganti dan juga keperluan buat mandi nya, tidak butuh waktu lama buat nya mandi kini penampilan sudah jauh lebih baik dari yang tadi
Alana hanya memakai celana jeans dan juga kaos polos berwarna putih dan rambut yang di kuncir kuda dia sedikit mempoles lipblam di bibir nya agar tidak kering Alana tidak perlu memakai make up karena wajah nya sudah cantik Alami. Sampai nya di bawah Alana di buat heran mengapa banyak sekalian pelayan di rumah ini dan semua nya menunduk sopan jika bertemu dengan Alana .

" Kau sudah bangun nak "
Tampak wanita paruh bayah menyapa nya

" Eh " Alana pun bingung, siapa wanita cantik paruh Bayah ini

Lolly pun tersenyum hangat melihat menantu nya ini kebingungan

" Tidak usah bingung seperti itu, perkenalkan aku Lolly ibu Stefan " ujurnya sambil menjulurkan tangan,

Alana pun langsung menjabat tangan wanita itu dengan sopan

" Alana Zamora, Aunty ... Panggil saja Ana " ucap Alana cangguh

" No no no jangan memanggil ku Aunty panggil aku mommy "

" Baiklah mom "

" Ayo kita kemeja makan dulu, pasti kau lapar kan nak, karena perjalanan mu yang sangat panjang tadi membuat perut mu belum terisi apa pun " Lolly pun menggandeng tangan Alana menuju meja makan di sana sudah ada sang kepala keluar yaitu Arnold Harper

" Ini Adalah suami ku,dia Daddy dari Stefan " ucap Lolly memperkenalkan suaminya kepada Alana

" Halo uncle " sapa Alana

" Dad, jangan uncle kau paham sayang   
Duduk lah nak, "

" Baik Dad "

Arnold yang memperhatikan menantu nya  yang dari tadi mata nya sibuk mencari seseorang tapi tidak menemukan dia pun segera berbicara

" Mereka sedang pergi jalan-jalan nak sebentar lagi pasti akan pulang " ucap Arnold yang tau jika Alana sedang mencari Stefan dan anak-anaknya. Alana yang mendengar ucapan Arnold pun mengangguk paham.