84

38 2 0
                                    

Saat ini Alana dan Stefan sudah berada di kamar mereka lebih tepatnya di kamar Alana. Anak anak sudah tidur di kamar masing-masing kenzie dan kenzo sekamar dan kazeila tidur bersama bibi Morse.
Mereka berdua sama-sama cangguh karena ini untuk pertama kali bagi mereka tidur berdua lagi setelah 10 tahun berpisah, saat ini Stefan hanya mengenakan boxer dan bertelanjang dada, sedangkan Alana memakai pakaian yang sangat tipis bahkan tembus pandang sehingga Stefan dapat melihat dalaman Alana berwarna hitam, sial kalau seperti ini Stefan tidak bisa menahan hasrat nya, apa Alana sengaja memancing dirinya dengan pakaian seperti itu. Berbeda dengan Alana yang sedari tadi tidak bisa mengontrol detak jantung nya dia pun segera naik ke tempat tidurnya dan membaringkan dirinya di sebelah Stefan, jujur saja sebenarnya dia merindukan sentuhan Stefan tapi dia malu jika meminta duluan, akhirnya dia pun memiringkan tubuhnya membelakangi Stefan baru dia ingin memejamkan matanya ada pergerakan dia sebelah nya Stefan sudah merangkul pinggang Alana dan meraba raba perut ratanya

" Apa kau sedang memancingku Al..? " Suara Stefan terdengar berat, masih terus meraba perut Alana dan mulai naik keatas dan berhenti tepat di dua benda kenyal milik Alana, bentuknya sedikit berbeda yang sekarang lebih besar dibandingkan yang dulu kalau dulu seukuran tangan nya sekarang sudah tidak lagi

" Punya mu makin membesar Al, terakhir kali tidak seperti ini " ujar nya masik sambil memainkan benda kenyal itu, Alana tersenyum malu mendengarnya, Stefan pun membalikan tubuh Alana agar melihat dirinya

" Al, aku menginginkannya, kau juga menginginkan nya kan..? " Tanya Stefan menatap mata Alana, Stefan tau dari mata Alana kalau dia menginginkan lebih dari ini tanpa mendengar jawaban Alana Stefan langsung mencium bibir Alana dengan ganas Alana pun membalas ciuman Stefan , setalah puas dengan ciuman nya Stefan berahli ke leher Alana dia pun menciumi dan membuat tanda kepemilikan di situ

" Ahhh... " Satu erangan lolos dari mulut Alana

" Ini belum apa apa Al, aku akan membuat mu menjerit'in nama ku nanti "

"  Lakukanlah Stef  " Stefan pun tersenyum puas melihat Alana yang tidak menolak nya sama sekali.

Stefan pun membuka baju Alana kini mereka sudah sama sama polos tanpa benah sehelai pun.  Stefan kembali menciumi leher Alana dan terus menerus hingga turun ke pangkal paha saat wajahnya sudah berada di depan liang vagina Alana dia memajukan wajahnya dan menjilat jilat, bagaikan cacing kepanas Alana tak tahan dengan sentuhan Stefan sungguh dia sangat menikmati nya

" Ahh... Ahhh  Steff ahhh " erangan demi erangan Alana keluar kan
Stefan pun mempercepat jilatan nya di pangkal paha Alana, Alana pun menggelinjang hebat Karna dia mendapatkan klimaks pertama nya
Nafas nya pun terengah-engah. Stefan pun menaiki tubuh Alana dan mencium bibir nya dengan lembut
Dan tak mau menunggu lama dia segera memasukan tongkatnya kedalam lubang nikmat milik Alana

" Aahhhhh " erang mereka bersamaan

" Al, kenapa punya mu sempit sekali " erangan nya merasakan nikmat yang selama ini ia rindukan

Stefan terus memaju mundurkan pinggulnya, jeritan demi jeritan dan erangan kenikmatan memenuhi isi kamar ini, Stefan mempercepat gerakan

" Al aku seperti akan mengeluarkan ahhhhh .... Ahhhhh "

" Aku juga Stefff Aahhh.... "

" Ahhh .... Ahhhh .... Ahhhh " erangan Stefan pun terdengar berat akhirnya dia pun mencapai klimaks nya dan dia menumpahkan semua nya di dalam rahim Alana, Stefan belum melepaskan penyatuan meraka biar kan dulu calon anak anaknya mencari sarang di dalam sana, Stefan pun mencium kening Alana dengan sayang dan mencabut punya nya dari milik Alana.

" Tidur lah Al, kau pasti lelah kan.."
Tanpa menjawab Alana pun langsung memejamakan mata nya mereka tidur tanpa busana.

Keesokan paginya Alana terbangun dari tidur nya dia pun melihat jam yang berada di ponselnya jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan dia kesiangan untuk membuat sarapan.
Saat ingin bangkit ada tangan kekar yang mengganjal perut nya dan dia melihat Stefan masik memejam kan matanya, Alana pun mencoba menggeserkan lengan kekar milik Stefan dari perut nya

" Jangan banyak bergerak babe.. nnti kau bisa membangunkan adik ku " ucap Stefan dengan suara serah khas bangun tidur, Stefan pun sudah membuka matanya

" Kau sudah bangun Stef "

" Dari tadi aku sudah bangun sayang "

" Kenapa kau tidak membangun kan ku , aku harus membuat sarapan buat anak anak dan juga dirimu "

" Sudah ada bibi Morse yang menyiapkan semua nya "
Saat Alana ingin bangkit Stefan pun langsung menarik kedalam Kungkungan nya sekarang Alana berada di bawah nya dan Stefan dia atas

" Al, ayo lagi " dengan senyum penuh arti dan pagi itu di awalin dengan pergulatan panas mereka.

HATE AND LOVE ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang