Chapter 10

182 17 1
                                    

Ghaffar Pov

Ghaffar sudah selesai Meeting pertama dan akan melanjutkan perjalanan menuju pertemuan dengan beberapa investor di sebuah hotel.
"Adnan, berapa lama pertemuan ini akan berlangsung" Tanya Ghaffar.
"sekitar 2 jam Tuan" Jawab Adnan
"Tidak, saya mau 1 jam paling lama dan saya tidak butuh basa-basi terlalu lama" Ucap Ghaffar.
"Baik Tuan" Ucap Adnan

Ghaffar hanya menjawab dengan "hem", sedari tadi ia memikirkan Amber, dirinya harus tau keberadaan wanitanya ada dimana saat ini.

Ghaffar call Amber.....

10x Ghaffar menelepon Amber tetapi tidak ada jawaban sama sekali.
"Kemana sih dia!" Gumamnya
"Hem, Adnan tolong lacak keberadaan Amber. Jika sudah ketemu lokasinya suruh orang untuk mengikuti Amber secara diam-diam! Lakukan segera!" Ucap Ghaffar dengan nada kesel
"Baik Tuan, segera saya lakukan" Jawab Adnan

Amber Pov

Amber baru saja tiba disalah satu cafe, Ia pergi menggunakannya sepeda motor yang sudah ia sewa.
"Selamat siang,silakan pesannya ka" Ucap Pelayan tersebut
"Siang mba, saya mau ice strawberry yaa 1 sama snack rotinya" Jawab Amber
"Baik mohon ditunggu dan silakan duduk ka pesanan akan diantarkan" Ucap Pelayan
"Terimakasih" Jawabnya
Amber langsung duduk ditempat duduk yang sudah ia pilih, ia mengecek ponsel miliknya dan betapa kagetnya dengan banyaknya panggilan tak terjawab.
"10 panggilan tak terjawab? Ghaffar? Wah dia bilang meeting tapi masih sibuk telepon gue terus? Omg nyokap gue aja gak gini gini banget, bokap gue? Apalagi" ucapnya

Amber
Aku pergi yaaa ke salah satu cafe untuk menikmati ice cream, menggunakan sepeda motor.

ia memutuskan untuk mengirim pesan ke Ghaffar dan tidak sampai 1 menit Ghaffar sudah membalasnya
"fast respon bgt sist" Gumamya

Ghaffar
Aku akan jemput kamu disitu dan kita akan sama sama ke Villa, untuk kali ini aku benar-benar tidak membutuhkan persetujuan dari mu.

Amber
Terserah!

Dirinya tau jika berdebat dengan seorang Ghaffar yang baru saja ia kenal tidak akan ketemu ujung permasalahannya dan tidak mau mengalah, dari pada membuang-buang tenaga menikmati ice cream lebih baik, bukan begitu?

Ghaffar Pov

Ghaffar sudah selesai pertemuannya dan akan segera menyusul Amber bersama Adnan dan supirnya. Di dalam perjalanan ponsel milik Ghaffar berdering

MY QUEEN Call you..

"Hai Mam, ada apa?"

"Kamu ada dibali kan? Flight mami tiba malam hari sekitar pukul 19:00 WITA, setelah itu kita bertemu di resto untuk makan malam bersama ya"

"Kenapa mendadak sih Mam, aku ada janji dengan seseorang"

"Mami ke jakarta1 dan kamu tidak ada jadilah Mami menyusulmu ke Bali. Kamu itu ya tidak kangen dengan mamimu sendiri"

"Bukan gitu mih tapi aku ada janji dengan seseorang dan ini bukan masalah bisnis, ini lebih ke masalah pribadi"

"Masalah pribadi apa? kamu aja tidak pernah dekat dengan wanita mana pun, mami sudah jodoh-jodohin kamu tapi tetap tidak ada yang kamu suka"

"Sekarang, sekarang aku lagi dekat dengan wanita ku. Jadi mami jangan coba mengganggu waktuku dulu oke, batalkan penerbangan mami kebali yaaa. Kita akan bertemu dengannya di Jakarta, aku akan memperkenalkan kepada mu"

"Oke, kali ini mami percaya dan akan menuruti ucapan mu. Huh mami tidak sabar bertemu dengan calon menantu mami"

"Doakan saja, see you in Jakarta mih bye"


Ghaffar langsung mematikan panggilannya. Tibalah dia di cafe tempat Amber bersantai, sebelumnya Ghaffar sudah memantau Amber melalu orang suruhannya dan bener saja Amber masih disini.
"Adnan, nanti kamu yang membawa mobil dan biarkan pak Toni yang membawa motor  Amber" Ucapnya
"Baik Tuan" Jawab Adnan

Ghaffar langsung membuka pintu mobil dan berjalan menuju tempat dimana Amber sedang duduk.

"Hai, Amber" Sapanya dan langsung duduk di bangku dekat Amber
"Hai" ucap Amber "hem, kamu mau ice cream? Biar aku pesankan" Lanjut Amber
"Tidak, aku tidak suka yang makanan atau minuman yang manis-manis" Jawabnya
"Oh baiklah" Jawab Amber
"Apa kamu sudah puas makan ice cream dan menikmati waktu mu? Kalo sudah mari kita kembali ke Villa" Ucapnya
"Hem sudah ko, kita akan pulang masing-masing dengan kendaraan masing-masing juga kan?" Ucap Amber
"Tidak, kamu akan pulang bersama ku dan motor kamu akan dibawa oleh supir ku. Mau menolak lagi? Aku sangat tidak butuh penolakan mu" Ucap Ghaffar
"Hem terserah sajalah aku tidak tertarik untuk berdebat! Mari kita pulang" Ucap Amber langsung berjalan begitu saja.
"Tunggu Amber, kamu salah jalan" Ucap Ghaffar lalu langsung menarik tangan Amber dan membawanya menuju ke mobil Ghaffar untuk kembali ke Villa.

LOVE HOPE HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang