Chapter 12

150 17 1
                                    

Mereka sudah tiba di Villa, Amber memilih langsung menuju kamarnya sedangkan Ghaffar mengantarkan Amber lebih dahulu baru ia akan ke kamarnya.

"Terima kasih untuk makan malamnya, saya masuk lebih dahulu yaa" Ucap Amber
"Tunggu, kabarin aku jika terjadi sesuatu dengan kamu"Ucap Ghaffar
"Baiklah, selamat malam" Ucap Amber lalu menutup pintu kamarnya.

Jujur Amber saat ini merasa bingung dan bimbang atas apa yang dilakukan Ghaffar terhadap dirinya.

"Jangan dipikirin Amber, toh ketemu Pria itu cuman pada saat dibali dan di jakarta kamu tidak akan bertemu dengannya lagi"

.......

Amber sudah mengganti seluruh pakaian dan menghapus make up nya tipis untuk bersiap tidur.
Ponsel miliknya berdering...

Irsyad:) call you....

Ada apa syad?

Kenapa sih, bete bgt dutt.

Gue lagi gak enak badan aja, kalo membaik gue mau pulang besok aja dehh...

Lu ke klinik dekat villa lu gih, berobat! Telat makan gak? Asam lambung aman gak?

Aman ko gue baru aja balik dari makan diluar tadi. Syad, gue mau tanya dong?...

Tanya apaa?

Apa cowo ganteng bisa jatuh cinta sama cewe gendut kaya gue syad?

Lu ngomong apa sih, emang siapa cowo gantengnya? Gue yaa? Kalo gue yak gak mungkin suka sama lu dut.

Bukan lu, pede bgt sih! Gue tanya aja perumpamaan syad! Jadi gausah kepedean

Hahahah bisa ajaa, kalo cinta tidak perlu pandang fisik bukan?

Oh yaaa yaa tapi 10:1 wkwkwkw yaa gak sihhh syad. Sisanya pandang fisik semuaa, termasuk lu tuh begitu tuh!

Oh berarti gue ganteng nih? Dan lu mengakui ituu?

Gue gak ngomong gitu yaa, tapi kalo gue jalan sama lu bagaikan gue yang berdosa kaya gak pantes ada sebelah lu.

Hahaha sabar dut, emang siapa yg lagi lu pikirin? Lu jatuh cinta kali sama orang? Ah?

Bukan siapa-siapa gue hanya tanya aja. Udah dulu yaa gue mau tidur. Perut gue sakit badan gue sakit bgt huhu.

Minum obat! Kalo gak kuat minta tolong tlp resepsionis minta tolong sama yang disitu! Kabarin gue kalo lu jadi balik besok dan kalo ada apa-apa juga kabarin yaa, Jangan lupa!

Siap Tuan Irsyad! Bye

Amber langsung mematikan telepon nya dan meletakkan ponselnya, sedari tadi dia memegangi perutnya yang sakit. Badannya mulai panas dingin.

"Aduh kenapa sih ini, harus kuat yaa Amber kuat. Dibawa tidur sembuh yaa sembuh! Goodnight!" Ucapnya

.....

Pagi hari

Ghaffar sudah bangun, dia langsung menelpon Amber untuk menanyakan keadaannya tapi ternyata 3x dia menelpon nya tidak ada jawaban darinya.

"Apakah dia masih tertidur? Langsung saja kekamarnya" ucapnya dan langsung menuju kamar Amber

Ghaffar sudah beradaa didepan kamar Amber, ia mengetuk pintu dan pencet bell tetap tidak ada jawaban dari Amber.

"Cepat kekamar Amber! Bawakan saya kunci kamarnya sekarang!" Perintahnya ke Adnan melalui telepon.

Tidak lama Adnan datang membawa kunci kamar Amber.

"Ini Tuan, info dari resepsionis Amber belum check out tapi apakah mungkin jika kita membuka kamarnya?" Tanya Adnan

"Saya sudah menelepon nya berkali-kali tidak ada jawaban dan saya sudah memencet bel, mengetok pintu tetap tidak ada jawaban. Lalu kamu masih bertanya apakah mungkin membuka kamarnya? Menurut saya iya! Karena saya tidak mau sesuatu terjadi padanya. Dia sakit saat kita pulang Dinner kemarin, jika keadaannya memburuk bagaimana! Daripada kamu banyak bertanya lebih baik hubungi. Dokter sekarang juga!"Jelas Ghaffar

Adnan menatap Ghaffar tidak percaya, pasalnya Tuannya tidak pernah bersikap seperti ini pada wanita-wanita nya. Dia akan cuek dan tidak perduli jika pacar-pacar nya itu akan sakit atau melakukan hal bodoh demi mendapatkan perhatiannya.

"Baik Tuan, jika begitu saya yang bukakan pintu" Ucap Adnan.
Adnan langsung membuka pintu kamar Amber dan Ghaffar langsung masuk.

Ghaffar melihat amber masih berada dikasurnya, langsung saja dia menuju kasurnya. Amber masih tertidur berselimut

"Amber, Amber, Amber" Ucap Ghaffar, tidak ada jawaban dari Amber. "Amber, amber, amber" kali ini dia menepuk-nepuk pipi Amber.

Amber tidak membuka matanya bahkan menggerakkan salah satu anggota tubuhya.
"Hai bangun hai" Ucap Ghaffar, Ghaffar memegangi kening Amber "demam, kamu demam. Tunggu aku sudah panggilkan dokter, Bertahanlah"

Ghaffar call Adnan...

Dimana dokternya! Lama sekali!

Sebentar sebentar lagi sampai

Tolong untuk staff hotel mengambilkan kompres untuk Amber! Sekarang!

Baik Tuan

Ghaffar mematikan telepon nya dan duduk dipinggir ranjang milik Amber.
"Amber, amber, amber bangun dong, kasih tau aku apa yang sakit dan dimana yang sakit"

Dirinya bahkan tidak paham kenapa dia begitu khawatir dengan wanita yang saat ini berada didepannya.

LOVE HOPE HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang