Chapter 13

147 17 1
                                    

Dokter sudah datang dan memeriksa Amber.

"Bagaimana dok? Apakah yang terjadi kepadanya?" Tanya Ghaffar panik
"Tidak ada masalah serius, hanya saja kelelahan. Saya sudah memberikan infus, semoga dia segera sadar" Jawab dokter itu
"Baiklah! Terimakasih sebelumnya" Ucap Ghaffar
"Baik Tuan jika tidak ada yang diperlukan lagi, saya permisi dulu" Ucap dokter.

Ghaffar mempersilakan dokter tersebut dan mengantarkan nya keluar kamar Amber, setelahnya Ghaffar kembali menuju kamar Amber.

"Hai, kamu masih tidur kah? Sampai kapan? Ini hari ketiga kita diBali dan besok aku harus ke New York entah sampai berapa lama disana. Hari ini sebenarnya aku mau ngajak kamu jalan-jalan sebelum aku besok pergi, jika kamu tidak sadar juga sampai nanti malam aku akan menunda kepergian ku ke NY" Ucap Ghaffar

Ghaffar mengelus-elus rambut Amber, sampai akhirnya Amber membuka matanya.
"Hem" Ucap Amber
"Hai, kamu udah sadar? Bagian tubuh mana yang sakit? Kasih tau aku Amber" Ucap Ghaffar
"Aku haus, boleh tolong ambilkan minum?" ucap Amber
Tanpa mengatakan apapun Ghaffar berjalan ke pantry kamarnya Amber.

"Ini, kamu minum dulu yaaa. Kamu mau makan apaa? Ada obat yang harus diminum jadi sebelum minum obat kamu makan dulu yaaa" Ucap Ghaffar

Amber mengambil gelasnya untuk meminum airnya.
"Aku tidak ingin makan" Ucap Amber sambil menaruh gelas di meja samping tempat tidurnya.
"Tidak bisa! Kamu harus makan yaa, sedikit saja. Kamu tuh tadi pingsan lama bgt Amber" Ucap Ghaffar
"Iya gue emang pingsan, tapi kenapa gue bangun-bangun dia jadi lebih overprotektif begini. Jangan mudah percaya Amber ingat semua laki-laki sama saja " Ucap Amber dalam hatinya.
"Oke baiklah, aku ingin makan bubur saja" Jawab Amber

Ghaffar langsung mengambil ponsel dan menelepon Adnan tentunya.
"Tolong bawakan bubur untuk Amber, sekarang!" Dan langsung mematikan telepon nya tanpa menunggu jawaban dari Adnan.

"Tunggu sebentar ya, Adnan akan membawakan buburnya" Ucapnya pada Amber
"Hem, aku ingin kekamar mandi dulu ya" Amber bangun untuk berdiri tapi Ghaffar menghalanginya.
"Tunggu kamu mau ngapain? Aku bantu ya kamu lagi infus dulu kan jadi hati-hati" ucap Ghaffar
"Aku mau pipis, iya aku tau lagi infus jadi aku akan bawa infus nya sendiri" Ucap Amber
Ghaffar langsung mengulurkan tangannya dan tangan yang lainnya untuk membawakan infusan Amber "Ayo aku bantu kekamar mandinya"

Amber malas untuk berdebat dengan pria yang ada didepannya ini memilih untuk mengikuti keinginannya Ghaffar.

"Stop, tidak mungkin kan kamu akan ikut kedalam juga" Ucap Amber
"Tidak, kecuali kamu menginginkan aku ikut kedalam" Goda Ghaffar

"Ih tidak usah bermimpi!" Ucap Amber langsung mengambil infusan dari tangan Ghaffar dan menutup pintu dengan kencang.

Ghaffar hanya senyum senyum saja melihat tingkat Amber.
Diluar kamar Amber, Adnan memencet bel untuk mengantarkan bubur dan sarapan untuk Tuannya. Ghaffar bergegas membukakan pintu.

"Permisi Tuan ini untuk bubur dan sarapan anda" Ucap Adnan.
"Oh kamu bawakan saya sarapan? Baiklah, taro dimeja itu. Terimakasih" Ucap Ghaffar

Adnan mempersilakan pelayan itu masuk dan Ghaffar langsung kembali depan pintu kamar mandi.

"Permisi Tuan, makanannya sudah dihidangkan. Oh ya bagaimana dengan jadwal Anda untuk ke New York besok?" Ucap Adnan
"Sepertinya aku akan menunda. Amber sakit dan aku sangat mengkhawatirkannya" Ucap Ghaffar
"Tapi Tuan pertemuan ini juga tidak bisa dibatalkan. Anda harus mewakili perusahaan kedua orang tua anda" jelas Adnan
"Untuk urusan itu, kamu tolong telepon kakak ku untuk menggantikan ku dan atau kamu yang akan menggantikannya. Tolonglah aku benar-benar tidak bisa meninggalkannya dalam keadaan seperti ini, setidaknya dia harus baik-baik saja saat aku pergi untuk waktu yang cukup lama dan setelah itu aku akan berfokus pada perusahaan ku di Jakarta dibandingkan perusahaan ku di Singapore atau NY sekalipun" Jelas Ghaffar
"Baik, saya akan mencoba untuk menghubungi kakak Anda. Jika tidak ada yang di perlukan lagi saya permisi Tuan" Ucap Adnan
"Silakan, aku akan menghubungimu jika memerlukan kamu dan kabarkan aku jika kakak menyetujuinya" Ucap Ghaffar

Adnan baru saja membungkukkan tubuhnya untuk pamit, Amber membuka pintu kamar mandi dan melihat Adnan.
"Hai Adnan" Ucapnya langsung menyapa Adnan.
"Selamat pagi Nona, saya permisi"Sapa Adnan

Adnan pergi meninggalkan mereka berdua, Ghaffar langsung mengambil ahli untuk membawakan Infusan Amber.

"Kita duduk disitu ya makan dulu" Ajak Ghaffar
Amber hanya mengangguk saja.

"Silakan duduk" Ucap Ghaffar membuka kursi untuk Amber
"Terimakasih, aku ingin lepas infusan ini. Aku sudah merasa risih" Ucap Amber
"Tidak bisa Amber, kamu baru saja sadar. Kalo nanti kamu kelelahan bagaimana" Ucap Ghaffar
"Aku merasa baik-baik saja saat ini dan stop untuk bersikap berlebihan kepadaku"Ucap Amber
"Aku tidak ingin berdebat dengan mu tapi aku mohon untuk diinfus lebih dahulu setidaknya setengahnya dari air infusan ini. Tidak ada penolakan atau bantahan untuk ini Amber, Jadi mari makan dan setelah itu minum obat" Tegas Ghaffar.
Entahlah kenapa dirinya begitu khawatir tentang Amber yang ada dipikirannya saat ini dirinya tidak ingin Amber sampai kenapa-kenapa bahkan terluka sedikitpun. Apakah ini berlebihan?

LOVE HOPE HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang