Chapter 33

120 7 2
                                    

Amber sudah selesai mandi dengan memakai dress lengan panjang dan memiliki panjang selutut serta bermake -up hanya mengenakan bedak tipis serta lipstik, Ghaffar juga sudah selesai dengan pakaian santainya kaos serta celana pendek.
"Sayang, nanti mampir ke apartemen ku dulu ya" Ucap Ghaffar
"Tidak mau, aku ingin pulang!" Ucap Amber
"Hem, kalo gitu aku yang akan ke apartemen mu" Ucap Ghaffar
"Hadeh, bukannya sore ini kamu akan mempelajari materi untuk meeting besok Kenapa tidak istirahat saja di apartemen mu" Ucap Amber
"Tidak mau! Sepertinya aku juga sudah memikirkan akan pindah ke apartemen mu" Ucap Ghaffar yang asal berbicara
"Aku sebagai pemilik apartemen tidak setujuh kamu tinggal bersama ku!" Ucap Amber
Ghaffar hanya tertawa mendengar protes dari Amber, padahal dia hanya ingin bercanda saja tetapi baginya akan seru juga tinggal satu apartemen dengan Amber agar bisa melihat nya setiap saat.

Adnan call Ghaffar....

Hallo Tuan, apakah kita akan pergi sekarang?

Oh iya, mobil langsung di depan lobby hotel ya. 5 menit lagi saya turun dengan Amber.

Baik Tuan.

Ghaffar langsung memutuskan panggilan nya.
"Sayang, kamu sudah siap?" Ucap Ghaffar
"Sudah, ayo turun" Ucap Amber
"Ayo, sini kopermu biar aku yang bawa kan" Ucap Ghaffar
"Tidak perlu, nanti kalo tiba-tiba ketemu anak-anak gimana, curiga nanti" Ucap Amber
"Baik lah sayang" Ucap Ghaffar

Amber dan Ghaffar segera turun menuju lobby hotel, sesampainya di lobby Amber langsung menuju resepsionis untuk melakukan proses check out kamarnya serta kamar Ghaffar.
"Sayang, aku ke mobil duluan tolong berikan kopermu" Ucap Ghaffar
Amber langsung memberikan kopernya kepada Ghaffar.
Setelah selesai, Amber langsung pergi menuju arah mobil Ghaffar. Tetapi ada yang menarik tangannya dan Adnan melihat itu.
"Amber, ah syukur lah ketemu" Ucap Irsyad
"Ah? Lu ngapain? Tarik-tarik tangan gue sih" Ucap Amber
"Ayo pulang sama gue, dari tadi gue tungguin lu" Ucap Irsyad
"Gabisa syad kan gue bilang, gue balik naik taksi" Ucap Amber
"Ayo sama gue aja" Ucap Irsyad memaksa Amber.

Adnan langsung berbicara pada Ghaffar yang sedang fokus pada ipadnya.
"Maaf Tuan, sepertinya ada yang menarik tangan Nona Amber" Ucap Adnan
Ghaffar langsung melihat ke arah depan dan langsung membuka pintu mobil menuju Amber
Ghaffar menarik tangan Amber dan berkata "Dia akan pulang bersama saya!" Ucap Ghaffar
"Lu? Lu siapa nya Amber?" Ucap Irsyad
"Oh okay, kita belum berkenalan" Ghaffar mengulurkan tangan nya dan Irsyad membalasnya "Ghaffar calon tunangannya Amber"
Irsyad terkejut dan langsung melihat ke arah Amber untuk meminta penjelasan
"Syad, lu pulang gih. Nanti kapan-kapan gue jelasin ya" Ucap Amber mendorong Irsyad untuk menuju mobilnya.
Sedangkan Amber langsung menarik Ghaffar untuk masuk ke dalam mobil.

Saat Ghaffar dan Amber sudah masuk ke dalam mobil milik Ghaffar, Adnan langsung menjalankan mobil nya sedangkan Irsyad pun akhirnya masuk ke dalam mobilnya.
"Apa dia bener calon tunangan lu mber? Kenapa lu gak ada cerita-cerita ke dulu sih" Ucap Irsyad

Di dalam mobil Ghaffar yang di kendari oleh Adnan terjadi keributan sepanjang perjalanan.
"Sayang! Aku tidak butuh penolakan kamu pokoknya kamu harus tinggal di apartemen ku" Ucap Ghaffar
"Tuhaaaannn!!! Help me!!! Kenapa engkau kirimkan laki-laki yang ganteng dan sesempurna Min yoongi tetapi sifat dan watak nya berbeda seperti Min yoongi huft" Ucap Amber dalam hatinya
"Apartemen aku satu wilayah dengan mu, hanya beda gedung saja tetapi aku tetap tidak percaya. Bisa saja nanti laki-laki itu datang di malam hari" Ucap Ghaffar
"Hem Adnan, apakah kamu punya permen?" Ucap Amber
"Sayang, aku lagi ngomong sama kamu" Ucap Ghaffar
"Ada Nona" Ucap Adnan langsung memberikan Permen yang berada di laci depan kepada Amber.
"Terimakasih Adnan" Ucap Amber sambil membuka bungkus permen dan langsung memasukkan ke dalam mulut Ghaffar.
"Kenapa Anda cerewet sekali Tuan, padahal di depan anak-anak yang lain anda terlihat dingin seperti kulkas 12 pintu" Ucap Amber
Adnan yang melihat kelakuan Amber hanya tersenyum karena sejauh ini hanya Amber lah diluar keluarganya Ghaffar yang bisa melakukan hal konyol seperti itu kepada Ghaffar dan Ghaffar tidak menolak nya justru bersikap manja.
"Diam lah, kepala aku sungguh sakit" Ucap Amber, lalu memejamkan mata nya "sayang, kamu baik-baik saja?" Ucap nya sambil memegang kening Amber.
"Sayang ini demam loh, kita kerumah sakit ya" Ucap Ghaffar
Amber membuang napas kasar "Adnan, berapa lama lagi kita sampai?" Ucapnya
"Sekitar 25menit lagi Nona, karena jalanan cukup padat di weekend ini" Ucap Adnan
Amber menarik lengan Ghaffar agak mendekat kepadanya "sini, aku pinjam bahu mu ya. Aku mau tidur sebentar aja" Ucap Amber, Amber memang merasakan tidak enak badan sejak bangun tidur tadi cuman dipikirnya hanya pusing karena bangun tidur dengan kaget akibat ulah Ghaffar.
Ghaffar langsung bergeser mendekat ke arah Amber dan mengarahkan kepala Amber untuk bersandar di bahunya.
"Sayang, kamu beneran tidak mau ke dokter?" Ucap Ghaffar
"Tidak, jangan berbicara terus aku ingin tidur" Ucap Amber
Ghaffar mengelus kepala Amber hingga Amber tertidur pulas.

"Adnan, nanti aku akan berada di apartemen Amber. Koper ku dan koper milik Amber tolong kamu bawakan ya, kamu nanti pulang ke apartemen mu atau kerumah orang tua mu?" Ucap Ghaffar
Kebetulan Apartemen Amber, Ghaffar dan Adnan berada di satu wilayah untuk wilayah Ghaffar berada di unit menengah ke Atas yang secara fasilitas berbeda dengan unit lainnya sedangan Amber dan Adnan berada di unit yang sama hanya berbeda lantai
"Saya di Apartemen Tuan, kebetulan orang tua saya sedang berada di tempat kakak saya" Ucap Adnan
"Oh ya? Baiklah kalo saya butuh sesuatu bisa lebih dekat mu" Ucap Ghaffar.

Mereka bertiga telah tiba di apartemen Amber.
"Sayang bangun, badan kamu makin panas ini" Ucap Ghaffar
"Ah ya, aku bangun" Ucap Amber langsung membuka matanya "kita sudah sampai ya?"
"Iya, ayo aku antar kamu ke Apartemen mu" Ucap Ghaffar
Amber dan Ghaffar langsung keluar dari mobil, mobil Ghaffar di parkir di tempat VIP yang cukup dekat dengan lobby unit Apartemen Amber.
Ghaffar langsung memeluk pinggang Amber.
"Izaaan, gausah peluk-peluk ini lagi diluar" Ucap Amber
"Aku tidak perduli" Ucap Ghaffar
Amber memilih mengalah "hem, koper aku biar aku bawa" Ucapnya
"Aku udah minta tolong Adnan untuk dibawakan sekalian koper ku" Ucap Ghaffar
"Emang Adnan tau aku tinggal di unit nomor berapa?" Ucap Amber
"Jika aku saja tau, asisten pribadi ku juga akan tau" Ucap Ghaffar
Amber hampir melupakan siapa Ghaffar sebenernya.

Mereka sudah sampai di dalam kamar Amber membuka pintu Apartemen nya dengan akses kode pin.
"Kamu ikut masuk juga?" Ucap Amber
"Iya aku tidak akan tenang meninggal kam kamu dalam keadaan sakit ini" Ucap Ghaffar
"Yaudah silakan" Ucap Amber
Adnan datang membawa dua koper milik Ghaffar dan Amber, saat Amber dan Ghaffar baru saja beranjak masuk, Adnan langsung berlari.
"Maaf Tuan, ini untuk koper Anda dan Amber" Ucap Adnan
"Baik terimakasih, nanti saya akan hubungi kamu jika membutuhkan sesuatu" Ucap Ghaffar
"Saya permisi" Ucap Adnan dan langsung di beri anggukan oleh Ghaffar

Ghaffar memasukan kopernya ke dalam ruang tamu, terlihat Amber sedang berada di Dapur untuk mengambil minum.
"Kamu mau minum apa?" Teriak Amber
"Air putih dingin saja" Ucap Ghaffar
Amber segera mengambilkan Minuman botol air mineral untuk Ghaffar dan dirinya.
"Loh ini ko ada koper kamu?" Ucap Amber
"Aku tidak tau akan disini sampai jam berapa dan aku butuh mandi nanti jadi aku membawa koper ku juga" Ucap Ghaffar
"Iya baiklah, kamu kalo mau mandi pakai dikamar ku saja" Ucap Amber
"Loh emang kamar yang itu ada siapa?" Ucap Ghaffar
"Kucing-kucing ku, kamar itu aku ubah menjadi tempat kucing-kucing ku" Ucap Amber
"Hahaha aku boleh bermain dengannya? Atau aku ajak mereka keluar sini" Ucap Ghaffar
"Silakan saja, aku bawa koper mu ke kamar ku dulu ya sekalian aku mau bersih-bersih" Ucap Amber
Ghaffar mengangguk kan kepalanya tanda setuju, Amber langsung masuk kekamarnya untuk bersih-bersih dan ganti baju sedangkan Ghaffar memilih untuk melihat kucing-kucing Amber.

Didalam kamar Amber..
Amber sudah membersihkan diri dan kini ia merasa sangat pusing.
"Ko kenapa badan gue jadi demam dan kepala gue sakit gini sih? Kurang tidur? Apa makan gue gak teratur? Asam lambung gue aman ko saat ini" Ucapnya berbicara sendiri
Amber memilih berbaring di tempat tidurnya.
"Tidur dulu kali ya, Ghaffar biarkan dulu saja lah. Dia udah gede tidak perlu diurusin" Ucap Amber dan langsung memejamkam matanya.

Di tempat lain, Ghaffar sedang asik bermain bersama kucing-kucing Amber dan ia tidak lupa membersihkan puppy serta memberikan makan.
"Ah gembul-gembul sekali kalian. Berarti Amber pintar merawat kalian ya" Ucap Ghaffar "aku sudah selesai membersihkan kotoran kalian dan memberikan kalian makan. Aku akan membersihkan diriku dulu ya nanti kita main lain okay" Lanjut nya dan menutup pintu kamar kucing-kucing Amber.

Ghaffar tidak menemukan Amber berada di area ruang tamu dan dapur, langsung lah iya menuju kamar Amber.
"Sayang" Ucap Ghaffar mengetuk pintunya tetapi tidak ada jawaban dari Amber.
"Sayang, aku buka ya" Ucap Ghaffar
Ghaffar langsung membuka pintu kamar Amber.
"Sayang, kamu tertidur?" Ucap Ghaffar
Amber aja ber hem ria menjawab Ghaffar. Ghaffar sama sekali tidak curiga pada Amber.
"Sayang, aku bersih-bersih dahulu yaa" Ucap nya dan Amber tidak menjawabnya lagi.
Ghaffar pergi ke kamar mandi Amber untuk membersihkan diri.

*Terimakasih sudah membaca cerita se absurd an ini.
Maaf kalo nanti konflik nya yang enteng-enteng saja🤏🤭*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE HOPE HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang