Ini terlalu berlebihan, tetapi bagi anak-anak 12 IPA 2 ini masih kurang, alumni yang menjadi sponsor juga merasa tidak puas. "Dih, apaan ini? Kenapa pelaminan seadanya? Lo pada nyewa di mana, sih?" keluh Jihoon yang dengan senang hati menjadi salah satu sponsor.
"Kagak bisa, Bang. Dimarahin Pak Daesung, katanya kalo berlebihan nanti dibubarin," balas Jeongwoo yang sedang merapikan dekorasi, lelaki itu memakai baju batik karena hanya bertugas sebagai saksi satu, jadi dia merangkap sebagai panitia dekorasi. "Tadinya bahkan nggak boleh ada costume berlebihan."
Jihoon berdecak, "Nggak asik, ah!" keluh alumni senior itu. "Ya, udah. Tapi, yang lain aman? Palang pintu boleh nggak?"
"Boleh, Bang. Hasil diskusi sama si Dadang," jawab Jeongwoo minim akhlak dengan santai menyebut ledekan nama guru agamanya. "Tadinya dia nggak ngizinin, tapi kita udah mohon-mohon, akhirnya luluh."
"Tumben aman Dadang sensi, pas zaman gue asik aja," sahut Jihoon santai. Lelaki itu memakai batik, dengan kamera menggantung di leher. Hari ini Park Jihoon bertugas menjadi tim photography, bersama dengan Asahi alias kakaknya Mao.
Ini 12 IPA 2 sponsornya emang cukup kenceng. Asahi, Jihoon, Junkyu, Seira, Cafe Mas Jinan, Restoran timur tengah keluarga Chaeyeon, belum lagi dana-dana sponsor yang masuk hasil pemalakan pada orang tua. Luar biasa, kan? Ini buat modal nikah beneran juga cukup.
"Kalo kata gue, mending panggil wali hakim dari KUA yang asli." Haruto tiba dengan beskap hitam senada dengan celana dan dihiasi kain batik melilit pinggangnya. "Eh, tapi gue udah hafal njir ijab kabul sebagai wali."
"Nah, latihan lo, To. Nanti kalo kakak lo nikah, kan yang jadi walinya itu elo," sahut Jihoon yang masih sempat berkomentar.
Haruto mengumpat pelan, bahkan hampir tanpa suara. "Teh Dahyun masih punya bapak--"
"Seira," sela Jihoon cepat. "Teh Dahyun, mah, kalo ga punya bapak juga kagak bisa lo waliin."
Iya Haruto paham, tapi nggak perlu frontal nyebut merek sebelah, dong. Kan, dia sengaja belokin ke Dahyun. "Kak Ei Miss Independent, nggak minat nikah kayaknya," ucpanya sembari melengos kabur dari Jihoon.
"Widiiih, Kakak-kakak seniorku yang nggak terhormat-terhormat amat, kalian butuh figuran nggak? Kelas Dek Wawan lagi nganggur, nih."
Area lapangan upacara--yang kebetulan tidak dipakai untuk praktik olahraga kelas lain--kini sudah berubah menjadi tempat nikahan yang layaknya nikah sungguhan. Ada meja untuk pager ayu, serta beberapa foto Doyoung dan Yujin saat kecil yang dibingkai besar seakan menjadi konsep prewedding.
Memasuki area tengah terdapat beberapa kursi plastik, dan di sisi lapangannya juga sudah tersedia meja prasmanan, serta meja makanan ringan lainnya dari para sponsor. Dan di area paling utama, pelaminan, didekor selayaknya pelaminan bergaya mewah dan elegan dengan beberapa tiang berhiaskan bunga menjadi latar belakang tiga sofa yang mereka sewa.
Oh, iya. Konsep nikahan mereka outdoor. Dan, demi kelancaran acara, tim panitia sampai menyewa pawang hujan. Luar biasa.
🐶🐰
"Apa, sih! Jangan lebay!" Yujin dari kemarin memang sudah mode senggol bacok. Dia masih sebal gara-gara harus jadi mempelai wanita dan sekarang Haruto justru semakin memancing emosinya.
Tatapan sedih Haruto seketika sirna, diganti dengan lirikan sinis. "Mah, gue lagi cosplay jadi bapak lo, nggak boleh ngelunjak sama orang tua, Mah!" sewotnya sebal.
"Elah, Yujin sama bapak kandungnya aja nggak hormat, To," sahut Doyoung yang berkali-kali menghafalkan ijab kabul, ngeri salah, nanti nilai ujian praktek anak kelasnya amblas semua. "Lo mending hafalin ijab kabulnya, To! Awas aja kalo sampe nilai kita jelek gara-gara lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPAH [KIM DOYOUNG]✓
Teen FictionBUKAN! INI BUKAN TENTANG ANAK SMA NIKAH MUDA YANG PUNYA ANAK MANIS DAN LUCU!