"Jagain Dohyon! Jagain Dohyon!" Junhyuk dengan penuh drama memegangi Dohyon. Laki-laki heboh itu sudah memeluk Dohyon karena takut temannya disembelih.
Drama sekali memang.
Hari kedua Idul Adha, dan kerusuhan sudah terjadi di lapangan SMA Bina Nusa. Warga sekolah sedang mengadakan kurban. 5 Sapi, 5 Kerbau dan 10 Kambing. Proses penyembelihan di lapangan upacara adalah sebuah tontonan yang memiliki hiburan tersendiri untuk seluruh warga sekolah.
"Dagingnya enaknya diapain ya?" tanya Yuna. "Sate atau sop?"
"Sate aja lah anjir," saut Daeun. "Biar mantap. Suruh di Dodo ngipasin areng."
"Bikin nasi liwet jadi, kan?" Jinwoo yang duduk di belakang Daeun dan Yuna langsung ikut nimbrung dalam diskusi. "Gue udah bayangin makan sambel pake tempe goreng nih."
"Hari ini free calss, kan?" Minseo ikut nimbrung. "Gue gak bawa buku samsek."
"Bukannya ada tugas Sejarah Minat, ya?" saut Jaehee si anak rajin kelas yang gak neko-neko.
"Jahe, jangan cepu lo! Nanti aja dikumpulinnya!" omel Junhyuk yang telinganya langsung tajam saat mendengar sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan tugas.
"PAPAAAAAAH!" teriakan Dohyon dan Jinwoo membuat fokus para makhluk sejenis mereka kembali mengalihkan fokusnya. "AAAAA! PAPAH GANS BANGET BAWA SAPIII!"
"PAPAAAAH! PULANG BAWA DAGING YAAAA!" Haruto tentu tak mau kalah. "ADEK SIAPIN TUSUK SATEEEE!"
"PAPAAAH! KERJANYA YANG BENER YA!" sekarang bagian Chayeon, yang ikutan bobrok. "CHACHA UDAH LAPEEEER!"
Untung saja stok sabar Doyoung masih banyak. Jadi dia gak ngelepas ikatan sapi di tangan dan menyuruh sapi coklat itu menyeruduk anak-anak kelasnya.
Penyembelihan adalah tontonan yang paling menyenangkan, tetapi tidak dengan motongin dagingnya menjadi bagian-bagian kecil. Tentu saja para penonton memilih bubar karena sudah tidak seru lagi.
Begitupun dengan 11 IPA 2, mereka yang nganggur sudah kembali ke kelas. Sibuk menyiapkan perkakas untuk masak, sembari menunggu Papah pulang dan membawa daging kurban.
Setiap kelas mendapatkan bagian, dan diambil oleh ketua kelas.
"Kurang colokan nih, buat Rice cooker, air fryer, sama chopeer..." keluh Mao yang mendata peralatan.
Hari ini 11 IPA 2 berubah menjadi galeri master chef. Kompor portabel ada, panci, spatula, hingga bahan-bahannya juga sudah lengkap.
"Papah belum dateng?" tanya Jeongwoo yang datang bersama Wonyong, keduanya juga menjadi panitia kurban.
"Belom, emang masih ngantri ngambil daging?"
"Anak kelas 10 udah pada dapet," jawab Wonyoung. "Pembagian juga udah beres."
"Waaaah! Mampir ke istri yang keberapa dulu itu Papah?"
"Jangan sampe jatah daging kita dikasih ke sana!"
"Su'udzon mulu jadi manusia!" omel Doyoung yang datang membawa plastik merah. "Ada dua nih dagingnya, sapi sama kambing. Yang kambing di plastik item."
"Pah, Mamah mana?"
Tadi pada nanyain Papah, pas Papah datang malah nyari mamah. Dasar anak-anak setan!
"Masih ada urusan, bertar lagi juga balik..." jawab Doyoung. "Udah itu cuci dulu dagingnya."
"Gak! usah dicuci!" larang Yujin cepat, perempuan itu baru datang. Tangannya membawa beberapa daun pepaya. "Langsung rendem sama nanas yang udah diancurin. Daeun lo bawa nanas, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPAH [KIM DOYOUNG]✓
Teen FictionBUKAN! INI BUKAN TENTANG ANAK SMA NIKAH MUDA YANG PUNYA ANAK MANIS DAN LUCU!