4. Malu

9.8K 2.3K 2.5K
                                    

PPPPP, WATASHI KAMBEKKKK

SPAM EMOT 🐷 DISINI!!!

- Happy Reading -

•••

Kalau ada jin keluar dari teko dan memberinya tiga permintaan, mungkin saat ini Starla hanya akan meminta supaya wajahnya berubah agar tak dikenali oleh Narendra. Sungguh, ternyata mengajak Juan sharing bukanlah pilihan yang tepat. Niatnya meringankan beban pikiran, ini malah semakin memperberat beban pikirannya.

Starla lebih baik stres memikirkan perkataan Inara, daripada harus stres memikirkan bagaimana caranya bersembunyi dari Narendra. Apalagi Naren adalah manusia titisan jelangkung yang keberadaannya suka ada dimana-mana.

"Lo kenapa malah telfon Naren, Juancok?" tanyanya setelah ia mematikan telfon Naren secara sepihak.

Juan pelan-pelan mengambil ponselnya yang tadi direbut paksa oleh Starla, ia harus lebih dulu menyelamatkan keberadaan ponselnya daripada dirinya sendiri. Ia ngeri kalau tiba-tiba ponselnya dibanting, sebagai sasaran kemarahan gadis didepannya ini.

"Anu maaf, itu si Naren yang maksa," balasnya setelah menyimpan kembali ponselnya di dalam saku celana.

"Maksa gimana? Emang itu anak tau lo lagi sama gue?"

Juan mengangguk, "tau, tadi kan gue bilang kalo gue ada ekskul sama Naren dan harus buru-buru. Tapi lo maksa buat ngajak gue cerita."

"Terus?" tanya Starla.

"Ya udah, gue bilang ke Naren kalo gue ada urusan sebentar sama lo, terus anak si Jamal ini malah kepo dan minta ikut dengerin lewat telfon."

"Terus lo nurut gitu aja?"

Lagi-lagi Juan mengangguk, "daripada gue diaduin ke Pak Yanto, dibilang telat ekskul gara-gara lagi pacaran, kan ogah."

"Jadi lo milih korbanin gue?" tanyanya dengan posisi tangan siap melayang bebas menghantam Juan.

"Iyalah, yakali gue mau korbanin diri sendiri."

"BIADAB."

"DURJANA."

"BADJINGAN."

"EMANG JELEK ATI LO DARI KECIL." Starla memukuli bahu Juan berkali-kali sampai sang empunya meringis kesakitan.

"Ah, sakit anjir. Salah siapa lo cerita sama gue."

Starla berhenti memukuli Juan, ia melipat kedua tangannya didepan dada dengan wajah emosi, "emang semua cowok sama aja, biadab."

"Masih ada cowok baik kok, Reyhan contohnya," balas Juan sambil mengusap-usap bahunya sendiri yang terasa panas bekas pukulan Starla.

"LUCU? KAGA ANJRITT. YANG ADA TANGAN GUE INI MAKIN GATEL PENGIN NYOLOK MATA LO PAKE CANGKUL."

"Astaghfirullah, istighfar Starla." Juan memberanikan diri untuk mengusap-usap bahu Starla yang masih naik-turun karena emosi.

"Tarik nafas, tahan sampe bininya si Reyhan ngadain solo konser di Jamsil."

"KAGA LUCU, BANGS*T." Starla menepis kasar tangan Juan yang masih bertengger di bahunya.

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang