23. Pergaulan Bebas

5.1K 1.5K 1.4K
                                    

BERTERNAK BABI DULU KAK!!

- Happy Reading -

•••

Starla pikir mau berdebat dengan Mamanya sampai mulutnya berbusa pun tidak akan berpengaruh apa-apa. Jadi, ia memilih untuk tetap ke kamarnya meskipun Mentari berkali-kali memanggilnya.

Ia turun dari kamar sekitar pukul lima sore, berharap Rusdi sudah tidak lagi merusak pemandangan di rumahnya. Kalau bukan karena perutnya yang meronta minta di isi, ia mungkin akan tetap di kamar sampai besok pagi.

Baru saja kakinya akan berbelok ke arah dapur, suara horor memasuki gendang telinganya, membuat ia mau tidak mau harus berhenti.

"Hai, Starla," sapa Rusdi sok kenal sok dekat.

Starla menghentikkan langkahnya, ia berbalik badan, melihat Rusdi yang sudah berada di belakangnya.

Ia hanya menatap laki-laki tua itu dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Sungguh tidak ada yang menarik," batinnya.

"Kamu nggak perlu pusing-pusing mikirin perasaan orang lain. Cukup perasaan Mama kamu aja yang harusnya kamu pikirin."

Starla tak ada niatan sedikitpun untuk merespon perkataan laki-laki di hadapannya. Ia sendiri tidak paham kemana arah pembicaraan Rusdi ini.

"Saya tau kamu sedang banyak pikiran," sambungnya karena tak kunjung mendapat balasan dari Starla.

"Saya juga tau kalo kamu itu temen anak saya, Juan."

Starla sedikit terkejut mengetahui kebenaran kalau ternyata Rusdi juga mengenalinya sebagai teman Juan. Lalu, kenapa laki-laki itu tetap gencar mendekati Mamanya?

Ia pikir Rusdi dan Mamanya sama-sama tidak tahu kalau anaknya berteman dekat.

Kalau ternyata Rusdi tahu, apa berarti laki-laki tua itu memang sengaja merusak semua hubungan baik orang-orang sekitarnya?

Semua pertanyaan itu hanya Starla kumpulkan dalam kepala, tidak akan ia tanyakan langsung pada laki-laki bejat di hadapannya.

"Starla, Starla." Rusdi menepuk-nepuk kepala Starla membuat gadis itu buru-buru menepisnya.

"Kenapa kamu harus pusing mikirin hubungan saya dengan Mama kamu?"

"Kamu takut Juan tau semua ini?"

"Bukankah ini bagus, artinya kalian akan menjadi saudara."

Starla mendelik tak terima, bisa-bisanya lelaki tua bangka ini berfikir demikian. Rusdi benar-benar orang paling jahat yang pernah dirinya temui.

"Bagus dimata orang yang nggak punya hati seperti anda!" Balasnya penuh penekanan.

Bukannya marah, Rusdi justru tertawa mendengar jawaban Starla. "Kata siapa saya nggak punya hati?" Tanyanya.

"Saya punya hati, buktinya saya bisa jatuh hati sama Mama kamu, dan Mama kamu juga bisa jatuh hati sama saya."

Rusdi mengedikkan bahunya, "ternyata deketin Mama kamu juga gampang, lebih gampangan dari Susmita."

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang