25. Masing-masing

5.3K 1.5K 1.7K
                                    

Ternak babi dulu sini!!

- Happy Reading -

•••

Naren kembali ke kelas dengan perasaan campur aduk, ia benar-benar tidak menyangka, seorang Juan, teman yang paling ia percaya selama ini, ternyata malah menusuknya dari belakang.

Ia tidak habis fikir dengan semua ini, ini semua sama sekali tidak pernah terbesit sedikitpun di kepalanya.

Naren masih ingat, bagaimana excited-nya saat laki-laki itu mengetahui kalau ia benar-benar menyukai Starla. Naren juga masih ingat janji laki-laki itu yang bilang akan membantunya mendapatkan Starla. Dan Naren juga masih ingat, disaat kemarin Juan meminta maaf ketika mengetahui Starla berpacaran dengan Agung.

Naren tidak tahu, kalau maaf yang dimaksud Juan adalah maaf untuk hal ini.

Ia pikir yang jahat hanya Starla, ternyata Juan jauh lebih jahat.

Naren membereskan buku-bukunya, ia mengambil tas nya dan berpindah duduk di sebelah Reyhan, bertukar tempat duduk dengan Andy.

"Loh, Na?" Reyhan bingung sendiri melihat Naren tiba-tiba pindah duduk di sebelahnya.

"Gue duduk sama lo, jangan banyak tanya," balasnya dengan nada dingin.

Reyhan mengangguk saja, ini pertama kalinya ia mendengar nada bicara Naren jadi sedingin ini. Ia pikir, Naren sedang tidak baik-baik saja, jadi ia memilih diam, tak banyak tanya.

Naren menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan, entah kenapa ia ingin menangis sekarang juga. Bukan Starla yang ia tangisi, tapi justru Juan sendiri.

Naren masih tidak menyangka, orang yang benar-benar ia percaya, orang yang paling dekat dengannya, justru orang yang berbahaya.

Juan selalu jadi orang pertama yang tau apapun tentang Naren, tetapi, Naren bahkan tidak tahu apapun tentang laki-laki itu.

"Na." Reyhan meletakkan tangannya di atas bahu Naren, lalu bergerak perlahan mengusapnya. "Gue nggak tau lo kenapa, tapi kalo lo butuh tempat cerita, gue siap dengerin," ujarnya.

Tidak! Mulai hari ini, Naren tidak akan percaya dengan siapapun. Ia kecewa, benar-benar kecewa.

Tidak ada respon apapun dari Naren, membuat Reyhan menghela nafasnya. Ia masih mengusap-usap bahunya, karena tidak ada penolakan dari anak itu.

Tak selang beberapa lama, Juan masuk dengan Starla di belakangnya. Fokus Juan langsung tertuju pada Naren yang langsung berpindah tempat duduk. Hal itu membuatnya semakin yakin, kalau Naren benar-benar kecewa kepadanya.

Juan bingung harus bagaimana saat ini. Kalau ia berusaha menjelaskan pada Naren sekarang, ia tidak yakin Naren mau mendengarkan penjelasannya.

Apalagi mereka masih di sekolah, ia tidak mau semua orang tau akan hal ini.

Akhirnya Juan memilih duduk di tempatnya, sambil sesekali melirik ke arah Naren.

Begitupun dengan Starla, ia ikut bingung dengan semua ini. Tujuannya berpacaran dengan Agung hanya untuk menuruti permintaan Juan. Tetapi, ia sama sekali tidak berharap hal ini terjadi.

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang