14. Gembel

6.4K 1.7K 1.3K
                                    

Memanggil para peternak babi disini!!

- Happy Reading -

•••

Bel istirahat pertama baru saja berbunyi sekitar dua menit yang lalu, tetapi batang hidung Starla langsung hilang ditelan bumi. Naren dan Juan berkeliling kantin untuk mencari keberadaan gadis itu, tetapi entah dimana wujudnya.

"Lo curiga nggak sih, Na?" Tanya Juan di koridor kantin.

"Curiga apaan?"

"Curiga kalo si Starla bukan manusia, dia doang kayaknya yang bisa pergi secepat kilat dan susah dicari," gerutunya. Pasalnya ini bukan kali pertama mereka kehilangan jejak Starla di jam istirahat.

Starla menolak pendapat kalau perempuan itu lambat, karena buktinya ia bisa hilang secepat kilat.

"Gue lebih curiga kalo lo sebenernya rabun sih," balas Naren membuat Juan menghentikkan langkahnya, ia menoleh tak terima.

"Maksud ente?" Tanyanya.

"Noh Starla di tempat Mbak Wati, segede itu tadi lo bilang nggak ada?" Tunjuknya ke tempat dimana ada Starla yang sedang duduk bersama Pak Geboy di tempat Mbak Wati.

Juan mengikuti arah yang ditunjuk Naren, ia menautkan alisnya kemudian mengucek-ucek matanya sendiri. "Perasaan tadi nggak ada."

"Oh, atau tadi ketutupan Pak Geboy, makannya nggak keliatan," ujarnya mencari alasan.

"Mata lo yang rabun, badan Pak Geboy yang lo salahin." Naren berjalan mendahuluin Juan, tidak ada tujuan lain selain cireng Mbak Wati.

Sepeninggal Naren, Juan masih bingung di tempat dengan segala isi kepalanya. "Makin curiga nih gue sama Starla."

"Apa bener ya kalo dia bukan manusia," gumamnya.

"WOIII NAREN, TUNGGU!"

"Buset, diliat-liat makin deket aja ini berdua," celetuk Naren begitu dirinya sampai didepan dua sejoli yang tengah duduk bersebelahan.

"Pak Geboy jadinya ngincer yang mana nih, Pak? Starla apa Mbak Wati?" Tanya Naren, ia kemudian duduk di depan keduanya.

"Apasih kamu? Starla itu sudah saya anggap seperti anak sendiri," balas Pak Geboy mendadak bijak.

"Serius, Pak? Kebetulan si Mentari kan janda," sahut Juan, datang-datang dengan akhlak eobseo-nya.

"Mentari, Mentari, ADEK LO?" Omel Starla dengan nada tinggi.

"Oh iya, Tante Mentari maksud gue." Juan menunjukkan cengiran tanpa dosanya. Ia lebih dulu mendekati Mbak Wati, memesan cireng sekaligus minumannya, sebelum kemudian duduk di sebelah Naren.

Keempatnya hening untuk beberapa saat, Naren dan Juan hanya memperhatikan Starla dan Pak Geboy makan selagi makanannya belum datang.

"Jadi, hubungan kalian udah sejauh mana?" Tanya Juan membuat Starla sontak berhenti dari kegiatan makannya.

"Lo dateng-dateng nggak usah ngerusak mood makan gue deh," omelnya lagi.

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang