19. Nggak Suka Asing

5.5K 1.6K 1.3K
                                    

Mari berternak babi again🙌🏻

"Semua yang bisa mendengar, belum tentu bisa jadi pendengar."

(Kevin Juan Saputra)

- Happy Ending -

•••

Starla merebahkan tubuhnya di ranjang, menatap langit-langit kamar dengan banyaknya pikiran yang berkecamuk di kepalanya.

"Apa gue positif thingking aja ya? Kan yang duda, yang brengsek, yang doyan cewek nggak cuma Rusdi Bapaknya Juan," gumamnya.

Ia melamun cukup lama.

"Tapi orang yang gue liat di restoran waktu itu si Rusdi, anying."

"Gue emang cuma beberapa kali ketemu tuh orang, tapi gue paham gimana mukanya yang nggak seberapa cakepnya itu," sambungnya sekaligus menghina sedikit.

Ia boleh berteman dan bertemu Juan hampir setiap hari, tetapi tidak dengan saling mengenal orang tuanya. Selama sepuluh tahun menjalin persahabatan, orang tua yang paling akrab dengan mereka hanyalah orang tua Naren, Jamal dan Siti.

Susmita perempuan rumahan yang jarang sekali keluar. Sedangkan Rusdi si paling sibuk kerja sambil mencari wanita kesana-kemari.

Apalagi Mentari, berbanding terbalik dengan Susmita yang jarang keluar rumah, Mentari justru wanita yang paling jarang pulang ke rumah. Ia bisa pulang ke rumah satu bulan sekali, itupun tidak pernah lebih dari satu minggu.

Wajar jika Mentari tidak mengenal Rusdi sebagai Ayah kandung dari sahabat anaknya sendiri.

Boro-boro mau tahu tentang ayah kandung orang lain, keadaan anaknya sendiri saja jarang Mentari ketahui.

"Gimana ya caranya nyadarin Mentari kalo si Rusdi itu buaya?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Biasanya gue minta saran sama Naren ataupun Juan, tapi dalam hal kaya gini nggak mungkin gue bunuh diri dengan ngasih tau mereka berdua."

"Nggak kebayang gimana bencinya Juan kalo dia tau Mama gue yang ngerusak keluarganya." Starla merubah posisi rebahnnya menjadi tengkurap, ia mengambil hp nya yang tergetelak di atas kasur dan memainkannya.

Barangkali dengan bermain ponsel bisa membuat isi kepalanya sedikit lebih baik, atau mungkin mendapat ide brilian untuk menyingkirkan Rusdi tanpa dosa.

"ANJ*NG," umpatnya tiba-tiba.

Baru saja membuka ponselnya, Starla sudah langsung disuguhkan story Mentari yang membuat kepalanya semakin pusing tak karuan.

Storynya berisi screeshot-an chat ala ibu-ibu alay. Disitu terpampang jelas nama 'MAS RUSDI' dengan isi chat yang memberinya kabar kalau dia akan menyusulnya ke Surabaya.

Tidak lupa caption sok romantis yang membuat Starla mual membacanya.

"Bela-belain ke Surabaya padahal di Jakarta lagi banyak kerjaan, thank you Mas, emot lope lope." Starla menahan mual setelah membaca caption yang ditulis Mamanya.

"Najis, najis, najis!"

"Iya di bela-belain karena masih pdkt an, ntar udah dinikahin gue jamin lo dibikin babak belur, Mentari," gerutunya penuh emosi.

Baru saja Starla mau berfikir positif, story Mamanya langsung muncul dan mematahkan segala sisi positifnya.

Berarti orang yang dia lihat di restoran tempo hari, orang yang diceritakan oleh Mamanya malam kemarin, dan orang yang nangkring di story Mamanya hari ini adalah Rusdi, Ayah kandung Juan.

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang