3. Juancok

10.5K 2.4K 1.2K
                                    

Hollaa, watashi kembali setelah 17 hari menghilang

Spam emot babi 🐷 kalo kalian kangen sama Jamal Premium!!

- Happy Reading -

•••

Starla berjalan menyusuri koridor sekolah dengan hati dongkol dan tangan yang sudah sangat gatal ingin menampol wajah tampan Naren yang kelakuannya seringkali sesuka hati.

Dirinya bangun kesiangan, dan dibuat semakin kesiangan lagi dengan isi pesan Naren yang benar-benar membuatnya mendadak darah tinggi. Padahal sudah ia ingatkan berkali-kali perihal tugas papan nama dengan kardus bekas, tetapi anak Jamal yang otaknya masih ketinggalan di dalam rahim ini tetap saja lupa.

Sebenarnya bisa saja ia tinggal berangkat tanpa memperdulikan tugas Naren, tetapi ada iming-iming belanja sepuasnya di supermarket yang membuatnya tergiur. Bagi anak yatiem sepertinya, belanja gratis adalah surga dunia, apalagi belanja duit Naren, si akhlak eobseo yang jarang modal.

"Nih, papan nama lo, jangan lupa belanjain gue sepuasnya sepulang sekolah." Starla meletakkan papan nama milik Naren di atas meja. Naren yang tengah memainkan ponselnya sontak mendongak dan tersenyum lebar.

"Aigook, terimakasih bidadari," ujarnya membuat Starla mendengus sebal.

"Inget, janji lo."

"Iya, siap," balas Naren.

"Kalo perlu lupain aja terus tugas lo, biar gue tiap hari nggak perlu keluar duit buat belanja," ujar Starla sembari berjalan menuju tempat duduknya.

"Nggak papa, itung-itung nafkahin anak yatiem."

"Gue juga dong," sahut Juan tepat di depan wajah Naren.

Narena meletakkan telapak tangannya di wajah Juan, "lo nggak diajak, lo bukan yatiem."

Juan menggaruk-garuk belakang kepalanya sendiri, "masa gue harus bunuh bokap gue dulu biar dinafkahin Naren."

"Ya kaga usah, anjrit. Kaga nyuruh juga gue mah." Naren menjitak kepala Juan, meminimalisir pergeseran otak temannya yang hampir punah itu.

Di lain tempat, ada Inara, teman sebangku Starla yang sedari tadi pandangannya tak lepas dari Naren dan juga Juan.

Sudah dari kemarin Starla sering memergoki Inara yang tengah memperhatikan kedua temannya itu. Entah mana yang membuatnya tertarik.

"Star, mereka berdua tuh lucu yah?" Inara menyenggol-nyenggol bahu Starla.

"Naren sama Juan?" Tanya Starla, diangguki Inara dengan antusias, tidak lupa senyum malu-malu khas orang jatuh cinta.

"Mereka tuh udah punya pacar belum sih? Atau salah satunya pacar lo?"

"Mereka tuh jones, sama gue cuma temenan aja, udah kaya sodara. Karena kita deket dari TK."

"Emang lo tertarik sama yang mana? Juan?" Tanya Starla.

Inara menggeleng, "Naren, dia unik yah?"

Starla tak langsung menjawab, pasalnya baru kali ini ada yang terang-terangan bilang tertarik dengan salah satu temannya.

Tidak, tidak, tidak mungkin ia cemburu.

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang