8. Tuyul Premium

8.2K 2.1K 1.2K
                                    

Haii haiiii

Ayok anak-anak, spam dulu emot babinya!!

🐷🐷🐷

- Happy Reading -

***

"Maaf ya, Ibu cuma bisa mengajar satu jam karena ada rapat dengan Kepala Sekolah," ujar Bu Eni, selesai menerangkan soal Matematika di papan tulis.

Bukan guru matematika namanya kalau tidak menerjang badai dan angin topan. Jangankan mau rapat, mau akad nikah saja sepertinya masih disempatkan untuk mengajar.

"Sisa satu jam terakhir, kalian bisa kerjakan soal di buku paket halaman 81. Kalau jam pelajaran saya sudah selesai, silahkan kumpulkan tugasnya di meja saya. Sebisa dan se-selesainya. Paham?"

"PAHAM, BUUUUU."

"Yasudah Ibu tinggal dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Sepeninggal Bu Eni, semuanya langsung fokus dengan buku catatan masing-masing, kecuali Naren. Bocah itu hanya celingukan kesana-kemari, menunggu kedatangan bestie akhlak eobseo-nya yang tadi pamit ke kamar mandi.

"STAR, KALO UDAH GUE NYONTEK," teriaknya tanpa beban.

Starla yang duduk tepat di depannya sontak menoleh, dengan raut wajah masam dan kedua mata memicing. "Gue baru juga bissmillah, udah dimintai contekan," balasnya.

"Ya nanti, gue siap nunggu kok." Naren menaik-turunkan alisnya, mencoba merayu Starla. "Jangankan nunggu contekan, nunggu tanggal cantik buat nikahan kita juga siap."

"Nikah noh ama Popo."

"Enggak ah, Popo udah sama Rozi."

"Si Naren diem-diem stalking Popo ternyata," sahut Andy dari bangku depan, laki-laki setinggi harapan ortu yang anehnya sudah melebihi Naren dan Juan.

"Tau gitu gue jadi shipper NaPo aja, Naren-Popo," ujar Reyhan menimpali.

"Diem anying, nafas lo fals." Naren melempar bolpoin milik Juan, tepat mengenai kepala Reyhan.

Agaknya Naren jadi sensi dengan Reyhan, karen laki-laki itu sempat dipuji baik oleh Starla. Sedangkan dirinya yang mengemis perhatian everytime everywhere ini tidak pernah dipuji.

"Naren jangan berisik deh, kerjain yang gampang dulu," tegur Starla dari bangku depan, tanpa menoleh sedikitpun.

"Nggak ada yang gampang selain mencintaimu, Star."

"BUCHEEEENNN," teriak Andy dan Rehyan kompak.

Naren mencebikkan bibirnya, "iri? Bilang."

"BILAAANG."

Naren sedikit kaget ketika kedua makhluk itu kembali kompak membalas serangannya. "Dih, kaya Upin Ipin lo berdua."

"Yah kasian nggak punya temen," ledek Andy pada Naren.

"Punya ya anying, temen gue lagi demen aja semedi di toilet. Kaga usah julid lo!"

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang