20. Bestie-an lagi

5.4K 1.5K 1.3K
                                    

Mari berternak babi with me🙌🏻

- Happy Reading -

•••

Suasana kelas yang sebelumnya ramai seperti pasar tanah abang, mendadak sepi karena Naren dan Juan memasuki kelas bersama sambil tertawa tidak jelas.

Tidak ada lagi aura horor dan bau-bau orang asing di antara keduanya.

Bagaimana keduanya yang berjalan bersebelahan dan sesekali saling dorong kemudian tertawa lepas.

Hampir seisi kelas tidak dapat mengontrol raut wajah kaget dan bingungnya, terlebih Andy yang sudah menganga lebar, saking mendalami peran kagetnya.

"Mingkem, ntar ada gajah masuk." Juan menimpuk kepala Andy dengan buku tulis yang tergeletak di meja laki-laki itu.

"Busett, udah bestie-an lagi?" Tanya Andy setelah tersadar dari kebingungannya.

"Emang kapan kita musuhan?" Juan balas bertanya, diangguki setuju oleh Naren.

"Halah, nggak usah pura-pura pikun lo berdua. Emang dari kemaren siapa yang ngedeketin kita berdua karena lagi musuhan sama twins-ny?" Cibir Reyhan.

"Naren kan? Bukan gue wlee." Juan menjulurkan lidahnya, meledek Reyhan sekaligus Naren.

Naren mencebikkan bibirnya, "tapi lo dalangnya." Ia menoyor kepala Juan sedikit keras.

"Cita-cita gue jadi pengusaha, nggak mau jadi dalang," balas Juan kemudian duduk di tempatnya.

"Berantem kok sebentar, yang lama dong biar pro," sahut Andy sedikit keras.

"Orang syirik, pantatnya kelap-kelip," balas Naren kemudian ikut duduk menyusul Juan.

"HUAAAAAAAAAA," teriak Inara penuh penyesalan, membuat seisi kelas sontak menoleh pada gadis yang duduk di sebelah Starla itu.

"Kenapa lo? Kerasukan Si Sri?" Tanya Juan.

"Gue kurang memanfaatkan waktu dengan baik. Harusnya gue kemaren puas-puasin tidur di kelas, mumpung lo berdua lagi berantem. Sekarang lo sama Naren udah baikan, yang artinya nggak akan ada lagi ketenangan dan ketentraman dalam kelas X MIPA 1," cerocosnya dalam satu tarikan nafas.

"Ada kok," balas Naren.

"Kapan?" Tanya Inara dengan begitu excited.

"Kalo ujian, pasti tenang dan tentram." Naren mengacungkan jempolnya, menaik-turunkan alisnya dengan wajah tengil yang sangat ingin Inara tampol.

Inara menang sempat tertarik pada Naren, jatuh cinta pandangan pertama, begitu katanya. Tetapi, sepertinya sekarang perasaan itu sudah perlahan menghilang. Selain karen Naren tidak pernah peka dan merespon perhatian-perhatian kecilnya, menurutnya Naren juga lebih tertarik pada Starla.

Starla yang dekat puluhan tahun saja statusnya masih tetap sahabat, apalagi dirinya yang hanya orang baru.

Inara memutar bola matanya malas, "setenang dan tentramnya kelas waktu ujian, kan nggak mungkin bakal gue gunain buat tidur."

"Iyalah, baru baca soal pertama aja lo udah sibuk tengok sana sini buat nyari contekan," sahut Juan yang sudah begitu paham dengan tingkah gadis didepannya itu.

Inara tertawa mengingat-ingat kebiasaannya dari SMP yang masih tertanam hingga sekarang.

Berbeda dengan Inara yang sudah bisa haha-hihi lagi dengan Naren-Juan, Starla justru tetap diam tanpa ada niatan untuk kembali bertegur sapa dengan Naren setelah keduanya perang dingin semenjak kejadian di kantin tempo hari.

NARENDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang