Rame, itu definisi lapangan yang akan Chandika dan Wanda gunakan untuk menikah, awalnya Chandika mau menyewa hutan pinus dekat dengan kediaman mereka, (tempat Wanda Chandika juga wleowleo) tapi jelas di tolak oleh Pak Agung karena takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, jelas saja pak agung masih mempercayai nuansa klenik di desa ini, walaupun beliau nggak tau kalau anaknya bahkan pernah nunu nana disana bareng Chandika, untung gak gancet 😔.
Dengan banyak pertimbangan matang, beda keinginan dari ibunya wanda maupun ibunya chandika yang sempat satru part dua, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk menyewa lapangan. "Apa nggak terlalu luas ya pa?" Tanya wanda sedikit pelan takut takut menyinggung sang mertua, papa chandika terkekeh.
"Ya nggak dong nda, kan tamu chandika banyak, tamu papa mama juga, tamu bapakmu juga kan?" Mama chandika mengelus surai menantunya, membantu meyakinkan bahwa menyewa lapangan juga tidak terlalu buruk, apalagi kini tahap pengerjaan tenda nikahan mereka yang sudah hampir jadi.
Karena nikah sudah menggunakan tenda sesuai keinginan ibu wanda, kini untuk dekorasi mama chandika menyewa WO favoritnya, menyodorkan berbagai macam desain nikahan yang berkelas walaupun hanya dalam tenda nikah alias gak kampungan, ya walaupun ada warna hijau telur asin sesuai request, entah kenapa bapak dan ibu Wanda begitu terobsesi dengan warna hijau telur asin.
Chandika dan Wanda pun mantap memilih berbagai desain elegan, katering juga sudah oke berkat mama chandika yang punya banyak relasi. Wanda dan Chandika tentu senang dengan banyaknya bantuan untuk mereka. Pre-wed juga berjalan dengan lancar dan baik baik saja. Semua berjalan seperti yang mereka semua inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIDUAN - Wenyeol
Fanfictionwarn mature! (setiap part mature bakal aku kasih tanda) bocil polos/readers suceh jangan di mari ya bebih. lokal wenyeol Wanda Ayuni anak Pak Camat yang bekerja di kantor kelurahan, harus ketahuan sang ayah saat sedang nyambi jadi biduan. "Suara m...