Menggoda

3.1K 233 206
                                    

(agak saru)

chandika gemes sama anaknya pak camat yang sulung itu. gemes banget, pengen ngeremes, ehh. abisnya ya itu baju seragam PNS udah agak ketat gitu kan. mana rambutnya tuh sekarang panjang, ga kaya kemarin, kayanya anak pak camat itu sambung rambut.  mana rok pendek masih ada belahannya pula. "wanda!, pake rok biasa aja!, jangan yang ketat kaya gitu!," tegur bu fani menyiapkan sarapan. wanda mendengus, belum menyadari chandika ada di sebelah sang adik, sedang menikmati nasi rawon bikinan ibunya.

"biasanya juga pake yang kaya gini kan!, ibuk kenapa sih?!," protes wanda. masalahnya itu pak chandika dari tadi melirik sedikit pada paha putih wanda.

"ndang gek ganti sek wanda!, (cepet ganti dulu wanda)," mengikuti arah pandang sang ibu, ia baru sadar kalau ada pak pengusaha yang ganteng itu lagi makan di sebelah jendra.

"kan wanda numpak montor ambek jendra toh buk!, wong yo rangkepan (kan wanda naik mobil sama jendra bu, kan juga pake daleman)," ngeyel wanda.

"jen, nanti anter mbak pake mobil ya?," tanya wanda cuek aja sama wejangan ibunya. entahlah salah apa bu fani dan pak agung saat ngadon wanda.

"mbak, nurut dawuhe ibu ae, timbang ga tak terno, (mbak, nurut aja apa kata ibu, daripada nggak ku antar)," ancam jendra, lagi jendra tuh risih sama tatapan nakal pak chandika sejak mbaknya turun buat makan.

"biar sama saya saja, sekalian saya mau nyusulin pak agung di kantor kecamatan," ujar chandika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"biar sama saya saja, sekalian saya mau nyusulin pak agung di kantor kecamatan," ujar chandika. jendra menggeleng tak setuju, bisa di mangsa bulat bulat itu mbaknya, mukanya pak chandika ini kaya om om pedo aja. takut kalau misal pak chandika satu macem atau macem macem sama mbaknya.

"boleh?," tanya wanda excited.

chandika mengangguk sembari terkekeh pelan. "ya wanda, nanti saya antar pakai mobil BMW i8 punya saya," jendra menghela nafas, dia itu pengen banget bilang jangan. tapi takut mbak wanda-nya marah. sedangkan bu fani cuma bisa ngelus dada. tapi nggak papa deng, pak chandika masih muda, siapa tau bisa jadi sama anak gadisnya. lumayan kan?.

mobil pribadi chandika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mobil pribadi chandika

***

kalau kalian pikir semalam chandika puas lihatin wanda, kalian salah. chandika bahkan baru istirahat di rumah pak agung jam 4 subuh, karena mereka memutuskan untuk melanjutkan obrolan di kantor kecamatan. pas jam 4 juga chandika harus rela mandi wajib, kemudian sholat setelah itu chandika nggak langsung tidur, tapi ngobrol ngalor ngidul dengan pak agung.

BIDUAN - WenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang