Part 6

21.7K 2.8K 687
                                    

Guys terimaksih untuk antusias kalian di part kemarin, semoga di part ini semakin antusias ya.

Please bantu promosiin cerita ini di medsos kalian ya guys

Pertanyaan random

1. Kalian dari kota mana aja nih?

2. Makanan khas di kota kalian?

3. Wisata populer di kota kalian?

Kalo aku dari kebumen, salam kenal dari desa ya.

Absen ❤️ dulu guys

Follow ig wpesjeruk
gama_sbas
lunafelicia_c
moza_aldebaran
kirana-ozilla

••••••

"Raden ketemu Luna, Gam." ujar Arka yang membuat suasana menjadi sangat panas.

"Nggak usah ngaco deh, tuh bocil sama bini lo." balas Gama masih dengan tawa.

Arka mengusap wajahnya frustasi, beberapa menit yang lalu, salah satu orang kepercayaannya memberi infomasi yang sangat akurat jika sang istri kembali membuat ulah.

Ya, Viona sudah berani membantah ucapnya.

"Sebenernya gue mau jujur sama lo."  ucap Arka pada Gama yang membuat suasana menjadi semakin tegang.

Arka menarik nafasnya sejenak. "Beberapa Minggu yang lalu Viona udah berani mempertemukan Raden dengan Luna tanpa sepengetahuan kita. Awalnya gue nggak tau, kalo Viona seberani itu dibelakang gue. Tetapi tepat di meja makan waktu itu dan Lo bilang rasa masakan Viona beda, gue langsung mikir kalo dia bawa orang lain ke apartemen, dan terbukti saat gue cek cctv." jelas Arka dengan suara beratnya.

Darah di tubuh Gama langsung mengalir deras mendengar penjelasan dari Arka. Dan hatinya seperti terbakar oleh ribuan api yang berkobar-kobar.

Gama menendang meja yang berada dihadapannya hingga terbelah menjadi dua karena kekuatannya.

"ANJINGG." umpat Gama emosi. Wajahnya kini sudah merah padam.

"Sorry, Gam. Gue nggak tau kalau kejadian ini bakal terulang lagi." ucap Arka merasa bersalah.

"Di mana mereka sekarang?" tanya Gama dengan nada tinggi.

"Taman kota." jawab Arka.

Gama berlari menuju motor yang terparkir di depan bengkel.  Dengan emosi yang memuncak ia menancapkan gas dengan kecepatan tinggi untuk ke tempat itu, disusul juga oleh Arka dan Bagas.

Hanya membutuhkan waktu 5 menit akhirnya mereka sampai disana. Padahal waktu tempu sesungguhnya adalah 25 menit.

Dengan perasaan yang menggebu-gebu serta wajahnya memerah Gama berjalan begitu cepat memasuki taman kota. Dengan langkah yang sama Arka dan Bagas pun membuntutinya.

Gama mengehentikan langkahnya saat  mata elangnya melihat 5 orang yang kini sedang tertawa bersama. Dua perempuan dewasa dan 3 balita. Mereka nampak asik.

"Papa nggak tau kan, kalo Raden ketemu sama mama lagi?" tanya Luna pada Raden yang jelas didengar oleh Gama.

"Gue tau!" sahut Gama dengan nada tinggi.

Sontak mendengar suara yang amat mereka kenali, Viona dan Luna pun menoleh.

Mata keduanya melebar sempurna dengan jantung yang berdebar kencang.  Kini 3 pria dengan tubuh tegapnya sudah berdiri di belakang mereka.

THE BEST PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang