Part 12

18.9K 2.4K 312
                                    

Masih pada nungguin TBP Update?

Makasih untuk antusias kalian ya guys

Pertanyaan random

1. Tim bakso atau mie ayam?

2. Tim bubur ayam diaduk atau enggak?

3. Tim yang nggak suka bubur?

4. Tim soto ayam atau opor ayam?

Jangan lupa follow ig wpesjeruk
@gama_sbas
@lunafelicia_c
@kirana_ozilla
@moza_aldebaran

Komen di setiap paragraf ya gaess!!!

Bantu promosi cerita ini ya gaess

••••

Hari Minggu tiba, kini saatnya Gama libur berkerja dan menghabiskan waktunya bersama sang putra.

Jika keluarga pada umumnya akan pergi ke taman pada hari minggu, maka berbeda dengan Gama dan putranya, keduanya memilih  pergi ke lapas untuk mengunjungi teman lelaki itu.

Gama melajukan motor beat hitamnya dengan kecepatan sedang dan posisi Raden yang berada di depan. Sejak di perjalanan balita itu tak bisa diam, entah bertanya soal hal-hal baru yang baru saja ia lihat atau bahkan balita itu bernyanyi tak jelas.

Gama hanya tersenyum tipis seraya menikmati udara pagi yang masih segar. Sesekali ia pun menjawab ocehan putranya.

Hingga 20 menit kemudian ia telah sampai di lapas. Dimana tempat ini adalah  tempat yang pernah ia tinggali selama 3 tahun dan ditampat ini juga ia kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya.

Sebenarnya berat untuk kembali mengenakan kaki di tempat yang suram ini, akan tetapi Gama harus mengunjungi teman-temannya yang masih mendapatkan kan hukuman.

Gama masuk dan langsung di sambut hangat oleh teman-temanya yang sudah tau jika ia akan datang kemari.

"Masih ingat teman lo, Gam?" tanya Agas dengan nada bercanda.

Gama menganggukkan kepalanya sopan, seraya bersalaman dengan beberapa temanya. "Masih lah bang."

Kini Gama duduk di karpet tipis yang berada di tempat untuk tamu.

"Gimana udah punya bini baru?" tanya Matteo penasaran.

Pasalnya beberapa anak-anak disini tau jika hubungan Gama kandas saat laki-laki itu mendekam di jeruji besi ini selama 2 tahun.

Gama menggeleng. "Susah nyari yang cocok. Apalagi nih bocah kagak mau punya emak baru." ujar Gama kesal seraya menunjukan anaknya yang kini bermain mobil-mobilan mini yang ia bawa dari rumah.

Agas tertawa renyah. "Wajar kalo Raden nolak punya mama baru,  tapi mumpung dia masih kecil, lo harus cepat cari bini, biar saat dia gede, Raden udah lupa sama ibunya." ujarnya menasehati.

Karena dia usia 3 tahun, memori anak masih cukup mudah untuk dilakukan asal ada hal baru yang ia lakukan.

"Atau jangan-jangan lo yang belum bisa move dari mantan istri lo itu?" tebak Agas meledek, Saat melihat raut wajah Gama yang nampak kosong.

"Udah kali bang,"

"Tapi dari tatapan mata lo, lo bohong Gama." ujar Matteo  mensetujui perkataan temanya itu.

Gama mengusap wajahnya frustasi. "Jujur kalo buat lupain dia, nggak segampang itu. Mungkin dia memang bukan cinta pertama gue, tapi dia satu-satunya cewek yang mau bertahan disaat gue lagi nggak punya arah sama sekali."

THE BEST PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang