Part 16

18.3K 2.4K 657
                                    

PERTANYAAN RANDOM

1. Tim yang udah bolong puasanya?

2. Udah punya catatan utang puasa berapa hari nih?

3. Kalo siang kalian pada tidur atau tim nggak bisa tidur siang, walaupun cape banget?

4. Lebih suka baca TBP pagi, siang atau malam hari?

Wajib follow akun esjeruk07 ya gaes

Absen "😍"

Jangan lupa follow ig wpesjeruk
@gama_sbas
@lunafelicia_c
@kirana_ozilla
@moza_aldebaran

Komen di setiap paragraf!

•••••

"Kamu nggak kerja?" tanya Budhe Ayu, saat melihat Gama masih menggunakan kaos oblong berwarna hitam.

"Berangkat siang Bu, soalnya lagi nggak banyak pekerja dan kebetulan Gama udah ijin sama Akra." sahut Gama.

Dari pada berangkat pagi tapi tidak ada pekerjaan sama sekali, lebih baik Gama mengunakan waktu kosong itu untuk beristirahat.

"Ouh gitu."

"Kalian lagi marahan ya?" tebak Budhe Ayu.

Biasanya saat berada di ruang tamu seperti ini, Raden selalu duduk di pangkuan Gama dengan menyenderkan kepala di dada bidang ayahnya itu.

Namun pagi ini terlihat berbeda, dimana sejak tadi Gama tidak melirik atau memandang anaknya, sedangkan Raden lebih banyak diam.

"Tumben banget Raden nggak deket kamu." tebaknya lagi.

Gama masih diam, belum mau menjawab. Namun, beberapa detik kemudian Raden membanting mainannya dengan kasar lalu berteriak. Sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

Brak

"Papa ahatt." teriak Raden dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Ia pun langsung berlari menuju Ayu dan menangis di dalam pelukannya. Sebelum Gama marah padanya.

Lelaki itu berdecak kasar. Padahal niatnya ia tidak mau orang lain tau. Namun karena tingkah Raden yang membanting mainnya, membuat Gama semakin kesal.

"Lo yang rese!" balasnya tidak terima.

Ini semua terjadi karena ulah Raden kemarin, sejak tadi malam gama tak berbicara sama sekali dengan putranya itu. Bahkan saat ia akan tidur dan Raden meminta di buatkan susu, Gama tetap tak peduli.

Ayu terkejut dengan perkataan Gama.

"Eh, Gama!" tegur Ayu karena menurutnya perkataan Gama tidak lantas untuk diucapkan kepada anak kecil .

"Hiksss." jerit Raden menangis kencang.

Sebenarnya sejak tadi malam, Raden ingin menangis, akan tetapi karena Gama tak peduli lagi padanya, sehingga balita itu menahan diri untuk tidak menangis hingga Ayu datang

"Ada apa ini?" tanya Ayu marah.

"Raden nggak sopan sama tamu Gama, Bu." adu Gama.

Ayu mengusap punggung kecil itu yang sedang bergetar hebat. "Cewek yang kemarin?"

Gama mengangguk. "Dia ngusir temen Gama."

Wanita paruh baya itu, kini menatap balita yang berada di pangkuannya. "Raden, budhe nggak pernah loh ngajarin kamu kaya gitu."

THE BEST PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang