Part 7

21.7K 2.6K 838
                                    

Terimkasih untuk semangat kalian di part kemarin, terimkasih guys..

Aku aslinya kalo ngetik suka typo, jadi typo yang terjadi di cerita ini bener-bener nggak di sengaja. Mohon sedikit pengertiannya gaess, karena aku typo pun nggak terlalu jauh dari kata yang aku maksud..

Pertanyaan random

1. TIM YANG PERNAH DAPAT NILAI 0 WAKTU SEKOLAH?

2. TIM YANG SERING DAPAT NILAI 100

3. PELAJARAN FAVORIT KALIAN WAKTU SEKOLAH?

4. GURU MAPEL FAVORIT KALIAN?

ABSEN ❤️ DULU

Jangan lupa follow ig wpesjeruk
@gama_sbas
@lunafelicia_c
@kirana_ozilla
@moza_aldebaran

•••••

Kejadian Luna kembali bertemu dengan Raden kemarin membuat Gama memutuskan untuk tidak tinggal lagi di apartemen milik Arka.

Laki-laki itu merasa kecewa terhadap istri dari sahabatnya. Bagaimana tidak kecewa, selama ini ia sudah mati-matian menghilangkan sedikit demi sedikit memori Raden tentang Luna, akan tetapi semudah itu, Viona memberikan kemudahan untuk Luna kembali bertemu dengan Raden.

"Gama, aku minta maaf atas kejadian kemarin. Tapi tolong jangan bawa Raden pergi jauh dari aku. Dia udah aku anggap seperti anak kandungku sendiri." mohon Viona sembari menangis.

Ia sangat terkejut saat mengetahui Gama yang secara tiba-tiba memilih pindah.

"Sorry Vi, Gie udah nggak bisa percayai Raden ke elo lagi, seperti dulu. Lo emang udah banyak berjasa untuk anak gue, tapi kesalahan lo kemarin bener-bener buat gue ambil keputusan ini." ucap Gama merasa tidak enak.

"Tapi lo tenang aja, gue nggak akan jauhin kalian, lo masih bisa ketemu Raden tapi nggak sesering dulu."

Sebenernya ia sedikit tidak tega memisahkan Raden dengan Viona, wanita yang sudah merawat  Raden saat ia di penjara. Akan tetapi ia merasa takut jika nantinya Viona kembali nekat mempertemukan Raden dan Luna tanpa sepengetahuannya.

"Gam." mohon Viona menangis, masih berharap Gama merubah keputusannya. Akan tetapi lelaki itu menggeleng lalu membawa pergi Raden yang masih tertidur.

•••••

Gama sudah berada di sebuah rumah kayu yang sederhana. Di tempat ini, ia akan kembali merangkai kehidupannya.

"Btw, kalo lo kerja Raden gimana?" tanya Bagas mengingat Gama yang menjadi orang tua tunggal.

Ya Arka dan Bagas lah yang membantu dirinya untuk pindah, keduanya juga membantu membersihkan rumah ini. Sehingga semuanya cepat selesai.

"Gimana kalo lo pake pengasuh." usul Arka.

Gama berdecak, menyewa pengasuh untuk Raden adalah ide yang buruk. Untuk makan dan mencicil rumah ini saja Gama masih bingung kedepannya, apalagi untuk membayar pengasuh. Bisa-bisa setiap hari ia hanya bisa minum air dan makan batu.

"Gila, gue nggak ada uang buat bayar." jawab Gama sedikit kesal.

"Tenang aja gue yang bakal bayar, tiap bulannya." sahut Arka cepat. Ia juga tau kondisi perekonomian Gama dan tidak mungkin Arka membiarkan Gama kesusahan.

Gama menggeleng pelan, dengan artian ia menolak tawaran Arka. "Mungkin gue bakal titipin Raden ke budhe."

"Budhe Ayu?" tanya Bagas menebak.

THE BEST PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang