Maaf banget baru update...
Jangan lupa follow ig mereka
@gama_sbas
@lunafelicia_c
@kirana_ozilla
@moza_aldebaranBantu promosiin GMTH dan TBP dongg!!
Jangan lupa baca JOVAN : BAD HUSBAND yaaa....
Jangan lupa juga baca cerita Gama : My Toxic Husband (S1)
Ini belum aku revisi, pasti banyak typo jadii kalian tandai dulu yaa!
••••
"Mamaa, besok kita jalan-jalan bareng ya." ajak Anna memohon kepada Luna. "Anna rinduu pergi sama raden sama papa."
Anna tak ingat kapan mereka berlibur.
Luna menggeleng kepalanya pelan. "Raden masih sakit sayang, lain kali ya." ucap Luna seraya mengelus rambut Raden yang berbaring di pahanya.
Kini mereka sudah berada di ranjang, berbeda dengan Gama yang duduk di sofa kecil yang tak jauh darinya.
"Ishh, Aden dah sembuh mamaaa." ocehnya. Raden juga ingin jalan-jalan, sudah beberapa hari ia tidak keluar rumah.
Gama mendelik, tak setuju. "Beneran, awas aja sampe kamu sakit lagi terus repotin papa."
Gama sampai harus cuti kerja karena mengurus putranya itu.
Ia yakin gaji bulan ini pasti akan lebih sedikit.
Raden terkekeh geli melihat Gama marah. Balita itu pun bangkit dari pangkuan Luna dan berjalan mendekati Gama. Tangan mungilnya menarik tangan Gama untuk menyentuh dahinya. "Dah ndak panas kan, pa?"
Gama mendengus kecil.
Sedangkan una tersenyum tipis melihat tinglah Raden, memang benar jika demam Raden sudah turun, hanya saja tubuh balita itu masih sedikit lemas.
"Main ke taman aja ya, mama nggak mau kamu kecapean." Jarak taman dengan rumah Gama tidak terlalu jauh, sehingga Luna memilih tempat itu untuk menghabiskan waktu bersama.
"Yeyyy." sorak Raden dan Anna bersamaan lalu kembali sibuk bermain.
Luna menatap Gama."Makasih Gam, karena kamu udah ijinin aku buat rawat Raden."
"Hemm."
"Gih tidur, udah malam." suruh Gama melihat jam dinding.
Luna pun mengangguk, menurut. "Kamu mau tidur dimana?"
"Gue tidur di ruang tamu. " jawab Gama seraya bangkit dan keluar dari kamar. Kalo boleh ia juga mau tidur berempat. Tapi ada daya ia takut di gerbek oleh warga.
"Annaa ci cegala ikut nginep cini, kasul aku kan jadi ndak muat." kesal Raden, padahal ia ingin tidur si antara Luna dan Gama.
"Ishh, kasur kamu tuh yang kecil." jawab Anna tak mau disalahkan.
Kasur Raden hanya seperempat dari kasurnya. Bahkan sekarang saja ia sangat sulih bergerak.
"Hiiii..." kesal Raden.
"Jangan berantem." tegur Luna saat Raden hendak mencubit Anna.
Setelah berdiam cukup lama di ruang tamu, Gama memilih melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat kopi, rencananya malam ini ia ingin bergadang sembari berjaga-jaga jika mereka membutuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST PAPA
Teen FictionGama Sebastian laki-laki yang kini menyandang status duda muda dengan wajah yang semakin rupawan. Akan tetapi dirinya bukan lah seorang duda kaya raya, melainkan duda miskin yang sudah mempunyai anak.