19📱Ternyata Tertarik

189 37 6
                                    

"Nih makan yang banyak." Kata Catur sambil mendekatkan semua lauk yang ada di meja makan pada Daniel yang sedang makan dengan lahap.

"Pastinya kan tadi gue udah disuruh ngabisin semuanya sama bokap nyokap lo." Balas Daniel dengan senyum lebar.

Pagi ini Daniel memang pergi ke rumah Catur karena ditawari untuk sarapan bersama, kasihan Daniel sarapan sendirian begitu pikir Catur awalnya.

Daniel memang sedang berada di rumah sendirian sejak kemarin malam karena Mama Tika dan juga Devan pergi mengunjungi rumah orangtua Ayu, sekalian berlibur juga di sana.

"Emang enggak tahu diri lo."

"Ngaca dulu sebelum ngomong." Catur hanya membalas dengan tatapan malas.

"Eh lo kok enggak ikut nyokap lo sama Kak Devan aja sih itung-itung liburan gratis." Celetuk Catur sambil memotong buah apel.

Daniel dengan seenaknya mengambil potongan apel tersebut, "Gue udah terlalu sering liburan ini kalau gitu terus mau dapet uang darimana gue?"

"Ngepet aja kita bertiga," usul Catur dengan ekspresi wajah serius.

"Gue bagian nyimpen duit, lo jaga lilin, terus si Wira yang jadi babinya hahaha..." Sambungnya dengan tawa diakhir.

Daniel ikut tertawa mendengar siapa yang mengambil peran paling besar, "Hahaha... Beneran enggak waras lo tapi, boleh juga ide lo."

"Eh seriusan jawab dulu kenapa lo enggak ikut?"

"Jawaban gue tadi juga serius, nanti habis ini gue ada rapat dan nanti malem ada kerjaan terus besok sampai lusa jadwal gue padet." Jelas Daniel yang sudah terlihat pusing padahal belum melakukan jadwal yang dianggapnya padat tersebut.

"Mantap sekali influencer kita satu ini, kayaknya lo udah siap nikah nih." Balas Catur dengan senyum jahil.

Daniel menggeleng, "Lo duluan aja sih lo kan udah punya gebetan."

"Sorry gue belum siap mental bos." Tolak Catur dengan cepat.

"Kayaknya bener deh kata peramal yang kita datengin pas SMA kalau yang bakal nikah duluan si Wira." Celetuk Daniel saat teringat salah satu kejadian absurd dihidupnya.

"Apaan peramal abal-abal lo percaya, lo enggak inget dia ngeramal kita bakal beruntung terus hari itu eh malah yang ada kita sial mulu." Keluh Catur yang jadi kesal jika teringat kejadian tersebut.

Daniel tertawa sambil memukul lengan sahabatnya itu, "Hahaha... Salah lo juga ngajak pergi ke peramal."

"Kak Catur....!" Teriak Chesil yang langsung membuat kedua pemuda yang masih duduk di ruang makan menoleh ke sumber suara.

"Kenapa Sil kok pagi-pagi lo udah ke sini?" Tanya Catur keheranan pada sepupunya tersebut.

Chesil langsung memberikan tatapan tajam saat melihat ada Daniel di sebelah Catur, "Nah kebetulan banget ketemu Kak Daniel di sini."

"Gue kenapa?"

"Kak Daniel tuh nyebelin banget sih." Keluh Chesil dengan ekspresi wajah ditekuk.

Daniel semakin kebingungan, "Gue ngapain Sil?"

"Gara-gara ada janji sama Kak Daniel yang enggak jelas kapan itu, Joanne enggak jadi jalan sama kenalan gue sampai sekarang." Jelasnya dengan nada suara lumayan tinggi.

Daniel diam sesaat untuk mencari alasan, "Ya gue masih sibuk dan gue lihat Joanne dia juga masih sibuk jadi itu sebabnya gue belum nemu waktu yang cocok."

"Kalau enggak jadi itu bilang biar Joanne bisa jalan sama yang lain." Keluh Chesil yang membuat Daniel bingung mau membalas apa.

Catur yang sejak tadi memperhatikan akhirnya membuka mulut karena penasaran, "Lo janjian sama Joanne mau kemana?"

Jodoh di Tangan Netizen II Yeonjun Ryujin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang