3📱Berita Muncul

345 44 4
                                    

Sejak dini hari tadi Mama Tika sudah bangun karena harus membersihkan rumah dan bersiap untuk pergi ke acara pernikahan keponakannya.

Sementara itu, putra bungsunya justru masih nyaman berada dialam mimpi sampai Mama Tika akan berangkat.

Mama Tika membuka pintu kamar Daniel dengan sedikit kasar, "Daniel...!!" Teriaknya yang membuat Daniel sampai jatuh sangking terkejutnya.

"Iya Ma ini udah bangun kok." Kata Daniel yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Makanya kamu itu jangan begadang main game terus." Omel Mama Tika sambil membantu Daniel berdiri.

"Aku sekarang jarang main game Ma." Sanggah Daniel.

"Kamu tuh banyak alesan Mama jadi pusing ini."

"Mama pusing gara-gara keberatan sanggul itu." Kata Daniel sebelum menjauh dari sang Mama.

Mama Tika bersiap untuk mengejar anak bungsunya tersebut, "Awas ya kamu."

"Bercanda Ma!" Pekik Daniel yang membuat Mama Tika menghentikan langkahnya.

"Ya udah buruan mandi sana terus langsung nyusul ke acara nikahan sepupu kamu."

"Iya Ma."

"Awas ya kalau kamu telat bakal Mama coret dari kartu keluarga." Ancam Mama Tika.

"Serem amat Ma ngancemnya." Keluh Daniel.

"Suka-suka Mama dong,"

"Mama berangkat dulu." Pamit Mama Tika sebelum keluar kamar Daniel.

"Iya Ma hati-hati." Balas Daniel sambil melambaikan tangannya.

Saat pintu kamarnya sudah tertutup rapat Daniel kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya tersebut.

Tiba-tiba Mama Tika kembali membuka pintu tersebut, "Eh malah balik tidur lagi!" Pekiknya saat melihat Daniel kembali tidur.

Daniel reflek langsung berdiri, "Mama enggak jadi berangkat?" Tanyanya berusaha mengalihkan fokus sang Mama.

Mama Tika menepuk dahinya, "Oh iya gara-gara kamu sih."

"Buruan mandi...!!" Teriak Mama sambil berlari karena hampir terlambat.

"Iya Ma...!!"

Namanya juga Daniel Hartanto mana mungkin jika ia akan menuruti perkataan sang Mama. Prinsip Daniel adalah larangan sang Mama adalah perintah baginya dan begitu juga sebaliknya.

Alhasil sekarang Daniel masih ada dijalan saat acara pernikahan sepupunya sudah mulai. Ia sampai mematikan ponselnya karena Mama Tika memanggilnya sampai puluhan kali.

"Wir lo nyari jalan kenapa yang macet gini sih." Protes Daniel pada Wira yang duduk di kursi kemudi.

Tadi Daniel memang meminta tumpangan Wira karena malas mengendari motor dan tempat pernikahan sepupunya satu arah dengan tempat Wira bekerja.

"Anjir lo itu udah numpang cerewet lagi." Kesal Wira.

Daniel memeluk lengan Wira lalu menyenderkan kepalanya ke bahu sahabatnya tersebut, "Sayangku jangan marah-marah gitu."

"Maaf ya sayang kalau aku marah-marah sama kamu." Balas Wira sambil menepuk-nepuk tangan Daniel.

Daniel langsung menghempaskan tubuh Wira, "Anjir ada anak kecil ngelihatin tadi."

"Lo sih mulai duluan." Balas Wira yang masih kesal.

Memang Daniel dan kedua sahabatnya sering memainkan drama dengan memanggil sayang satu sama lain.

Jodoh di Tangan Netizen II Yeonjun Ryujin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang