10📱Ke Rumah

213 39 1
                                    

Minggu pagi sebelum berangkat beribadah terjadi sedikit kegaduhan di rumah keluarga Kristianto, pasalnya anak bungsu mereka belum selesai bersiap-siap.

"Joanne ayo nanti kita kesiangan...!" Teriak Mama Rani yang sudah berada di dalam mobil bersama Papa Indra.

"Sebentar Ma..." Balas Joanne yang masih kesusahan memakai sepatu di teras.

Papa Indra berusaha menenangkan istrinya tersebut, "Sabar sayang."

"Mana bisa aku sabar kalau kita mau telat ke gereja."

"Kita tujuannya itu mau ibadah jadi jangan marah-marah ya." Papa Indra kembali mengelus punggung sang istri agar tenang.

"Gara-gara kamu sih jadi sifat Joanne mirip banget sama kamu." Omel Mama Rani.

Papa Indra mengangguk sambil memasang senyum palsu, "Emang salah Papa kok Ma."

"Maaf ya Joanne kira gereja yang biasa udah selesai direnovasi." Kata Joanne saat masuk ke dalam mobil.

"Mana ada renovasi 3 hari selesai." Balas Mama Rani dengan tatapan tajam.

"Ya siapa tahu tukang renovasinya yang bantuin Roro Jonggrang bikin candi Ma."

"Heh masih aja jawab." Joanne langsung mengangkat jari telunjuk dan jari tengah bersamaan yang bermakna damai.

"Joanne jangan kayak gitu kalau lagi dibilangin sama Mama." Tegur Papa Indra.

"Iya Pa."

"Maklumin aja soalnya lagi pubertas gelombang dua." Kata Papa sambil berbisik pada putri bungsunya tersebut.

Mama Rani menekuk kedua tangannya di depan perut, "Mama masih bisa denger ya."

Joanne berusaha menahan tawanya agar tidak terdengar.

"Hehehe bercanda kok Ma." Balas Papa Indra dengan kekehan.

Papa Indra mulai melajukan mobilnya menuju gereja yang cukup jauh dari rumah mereka. Sesuai dugaan mereka bertiga datang ketika acara hampir dimulai.

Selesai beribadah keluarga tersebut berencana untuk makan bersama di luar.

"Rani..." Panggil Mama Tika saat tidak sengaja melihat sahabatnya di parkiran.

Mama Rani dengan antusias menghampiri sahabatnya tersebut, "Tika..."

"Kamu kok di sini?" Tanya Mama Tika saat keduanya sudah melepaskan pelukan.

"Iya soalnya gereja yang biasa aku pakai ibadah lagi direnovasi."

"Wah kita bakal sering ketemu pas ibadah nih."

"Iya dong hehehe."

Papa Indra dan Joanne hanya diam memperhatikan tingkah keduanya tersebut.

"Eh Ndra apa kabar?" Sapa Mama Tika sambil mengulurkan tangannya.

Papa Indra menjabat tangan Mama Tika, "Puji tuhan baik Tik."

"Halo Joanne." Sapa Mama Tika sambil memeluk Joanne.

"Halo juga Tante." Balas Joanne juga sambil memeluk Mama Tika.

"Eh iya kamu ke sini sama siapa?" Tanya Mama Rani.

"Devan sama Daniel."

"Terus mereka kemana?"

"Tadi Devan bilang mau ngenalin Daniel sama rekan bisnisnya gitu jadi mereka pergi duluan." Jelas Mama Tika.

"Ya udah kamu ikut kita makan aja." Ajak Mama Rani.

"Mending kalian aja yang ke rumah soalnya kebetulan aku masak banyak karena nanti sahabatnya Daniel bakal main ke rumah." Balas Mama Tika.

Mama Rani menjadi sungkan, "Enggak usah kita enggak mau ngerepotin kamu."

"Aku enggak terima penolakan pokoknya." Tegas Mama Tika sambil menggandeng Mama Rani menuju mobilnya.

Papa Indra dan Joanne pergi menuju rumah Mama Tika hanya berdua karena Mama Rani naik mobil sahabatnya tersebut.

Sesampainya di rumah keluarga Hartanto, Mama Tika langsung menyuruh mereka untuk makan masakannya.

Selesai makan Papa Indra pergi ke taman belakang untuk melihat kebun kecil di rumah tersebut. Sementara itu, Joanne bersama kedua mama mencuci piring di dapur.

"Daniel mana Dev?" Tanya Mama Tika saat Devan menghampiri ke dapur untuk menyapa Mama Rani dan Joanne.

"Itu tadi pas pulang dia nyuruh nurunin di rumah sahabatnya jadi nanti pas sahabatnya ke sini dia tinggal bareng." Jelas Devan.

"Ya udah sana temenin Om Indra ngobrol di taman belakang." Titah Mama Tika pada putra sulungnya tersebut.

"Eh biar makan dulu Tik." Cegah Mama Rani.

"Devan tadi udah sarapan kok Tante jadi ini mau nemenin Om Indra aja." Balas Devan dengan ramah.

Joanne menarik baju Mama Rani saat Mama Tika pergi dari dapur untuk membersihkan meja makan.

"Ma."

"Kenapa?"

"Tante Tika itu cerai dari suaminya?" Tanya Joanne sambil berbisik.

Mama Rani sedikit panik sambil melihat sekeliling, "Eh kamu enggak boleh gitu." Tegurnya.

"Ya habisnya aku penasaran soalnya dari semua foto yang aku lihat di rumah ini enggak ada satu pun foto suaminya Tante Tika." Jelas Joanne sambil mengerucutkan bibirnya.

Mama Rani menepuk bahu putri bungsunya tersebut, "Ya tapi jangan ditanyain di sini juga."

"Enggak papa kok Ran mungkin Joanne beneran penasaran." Kata Mama Tika yang membuat Mama Rani dan Joanne terkejut.

"Tuh kan." Lirih Mama Rani sambil melirik tajam Joanne yang sedang merutuki kebodohannya.

Joanne merasa bersalah, "Maafin Joanne karena udah lancang Tante."

"Enggak kok, ayo biar Tante jelasin." Ajak Mama Tika.

Joanne yang terlihat ragu dan takut pun akhirnya ditarik oleh Mama Tika ke ruang keluarga.

Mama Tika memberikan sebuah album foto, "Ini foto mendiang suami Tante."

"Joanne beneran minta maaf  ya Tan soalnya enggak tahu." Joanne menjadi semakin bersalah.

"Jangan minta maaf kan bukan salah kamu."

"Alasan kenapa enggak ada foto mendiang suami Tante yang dipajang di rumah ini karena Daniel enggak suka ngelihat Papanya." Joanne cukup terkejut mendengar fakta tersebut.

"Mendiang suami Tante itu tipe suami yang baik tapi sayangnya dia bukan Papa yang baik buat anak-anak,"

"Devan sering disuruh belajar sampai mengesampingkan makan dan bahkan enggak boleh pulang ke rumah kalau nilainya turun."

"Daniel yang enggak pernah dianggap keberadaannya dan sekali dianggap cuma buat dibandingin sampai akhirnya dia punya trauma setiap ngelihat papanya sendiri bahkan sampai sekarang dia enggak pernah pergi ke makam papanya, Tante ngerasa bersalah sama anak-anak Tante apalagi Daniel karena enggak pernah bisa ngerasain kasih sayang papanya." Jelas Mama Tika sambil menyeka air matanya yang tidak sengaja lolos.

Joanne menggenggam tangan Mama Tika, "Tante udah jadi orang tua yang hebat buat Kak Devan sama Kak Daniel jadi jangan ngerasa bersalah." Mama Tika tersentuh mendengarnya.

"Makasih ya Joanne." Joanne mengangguk dengan senyum ramah.

"Sekali lagi Joanne minta maaf ya karena bikin Tante harus mengingat kenangan buruk."

Giliran Mama Tika yang menggenggam tangan Joanne, "Bukan salah kamu kok sayang Tante emang mau cerita."

Joanne memeluk Mama Tika sambil mengelus punggungnya seolah menyalurkan energi agar tetap kuat.



Bersambung...


Jangan lupa tekan bintang dan tinggalkan komen ya💞💞



ayunsambat

Jodoh di Tangan Netizen II Yeonjun Ryujin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang