Hari ini, tepatnya malam ini, dahyun, kiddos, oliver, veronica, dan keluarga bones, akan hadir ke pesta yang diadakan oleh keluarga hugo salah satu keluarga yang sangat dekat dengan keluarga dahyun, yaitu keluarga bones.
Sejujurnya dahyun sangat amat malas menghadiri pesta tersebut, bukan karna dahyun tak menyukai keluarga hugo, justru keluarga hugo sangat rukun dengan keluarga bones, dan melihat peluang bisnis antar kedua keluarga itu juga sangat menguntungkan, ditambah soohyun dan kepala keluarga hugo, yaitu seo jun hugo berteman akrab dari kecil.
Tapi... Kenapa dahyun malas?
Itu karna putra tunggal keluarga hugo, yaitu Davier hugo.
Sejak mereka kecil, dahyun dan davier tidak pernah akur, mereka bersekolah di sekolah yang sama dari mereka Di taman kanak-kanak, bahkan sampai berkuliah di universitas yang sama. sifat mereka juga sama, sama-sama angkuh, cuek, ambis, dan gila kerja.
Mau gimana pun, mereka sama-sama tidak pernah sependapat.
Dan ya, begitulah hubungan tidak baik mereka terbentuk.
🦋🦋🦋
"Uwaaahhh besarrr."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kiddos dibuat terkejut oleh rumah keluarga hugo yang dua kali lipat lebih besar dari rumah keluarga bones.
"Ini seperti di istana!" ujar liz yang bersemangat ingin segera masuk.
Dahyun tersenyum dan mengelus surai panjang liz, "kamu mau rumah sebesar ini? Buna bisa kok beli nya." tanya dahyun pada liz.
"Hah? Engga buna, liz cuma kagum aja kok. rumah kita kan juga nyaman." jawab liz dengan cepat, takut buna nya itu melakukan hal-hal aneh lagi.
Oliver dan veronica hanya menatap malas kearah bos nya itu, akhir-akhir ini apa yang dilihat atau apa yang membuat kiddos tertarik mau semahal apapun itu, dahyun akan membeli nya dengan segera, walaupun kiddos tidak meminta.
Cukup lebay memang, tapi dahyun tak perduli, dirinya yang bekerja dan yang mendapatkan uang, dan uang nya itu tentu saja untuk kiddos, maaf saja tapi sekarang dahyun sudah terlalu jatuh cinta kepada keenam anak-anaknya itu.
Jadi apapun yang mereka mau, tentu mereka bisa mendapatkan itu.
"Kita kayak orang gila cuma berdiam diri dan menatap rumah ini, jadi ayo segera masuk!" titah yeji yang segera menyeret suami, kedua anaknya, dan cucu-cucu nya untuk masuk.
