🦋: Not anymore

904 198 8
                                    

🦋🦋🦋

"Anda tidak mau memberitahu masalah ini pada tuan?"

"Tidak perlu, untuk apa memberi tahu dia, tidak penting"

Veronica menghela nafas berat, veronica benar-benar merasa sangat kasihan pada dahyun.

Walaupun terlihat seperti santai dan tidak ada masalah tapi veronica tau dahyun sangat kehilangan.

Terlebih lagi kabar buruk lain yang membuat veronica benar-benar iba pada dahyun.

Cklek

"Astagaaa, bagaimana bisa kamu bekerja dalam suasana yang masih berduka dahyun!" yeji tak habis pikir pada putri nya tersebut.

"Sudah biarkan dahyun tenang dulu" ujar soohyun melerai yeji yang sedang murka.

Dahyun menatap kedua orang tuanya, mark,dan veronica secara bergantian.

"Lalu aku harus bagaimana? Menangis? Atau bahkan Suicide? Kalian mau aku seperti itu?" tanya dahyun datar dengan pandangan kosong.

Mark membelak terkejut pada ucapan dahyun.

"Kak! Lo ngomong apa sih?!" ujar mark kesal mendengar ucapan dahyun.

"Dahyun! Jangan begini nak" mendengar perkataan seperti itu dari putri nya membuat hati soohyun teriris.

Veronica meringis mendengar nya, sedangkan yeji hanya bisa terdiam, ya benar dahyun seperti dirinya, dan sejujurnya yeji mengerti itu.

"Kamu bisa nangis dan cerita semua masalah kamu ke bunda" dahyun menatap yeji dan tertawa.

"Astaga bunda lucu banget, percuma juga aku membuang waktu dan tenaga di bibirku untuk bercerita, lagipula bunda gaakan ngerti, no one know" dahyun tertawa lepas, walaupun mata nya terlihat sangat kosong.

"Bunda yang melahirkan kamu! Kamu dan bunda sama dahyun, ga mungkin bunda ga ngerti semua masalah kamu!!!" ujar yeji murka, pasalnya dahyun terlihat sangat meremehkan yeji.

Dahyun tersenyum kecut dan menatap lamat yeji.

"Oke biar aku jelaskan semua hal gila yang terjadi pada aku, pertama aku kehilangan dia di usia kandungan yang menginjak lima bulan, dan itu terjadi minggu lalu" tunjuk dahyun pada perutnya yang kini datar.

Benar, dahyun memang kehilangan anak nya, atau lebih tepatnya keguguran.

Dan dahyun sangat amat terpukul, walaupun terlihat biasa aja sejujurnya dahyun sangat bahagia ketika tau ia akan menjadi seorang ibu, tapi semua nya sudah terenggut dari nya.

"Kedua, dokter bilang aku ga bisa lagi punya anak, dan kesempatan ku untuk mengandung sudah tidak bisa lagi, aku kehilangan kesempatan itu"

"Kapan? Kenapa kamu tidak bilang" tanya soohyun terkejut.

Mark semakin menunduk, hatinya sedih mendengar kakak perempuan nya yang terlihat sangat kuat ternyata menyimpan banyak sekali beban.

Bugh
Bugh
Bugh

"Dasar anak nakal! Hal sepenting ini kenapa tidak bilang hah!" yeji terus memukul dahyun, bukan...yeji tidak jahat hanya saja dirinya sangat kecewa.

𝐊𝐈𝐃𝐃𝐎𝐒 &𝒎𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang